Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Kali Pertama Sipoldas Banjir Selama 75 Tahun Indonesia Merdeka























Sipoldas, BS-Desa Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara kali pertama mengalami banjir selama 75 tahun Indonesia merdeka. Banjir tersebut akibat hujan deras Minggu 10 Januari 2021. Buruknya drainase sepanjang jalan provinsi lintas Simpang Raya-Tigaras, Simalungun itu penyebab terjadinya banjir hingga merendam sebagian rumah warga.

Sehat P Simatupang mengirimkan video banjir itu di Group Facebook “Sipoldas Nauli”. “Banjir Sipoldas 10 Januari 2021. Harus segera ada tindakan nyata.. Hayo anak rantau dan Bona Pasogit apa yang bisa di wacanakan dan direalisasikan bersama Pemda setempat,” tulis Sehat P Simatupang.

Sejumlah warganet asal Sipoldas juga memberikan komentar soal kali pertama terjadinya banjir di Sipoldas. 

Lidya A. Sinaga: Seumur-umur baru kali ini kampung ku kena banjir. Padahal dulu sederas apa pun hujan ngak pernah banjir.

Lisbet Sinaga: On dope banjir huta nami on (baru kali ini banjir kampong kami ini-red).

Friston Rayanto Sinaga: Kok bisa pula banjir separah itu ya.

Mesly Saragih: Aima da Nang seumur bou baru pe on banjir hutatta.

Lidya A. Sinaga: Ngeri kan bou. Padahal tikki kebun teh deras pe udan lang ongga banjir.
Rusmawati Panjaitan: Astaga lapor dong ke Bupati Simalungun.

Lidya A. Sinaga: Abdy Wariston tartawa ma halani ihatahon ham lape ilantik. Hape pas pemilihan tikki ai lang dong huidah gambar ni ham kela, jadi naha lao melantik ham?

Mesly Saragih: Dalan pe bajan tambah homa banjir komplit ma.

Jay Purba: Bah.... On Dope hea hamuna. Pembuangan air molo doras udan na han pudi jabu ni halak si Arga. Memang dang adong pembuangan na. Ikkon ibaen do paret ni i.

Holden Sitanggang: Efek kebun sawit.

Boston Turnip: On ma sada efek sian perkebunan kelapa sawit. Yang mana tidak dapat menyerap air dan kurangnya keperdulian masyarakat untuk memelihara gorong yang ada. Dan menjaga kebersihan aliran air dari sampah sampah. Semoga dengan kejadian ini kita masyarakat di sude huta lebih belajar kedepannya untuk selalu dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.

Herlina Situmorang: Bah Sipoldas ateh.

Riana Sipayung: Dengan adanya ini, mari perbuat penggalian paret yang sesungguhnya. Untuk mengantisipasi jangan terulang seperti itu. Dari kita untuk kita kan.SEMANGAAAT.

Sondang Ria Mestika: Berarti hurang balga ra paret ni ate kak.

Riana Sipayung: Sondang Ria Mestika olo, jala hurang perhatian do tusi.

Elsa Silvia: Aih baru on pe banjir hutata on.

Mesly Panjaitan: Bah..dang holan ikota be nabanjir ate. Nga dihut Sipoldas Nauli.

Asenk Lee Saragih: Ada yang salah. Draenase buruk sepanjang jalan.

Harmal Sinaga: Selamat malam saudara-saudara sekalian. Banjir di Sipoldas diakibatkan hujan yang dera terjadi di Kecamatan Panei selama 3 jam dan sampai sekarang masih hujan. Air yang dari perkebunan sawit meluap ke badan jalan mengakibatkan air tidak tertampung. Mengakibatkan tembok GKPS runtuh rumah Nazir Mesjid Sipoldas banjir. Jadi bagi saudara-saudaraku yang diperantaun mohon dukunganya agar PTPN Marjadi dapat membersihkan paret resapanya. Dan sudah kita laporkan ke Pemkab Simalungun. Terimakasih.

Resliana Saragih: Semoga airnya cepat surut.

Holmes Sigiro: Samalah dengan Batam, akibat hutan dihajar terus untuk jadi pemukiman atau bangunan, hancur ma sude apalagi Batam hutan lindung unga dibaen hera ulu ni jolma nabotak tonga.
Holden Sitanggang: Viralkan dengan kritik ke setiap grup media yang anda ikuti.

Verawaty Damanik: Udah seperti Panei Tongah ya. Setiap hujan deras pasti banjir.

Riana Saragih Manihuruk: Ija din (dimana itu?-red)

Asenk Lee Saragih: Riana Saragih Manihuruk Sipoldas Kak. Jalan lintas Simpang Raya menuju Tigaras. (Asenk Lee Saragih)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments