Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Lakalantas Jemaat GKPS Bandung Selatan Mobil D 1669 YF di Tol Pekanbaru-Dumai Riau

Lakalantas Jemaat GKPS Bandung Selatan Mobil D 1669 YF di Tol Pekanbaru-Dumai Riau, Rabu (6/1/2021). (Foto Istimewa)

Riau, BS-Sebuah mobil yang dikenderai keluarga dari Jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Bandung Selatan, Jawa Barat mengalami kecelakaan lalulintas di Tol Dumai-Pekanbaru, Riau, Rabu (6/1/2021). Keluarga dalam mobil Plat Polisi D 1669 YF warna hitam itu diketahui Br Damanik.

St Fujidearman Manihuruk, Jemaat GKPS Bandung Selatan mengkonfirmasi kalau jemaat mereka ada yang mengalami lakalantas di Tol Dumai-Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (6/1/2021) pagi adalah Keluarga Sy Selpian Haloho/ Br Damanik, St Janro Malau/ Br Silalahi, Jemaat GKPS Mekarwangi Bandung Selatan. Keluarga baru sadar Pukul 15.00 WIB sudah mulai sadar setelah pingsan sejak Pukul 06.00 WIB. 

Informasi itu dikonfirmasi Fujidearman disalah satu GWA Rabu pagi Pukul 10.46 WIB. Kabarnya keluarga yang mengalami lakalantas itu hendak pulang dari Sumatera Utara menuju Kota Bandung dan mengalami luka berat. 

Diketahui Sy Selpian Haloho juga merupakan Anggota Perkumpulan Pemuda Batak Bersatu (PBB) Bandung Selatan. Sy Selpian Haloho asal dari Sibuntuan, Kabupaten Simalungun. Sedangkan St Janro Malau asal Sidamanik, Simalungun. Kini seluruh korban dirawat di Rumah Sakit Awal Bross Kota Pekanbaru. Salah satu korban harus menjalani operasi karena luka berat.  

36 Kasus Lakalantas Tol Dumai-Pekanbaru

Sementara Kepolisian Daerah Riau menyatakan sudah puluhan kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan Tol Pekanbaru-Dumai, sejak ruas tol Trans Sumatera itu beroperasi pada September 2020.

"Sejak dibuka akhir September hingga kini, sudah terjadi 36 kali kasus kecelakaan dengan berbagai kronologis. Di antaranya bulan Oktober ada 11 kasus, November 14 kasus, dan bulan Desember hingga kini ada 10 kali kasus kecelakaan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Pekanbaru, seperti dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan dari 36 kasus tersebut korban yang mengalami luka ringan ada 13 orang. Kemudian korban yang luka berat ada lima orang, dan korban meninggal dunia sudah ada empat orang. Penyebab kecelakaan lalu lintas, menurutnya ada berbagai macam penyebab, mulai dari pecah ban dan yang paling banyak akibat kelalaian pengemudi.

"Ada penyebabnya pecah ban, beberapa akibat 'human error' karena kurang kehati-hatian dan kurang waspada pengendara," tutur Sunarto.

Sementara itu, PT Hutama Karya (HK) selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mencatat 80.978 kendaraan telah melintas di jalan tol tersebut pada hari pertama libur Natal dan Tahun Baru 2020/2021.

Direktur Operasi I Hutama Karya Suroto mengatakan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) kendaraan yang melintas di JTTS mengalami peningkatan hingga 40 persen dibanding kondisi normal.

"Jumlah LHR di momen Natal-Tahun Baru ini mengalami kenaikan 22.987 kendaraan dari 57.991 kendaraan LHR normal sebelum Natal-Tahun Baru, menjadi 80.978 kendaraan. Adapun ruas tol di JTTS yang menyumbang LHR tertinggi yakni Tol Bakter dengan jumlah LHR sebanyak 39.174 kendaraan," kata Suroto.

Angka tersebut merupakan akumulasi LHR kendaraan yang masuk melalui Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di ruas Bakauheni - Terbanggi Besar, GT Terbanggi Besar di ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, GT Palembang di ruas Palembang - Indralaya, GT Pekanbaru di ruas Pekanbaru - Dumai, dan GT Blang Bintang di ruas Sigli - Banda Aceh Seksi 4 hingga Rabu (23/12/2020) lalu.  (Asenk Lee Saragih)






Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments