Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Damma Silalahi, Riwayatmu Kini

Pdt Defri Judika Purba STh dan Damma Silalahi


Oleh: Pdt Defri Judika Purba STh 

BS-Ini cerita tentang seorang seniman yang tidak ada habisnya. Selalu ada sisi atau kisah yang akan terluput. Cerita yang ingin saya sampaikan pun tidak akan lengkap. Kenapa? Karena sosok yang ingin saya ceritakan ibarat mata air yang tidak akan pernah habis untuk diminum. Selalu ada sisi lain yang ketinggalan. Walau demikian saya berharap cerita ini sedikit banyak membuka hati dan mata kita untuk bisa melihat secara baru seorang seniman yang begitu luar biasa dianugrahi Tuhan sebuah talenta.

Siapa lagi sosok seniman yang ingin saya ceritakan selain daripada abang Damma Silalahi. Seorang seniman pencipta dan penyanyi lagu daerah Simalungun yang begitu tersohor. Karya-karyanya begitu luar biasa bahkan fenomenal. Setiap lagu ciptaannya selalu booming di tengah-tengah masyarakat Simalungun.

Tanpa bermaksud merendahkan pencipta lagu simalungun lainnya , untuk kategori lagu pop Simalungun masa kini, saya menilai di tangan seorang Damma Silalahi lah lagu simalungun mendapat mutu yang begitu baik. 

Syair lagunya begitu sederhana, menyentuh, jujur, menggelitik, lucu, berisi kritikan bahkan dapat memancing imajinasi liar para pendengarnya. Lagu-lagunya pun selalu memakai kaidah-kaidah penciptaan sebuah lagu. Kisah yang diceritakan begitu nyata adanya.

Baiklah, saya akan melanjutkan tulisan ini dengan terlebih dahulu menceritakan awal mengenalnya. Sepanjang yang saya ingat, saya mulai mengenal Damma Silalahi setelah karya pertamanya yaitu lagu suntuk yang dibawakan artis jhon eliaman saragih meledak di pasaran. 

Waktu itu saya baru duduk di bangku SMA. Jadi sekitar dua puluh tahun yang lampau. Saat itu lagu suntuk begitu populer. Bahkan sangat populer. Kisah yang disampaikan begitu sederhana, nyata dan menyedihkan. Damma silalahi berhasil memasukkan kebiasaan pasangan yang saling bertukar photo ke lagu suntuk. Ketika mereka berpisah photo yang sempat diberikan pun diminta lagi.

Suatu kali artis Jhon eliaman Saragih, mengadakan konser di rumah bolon Pematang Purba. Damma Silalahi pun hadir. Gayanya urakan. Pakai ransel di punggung dan celana pendek. Itulah pertama kali saya melihatnya. 

Beliau memperkenalkan diri sebagai orang yang menciptakan lagu suntuk. Beliau pun menyanyi saat itu, lagu yang belum direkam yaitu: Horja Kantor. Mendengar lagu tersebut saya pun semakin fans kepada Damma Silalahi.

Sejak saat itulah setiap ada lagu ciptaan Damma Silalahi selalu saya kejar dan buru. Tidak ada yang ketinggalan. Toko kaset di jln diponegoro, Pem.Siantar (Istana Musik) adalah langganan saya untuk membeli kaset Simalungun.

Ketika saya kuliah di Medan, saya pun sering bertemu dengan beliau. Kami bertemu di rapemda, jln Iskandar Muda bahkan berjumpa di rumah kosnya (rumah abang Noah Sumbayak ). Saat itu saudara saya Jhon Kariando Purba pun sudah mulai dikenal sebagai artis Simalungun. 

Lagu pertama mereka Calon Pormaen, meledak di pasaran. Di album pertama itu ada beberapa lagu Damma Silalahi. Ada lagu Hupaima Ham Mabalu, Ham do Nomor Sada, Pareman Tanggung dan Elsa. Semuanya dapat diterima masyarakat.

Nah, untuk kisah selanjutnya saya akan mencoba menarik garis merah kehidupan Damma silalahi melalui lagu ciptaanya.

Menurut saya ada beberapa latar belakang yang menjadi inspirasi bagi abang Damma Silalahi untuk menciptakan lagu. Pertama, kisah hidupnya yang terbatas secara ekonomi.; Kedua, kisah percintaan masa mudanya ; dan ketiga, kisah rumah tangganya. Semuanya begitu nyata dan menyentuh.

Untuk kisah yang pertama yaitu keterbatasan secara ekonomi, inilah menurutku yang paling banyak memberi inpirasi kepada abang Damma Silalahi untuk berkarya. Keterbatasan secara ekonomi ini membentuk cara beliau melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihatnya. 

Lagu haer pagut, bolini haroan, dan pareman tanggung menurut saya adalah satu kesatuan kisah dalam hidupnya. Karena keterbatasan ekonomi pergi merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasib. Lagu dalahi asal manggoluh, talenta, seniman terlantar, baen baenmu adalah lagu pemaknaan kepada diri sendiri dan pandangan orang lain.

Untuk keterbatasan ekonomi ini abang Damma Silalahi sesungguhnya sudah menerimanya. Kisah lagunya dalam talenta dua (belum direkam), menyimpulkan itu:

Lang husosalkon au masombuh tubuh hu dunia on
Hassi sonai pangindoanku lo inang
Boras tengeri ham ma salimbubukin
Ase tongon tenger uhurhin manggoluh i dunia partangisan on

Untuk kisah kedua yang berkenaan dengan kisah percintaannya tidak dapat disebut, karena sangat banyak. Yang paling terkenal adalah Elvi dan Ramaita. Kisah hidupnya yang begitu banyak di lapo tuak dan mabuk juga turut mewarnai karya-karyanya. Lagu tenggen dan raru adalah lagu yang lahir dari pengalaman sehari-hari di lapo. Lagu sel pengasingan adalah karya pamungkas setelah keluar dari penjara karena jerat narkoba.

Tulisan ini tidak mampu memuat dan menganalisa semua lagu ciptaan beliau. Karya dan sosoknya begitu fenomenal. Tulisan ini hanya mampu pada sebuah kesimpulan: Damma silalahi adalah seorang sosok seniman yang rendah hati, urakan dan tidak jaim. Bakatnya begitu luar biasa. 

Dia adalah seniman titisan alam yang tidak ada duanya. Lihat dan nilailah seorang Damma Silalahi sebagai seorang seniman. Jangan menilainya melebihi apa yang patut. Segala tingkah polahnya adalah urusannya pribadi. 

Sekali lagi urusannya pribadi. Jangan pula terkesan iba atau kasihan kepadanya. Dia itu seniman sejati. Seniman yang mampu berkarya justru dari keterpurukan dan ketertekanan hidup. Dia itu seniman yang mampu menghasilkan mutiara dari sebuah pengalaman pahit.

Urusan saya dengan beliau adalah hubungan antara fans dengan artis favorit. Saya bersyukur karya-karya beliau turut mewarnai perjalanan hidupku. Hidupku begitu berwarna bahkan sangat bergairah. Bahkan untuk mencari makna hidup pun sering saya cari melalui lagu-lagu ciptaannya. Saya begitu terberkati dalam hidup ini bisa mengenalnya.

Photo saya dengan beliau ini terjadi di studio dua patunggung Simalungun di perbat, Sondi Raya. Waktu itu ada acara dari Patunggung Simalungun apresiasi kepada pencipta lagu Simalungun, Jilid dua. Saya sudah melihatnya dari kejauhan tetapi memilih sementara waktu untuk tidak menyapanya. 

Ketika beliau melihat saya, beliau terkejut dan memastikan itu adalah saya. Saya terkejut kenapa masih bisa dikenal padahal memakai masker dan suasana tidak terlalu terang. Setelah saya membuka masker beliau pun langsung tertawa dan datang mendekat. Kami pun langsung berpelukan. 

Sudah lama kami tidak bertemu sejak beliau dipenjara. Seperti itulah damma yang saya kenal. Tetap setia kawan dan mau hancur untuk teman walau kondisi sering terjadi kawan yang tidak setia kepadanya bahkan mengkhianatinya.

Abang Damma Silalahi tetaplah berkaya untuk kemajuan lagu Simalungun. Saya selalu setia mendukungmu. Bahapal Raya, 01 Maret 2021. (Penulis Pendeta di GKPS)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments