Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Simalungun Steven Samrin Girsang . |
Saribudolok, BS- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Simalungun Steven Samrin Girsang berjanji akan mengawal pembangunan jalan Dusun Siturituri, Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara hingga terealisasi. Setidaknya sepanjang 1 KM jalan utama dusun itu untuk akses ke ibukota kecamatan Saribudolok rusak parah selama 10 tahun lebih.
Lewat tulisan di laman media sosial (FB) Wira Dani Damanik, Pemuda Siturituri dan Mahasiswa Universitas Jambi, menyuarakan kerusakan jalan Siturituri tersebut. Wira Dani Damanik menerima keluhan masyarakat Dusun Siturituri akan kondisi jalan yang rusak berat.
“Jalan ini merupakan unsur penting yang telah terasa dampaknya bagi banyak aspek. Seperti mulai dari aspek perekonomian, produksi, kesehatan, sosial, kesejahteraan dan sebagainya. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya akses itu segera diperbaiki. Sebab keresahan warga akan jalan ini benar-benar terasa dan terlihat dengan viralnya gambar jalan beserta editannya yang sudah bisa memuat beberap kapal di jalan parah yang menampung air,” tulis Wira Dani Damanik.
“Inilah yang menjadi pertanyaan dibenakku, Kemana pemerintah dan anggota dewan dari dapil Ini? Sudah 10 tahunan jalan ini rusak dan 10 tahun juga bupati tak berganti selama itu pula kita berharap. Tak berhenti harapan disitu, berharap lagi pada anggota dewan yang hari ini sudah 2 tahun mereka duduk di kursi empuk itu namun tak kunjung juga aspirasi ini diperjuangkan dan ditunaikan,” tambah Wira Dani Damanik.
Tulisan itupun ditanggapi Steven Samrin Girsang yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Simalungun yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Simalungun dari Dapil Silimakuta Saribudolok.
“Saya selaku anggota dewan telah menyampaikan pokok-pokok pikiran untuk ditampung di APBD 2022 dan usulan ini sudah dimasukkan dalam Sistim Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Akan saya kawal sampai terealisasi,” tulis Steven Samrin Girsang.
Aplikasi SIPD
Seperti diketahui aplikasi SIPD ini disiapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dirjen Bina Keuangan Daerah. Aplikasi ini wajib digunakan semua daerah di Indonesia baik di tingkat provinsi maupun kab/kota dalam menyusun perencanaan.
Melalui aplikasi SIPD ini merupakan terobosan baru untuk menyusun perencanaan lebih sistimatis, transparan dan akuntabel. Sejak tahun 2020 merupakan tahun penuh perubahan. Salah satu perubahan besar yang lahir sebagai dampak dari inovasi adalah SIPD.
SIPD adalah sistem informasi yang membantu penyediaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah, penyusunan Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi pembangunan daerah secara Elektronik yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah secara nasional.
Sistem ini membentuk pola hubungan baru yang diwujudkan dalam cara baru dalam mengisi anggaran DPRD dan Pemerintahan Daerah. Keterkaitan antara DPRD dan Pemda sangat erat. Keduanya merupakan aktor pembangunan daerah. Dalam system baru ini, cara penganggaran untuk pelaksanaan program terdapat perubahan. Untuk menjembatani perubahan ini, diperlukan sebuah cara untuk menyatukan cara pandang.
Dalam rangka penyamaan persepsi terkait dengan penyampaian pokok-pokok pikiran DPRD dalam penyusunan APBD TA.2022 melalui system informasi pemerintah daerah (SIPD) maka dengan itu telah dilaksanakan pertemuan DPRD dengan Pemkab Simalungun.
Seperti diberitakan sebelumnya, kegelisahan dan keresahan dirasakan warga Dusun Siturituri, Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Pasalnya keluhan mereka terhadap jalan utama yang menghubungkan ibukota kecamatan Seribudolok ke Siturituri rusaknya semakin parah berpuluh tahun.
Hingga kini pasalnya jalan yang merupakan akses ekonomi utama warga sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah diperbaiki sehingga menghambat warga dalam beraktivitas, khususnya dalam memasarkan hasil pertanian mereka.
Kondisi jalan rusak parah ini membuat dampak buruk terhadap banyak aspek kehidupan warga dalam menjalankan aktivitasnya. Warga situri-turi yang mayoritas adalah petani mengalami kesulitan selama puluhan tahun dalam hal distribusi kegiatan pertanian dari hulu sampai hilir.
Kondisi ini diutarakan oleh Gamot (Kepala Dusun) Siturituri, Uli Anton Girsang kepada Beritasimalungun, Rabu (14/4/2021). Menurutnya, kini mereka kesulitan mengangkut pupuk-pupuk dan obat-obatan. Bahkan semakin sulit dan bertambahnya biaya distribusi sampai pada panen.
“Kami tetap merasakan dampak nyata dari kondisi jalan yang sudah puluhan tahun dikeluhkan. Hal inilah yang membuat perekonomian warga semakin melemah. Karena memang kondisi perekonomian warga di Dusun Siturituri menengah kebawah,” ujar Uli Anton Girsang. (Asenk Lee Saragih)
0 Comments