Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Catatan Akhir Tahun 2021: Simalungun Masih Berkutat Soal Teka Teki Infrastruktur


Pengantar
– Persoalan buruknya infrastruktur masih tetap menonjol di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara selama tahun 2021 hingga awal memasuki tahun 2022 mendatang. Persoalan infrastruktur seolah oleh sebuah teka teki yang tak pernah jumpa jawabannya. Pembiaran buruknya infrastruktur tersebut diduga akibat kurangnya koordinasi, minimnya lobi, tipisnya anggaran hingga ketidak cakapen pejabat-pejabat yang membidanginya. Persoalan infrastruktur di Kabupaten Simalungun menjadi cara paling mudah untuk mengata-ngatai pemerintah yang tidak berpihak kepada akses ekonomi rakyat. Kejahatan pembiaran buruknya infrastruktur di wilayah Kabupaten Simalungun ini adalah “dosa-dosa” pejabat regulasi yang terlibat didalamnya.

Beritasimalungun yang mengikuti perkembangan aspirasi soal infrastruktur di wilayah Kabupaten Simalungun  tersebut menurunkan tulisan Catatan Akhir Tahun 2021. Catatan buruknya infrastruktur di wilayah Kabupaten Simalungun menjadi sorotan khusus yang kami sajikan untuk percepatan pembangunan Tahun 2022 mendatang. Selamat membaca. Redaksi.***

Memasuki akhir tahun 2021 dan menyambut Tahun Baru 1 Januari 2022, Pemerintah Kabupaten Simalungun memang tampak gagap dalam menghadapi situasi dan kondisi infrastruktur di wilayah Kabupaten Simalungun. Baik jalan berstatus nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan terlebih kondisi jalan di pedesaan. 

Satu kata untuk kondisi jalan itu, “BABAK BELUR”. Alasan klasik Pemerintah Kabupaten Simalungun tidak mampu memperbaiki jalan itu karena minimnya anggaran serta peninggalan kepala daerah sebelumnya, sebelum dijabat RHS. Sekilas alasan itu bisa diterima akal sehat, namun disisi lain alas an itu terkesan “cuci tangan”. 

Putusnya jalan provinsi jurusan Pematangsiantar- Pamatangraya yang merupakan akses transportasi yang menghubungkan Kota Pematangsiantar dengan Ibukota Kabupaten Simalungun, Pamatangraya, tepatnya di Huta IV Pondok Jeruk, (Gortak) Desa Marjandi, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun, adalah fakta minusnya kordinasi antara pejabat terkait.

Akses transportasi darurat yang sempat dialihkan melalui Simarjarunjung - Sidamanik - Simpang 2 Pematangsiantar dinilai hanya sebagai solusi sementara. Bahkan donasi istilah “Marharoan Bolon” dari sejumlah Orang Simalungun menyumbangkan material, dana dan alat berat, itupun hanya “pemanis” semata.

Membuka jalur alternative lewat jalan perkebunan Kebun Kelapa Sawit Marjandi kini juga sudah parah berkubang. Kondisi longsor di badan jalan umum Km 15-16  jurusan Pematangsiantar-Saribudolok di Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun ini harus segera diperbaiki.

Kerusakan jalan provinsi penghubung tiga daerah sekaligus (Pematangsiantar-Simalungun dan Tanah Karo) itu sudah berlangsung lumayan lama. Awalnya, kerusakan atau longsor masih kecil, kemudian bertambah lebar dan kini putus total.

Kondisi infrastruktur di wilayah Kabupaten Simalungun inilah yang membuat perantau asal Kabupaten Simalungun memilih liburan ke Kabupaten Samosir dan kabupaten lainnya. Sebelum singgah di tanah kelahiran mereka di Kabupaten Simalungun, mereka menghabiskan uanganya di obyek-obyek wisata di Kabupaten Samosir. 

Kenapa mereka memilih Samosir? Ya…karena akses jalan yang baik dan sarana prasarana pendukung obyek wisata di Samosir dan sekitarnya sejak Danau Toba ditetapkan menjadi “Monaco Of Asia” sudah berbenah lebih awal. Lain dari kelapa daearah di Simalungun, masih sibuk bagi hasil dengan tim sukses, kelompoknya  dan persoalan popularitas. 

Memasuki tahun 2022, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH MH, agar menunjukkan kemampuan lobinya kepada Pemerintah Sumatera Utara, khususnya Kadis PUPR Provinsi Sumatera Utara dan juga Kementerian PUPR, khususnya Bidang Bina Marga. 

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH MH diharapkan jangan lagi “bersilat lidah” soal pembangunan infrastruktur di wilayah Simalungun. Tegakkan tangan kalau mampu, angkat bendera putih kalau menyerah. Dengan rasa optimisme, Pesona Bukit Sibebea Samosir, bisa dikalahkan Bukit Pulau Hole, Sipolha, Simalungun Akhir Tahun 2022 mendatang. Bupati Simalungun RHS, Anda Bisa!!!Semoga. (Asenk Lee Saragih/Pimred BS)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments