Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Ketika Suka Cita Natal Mengalahkan Ketakutan terhadap Covid-19

Gubernur Jambi, H Al Haris meninjau ibadah perayaan Natal di Gereja Katolik, St Gregorius Agung, Jalan Lingkar Barat, Kota Jambi, Sabtu (25/12/2021). (Foto : BS/KominfoJambi). 

Jambi, BS - Melandainya kasus Covid-19 di Tanah Air hingga ke daerah-daerah beberapa bulan terakhir membuat kegiatan ekonomi, sosial dan kemasyarakatan mulai pulih kembali. Warga masyarakat sudah banyak yang melakukan aktivitas di ruang publik secara normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). 

Hampir pulihnya kembali kegiatan ekonomi, sosial dan kemasyarakat di tengah melandainya kasus Covid-19 tersebut juga terjadi di Kota Jambi. Sejak kasus Covid-19 melandai di Provinsi Jambi medio Oktober lalu, warga Kota Jambi sudah semakin banyak yang memadati ruang public. Baik itu tempat – tempat wisata dan pusat perbelanjaan. 

Selain itu warga Kota Jambi juga semakin rutin menggelar hajatan atau pesta-pesta resepsi pernikahan di gedung-gedung pertemuan dan lingkungan permukiman warga. Kemudian umat beragama di Kota Jambi juga mulai melakukan kegiatan ibadah secara normal dengan menerapkan prokes.

Selama perayaan Natal Desember 2021 misalnya, umat Kristen di Kota Jambi cukup banyak yang melakukan perayaan Natal komunitas. Perayaan Natal komunitas umat Kristen di Kota Jambi sudah mulai dilaksanakan di berbagai Gereja di Kota Jambi, Sabtu (4/12/2021). Perayaan Natal komunitas tersebut antara lain natal kelompok pemuda Kristen, anak-anak sekolah minggu, siswa Kristen dari berbagai sekolah menengah atas negeri (SMAN) dan kelompok persekutuan lingkungan permukiman (Sektor).

Pantauan medialintassumatera.com (Matra) di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, perayaan Natal di Gereja tersebut sejak Sabtu (4/12/2021) hingga Minggu (12/12/2021) sudah berlangsung belasan kali. Ada Natal Pemuda GKPS Resort Jambi, Natal kaum Wanita dan Bapak GKPS Jambi, Natal Sekolah Minggu GKPS Jambi, Natal SMAN 3, SMAN 4 Kota Jambi dan Natal Fakultas Sains Mahasiswa Kristen Universitas Jambi. Kemudian perayaan malam Natal, Jumat (24/12/2021), hari Natal, Sabtu (25/12/2021) dan Natal hari kedua, Minggu (26/12/2021).

Keramaian perayaan Natal serupa juga berlangsung di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru Jambi. Perayaan Natal di gereja yang memiliki warga jemaat hingga 2.000 orang ini tampak lebih meriah lagi mulai awal Desember hingga Minggu (26/12/2021). Kemeriahan perayaan Natal di Kota Jambi tidak hanya dipengaruhi melandainya kasus Covid-19, tetapi juga didukung kelonggaran (relaksasi) perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) yang diberikan Pemerintah Pusat (Kementerian Agama).

Berdasarkan  Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Meneg) Nomor 33/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal Tahun 2021, Gereja bisa menampung umat yang beribadah selama Natal dan Tahun Baru hingga 50 % dari kapasitas tempat duduk. Sedangkan pada perayaan Natal tahun lalu, gereja hanya bisa menampung jemaat pada perayaan Natal dan Tahun Baru hanya 25 % dari kapasitas tempat duduk.

Anak-anak juga turut antusias mengikuti perayaan Natal di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu (18/12/2021). (Foto : BS/Matra/Radesman Saragih).

Bersemangat

Kelonggaran melakukan kegiatan keagamaan, sosial dan ekonomi yanhg diberikan pemerintah tersebut, dibarengi melandainya kasus Covid-19 secara nasional dan lokal, termasuk di Jambi, membuat umat bergama, khusus umat Kristen di Kota Jambi sangat bersemangat melaksanakan perayaan Natal. Hal tersbeut ditandai dengan meningkatnya frekuensi perayaan Natal, jumlah jemaat yang mengikuti perayaan Natal di setiap gereja di Kota Jambi meningkat drastis.

Kelonggaran perayaan Natal membuat umat Kristen di Kota Jambi sepertinya melepas rindu merayakan Natal karena medio Desember 2020, ketika kasus Covid-19 masih tinggi, sebagian besar umat Kristen hanya bisa melaksanakan perayaan Natal di rumah. Adapun umat Kristen yang merayakan Natal di gereja secara tatap muka sangat terbatas, hanya 25 % dari kapasitas gereja. Namun pada Natal tahun ini, jumlah jemaat yang diperbolehkan mengikuti perayaan Natal di gereja secara tatap muka meningkat menjadi 50 % dari kapasitas gereja.

Pantauan medialintasumatera.com (Matra) di beberapa gereja di komplek Gereja Kotabaru, Kota Jambi mulai malam Natal, Jumat (24/12/2021) malam, hari Natal, Minggu (25/12/2021) pagi - sore hingga Natal hari kedua, Minggu (26/12/2021), jumlah jemaat yang mengikuti ibadah perayaan Natal meningkat drastis.

Ibadah perayaan Natal di HKBP Kotabaru, Kota Jambi rata-rata dihadiri 1.550 orang setiap jadwal (shift) ibadah Natal, lebih 50 % dari jumlah kapasitas tempat duduk di Gereja tersebut.  Kemudian jumlah jemaat yang mengikuti ibadah Natal di GKPS Kotabaru, Kota Jambi rata-rata 200 orang, lebih 50 % dari kapasitas gereja.

Drastisnya jumlah warga jemaat yang mengikuti peryaan Natal di gereja-gereja di komplek Gereja HKPB Kotabaru Kota Jambi membuat arus lalu lintas di ruas jalan di komplek gereja tersebut macet seperti kondisi perayaan Natal sebelum pandemi Covid-19 muncul. Kemacetan tersebut tak terhindarkan terutama ketika pergantian jadwal ibadah (shift) sekitar pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB, Minggu (25/12/2021).

Ruas Jalan Lapangan Tembak Kotabaru Kota Jambi macet karena jemaat yang beribadah di HKBP Kotabaru Jambi mulai pukul 07.00 WIB keluar pukul 08.45 WIB. Sementara jemaat yang hendak beribadah di gereja itu pukul 09.00 WIB sudah datang ke gereja.

Kemudian jemaat GKPS Kotabaru Jambi yang masuk pukul 08.00 WIB juga keluar pukul 10.30 WIB dan jemaat yang hendak ibadah Natal pukul 10.30 WIB sudah banyak yang datang ke gereja.

Padatnya jemaat yang memadati setiap gereja juga membuat pengurus gereja kewalahan mengatur jarak tempat duduk. Selain itu, padatnya warga jemaat yang mengikuti ibadah perayaan Natal membuat arus lalu lintas macet.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 HKBP Kotabaru, Kota Jambi, St Drs Andi Openta Purba, MSc mengatakan, meningkatnya jumlah warga jemaat yang mengikuti perayaan Natal di HKBP Kotabaru Jambi membuat pelaksanaan prokes terganggu, khususnya sulitnya menjaga jarak. Kemudian sebagian warga jemaat juga tampak mengabaikan penggunaan masker, khususnya ketika berada di luar gereja.  

“Memang meningkatnya jumlah jemaat yang mengikuti ibadah Natal membuat prokes tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan, khususnya menjaga jarak. Masalahnya jumlah jemaat lebih dari ketentuan 50 % dari kapasitas gereja. Hal tersebut disebabkan melandainya kasus Covid-19 di Jambi. Namun kami tetap melarang warga jemaat yang tidak pakai masker mengikuti ibadah,”katanya.

Warga jemaat Gereja Katolik St Gregorius Agung Kota Jambi mengikuti ibadah Natal dengan mematuhi protokol kesehatan, Sabtu (25/12/2021). (Foto : BS/Matra/KominfoJambi).

Khidmat

Kendati prokes agak terabaikan selama perayaan Natal di berbagai gereja di Kota Jambi dan macet mengganggu kelancaran warga jemaat memasuki komplek gereja, namun perayan Natal di gereja-gereja yang ada di komplek Gereja Kotabaru, Kota Jambi, Jumat malam, Sabtu pagi – sore dan Minggu siang berlangsung khidmat, aman, tertib dan lancar. Seluruh rangkaian prosesi ibadah perayaan Natal di setiap gereja berlangsung tertib dengan tetap mengupayakan protokol kesehatan (prokes).

Gubernur Jambi, H Al Haris ketika meninjau ibadah perayaan Natal di beberapa gereja di Kota Jambi, Sabtu (25/12/2021) mengatakan, perayaan Natal di gereja-gerejha di Kota Jambi berlangsung kondusif, aman, tertib dan lancar. Al Haris mengapresiasi toleransi umat beragama di Jambi yang mendukung upaya pemerintah menciptakan iklim kondusif selama parayaan Natal. Situasi tersebut diharapkan juga bisa tercipta hingga pergantian tahun, Jumat (31/12//2021) dan perayaan Tahun Baru, Sabtu (1/1/2022).

Menurut Al Haris, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi dan Organisasi Pangkat Daerah (OPD) Provinsi Jambi harus memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada setiap umat beragama dalam melaksanakan ibadah. Hal itu penting agar umat beragama dapat melaksanakan ibadah mereka dengan khidmat dan tenteram.

Untuk itu, katanya, Dia dan Forkopimda Provinsi Jambi meninjau beberapa gereja besar di Jambi, seperti Gereja Katolok St Gregorius Agung, HKBP Kotabaru Jambi dan beberapa gereja lainhya untuk memastikan apakah masyarakat Jambi telah melaksanakan ibadah Natal dengan nyaman dan tenteram.

“Alhamdulillah, semua pelaksanaan ibadah Natal di Kota Jambi berjalan dengan khidmat dan lancer. Pelaksanaan ibadah Natal di semua gereja yang kami tinjau tadi telah menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,”katanya.

Al Haris mengharapkan, pelaksanaan Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 dapat memberikan kesejukan dan kedamaian untuk masyarakat Jambi, khususnya umat Kristen di Provinsi Jambi. Dengan demikian seluruh umat Kristen menjalankan kehidupan secara rukun dan damai dengan umat beragama lainya.

Persaudaraan

Sementara itu Thema-thema khotbah Natal di setiap gereja di Kotabaru Kota Jambi juga banyak yang mengupas mengenai peningkatan rasa persaudaraan di antara sesame umat Kristen maupun saudara se bangsa dan se-Tanah Air. Persaudaraan itu penting, khususnya menghadapi pandemi Covid-19 yang masih melanda bangsa Indonesia dan dunia.

Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt Riando Tondang, STh pada ibadah perayaan Natal di GKPS Jambi, Sabtu (25/12/2021) mengatakan, suasana Natal merupakan momentum bagi umat Kristen dan segenap lapisan masyarakat memperbaiki persekutuan atau persaudaraan. Selama Natal, setiap keluarga dapat menjalin silaturahmi dengan mengunjungi orang tua dan sanak saudara.

“Pada momentum perayaan Natal ini, kita bisa saling mengunjungi berkat suasana suka cita atas berkat Tuhan yang tetap memberikan keselamatan. Khidmat Natal memperbaiki iman, kerohanian dan kepercayaan pada Tuhan melalui liturgi, refleksi dan nyanyian – nyanyian Natal,”katanya.

Di hadapan yang dihadiri 208 orang warga jemaat GKPS Jambi yang mengikuti ibadah Natal, Pdt Riando Tondang, STh mengatakan, suasana Natal juga mengingatkan manusia mengenai derita Maria dan Yusuf di saat kelahiran Yesus Kristus di kandang domba. Maria dan Yusuf menghadapi tantangan dan derita tersebut tanpa keluh kesah, namun tetap berserah kepada Tuhan Allah.

Dikatakan, umat Kristen dan saudara sebangsa dan se - Tanah Air juga bisa meneladani sikap Maria dan Yusuh menghadapi pergumulan di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui umat manusia di dunia hingga kini. Menghadapi berbagai persoalan hidup akibat pandemi Covid-19 saat ini, umat Kristen dan seluruh umat beragama hendaknya tetap mengucap syukur sembari tetap mengupayakan solusi.

Pdt Riando Tondang, STh mengatakan, umat beragama di mana pun berada tidak perlu bersungut-sungut menyikapi berbagai persoalan kehidupan manusia di tengah pandemi Covid-19 ini. Yang perlu kita lakukan tetap waspada dan bersama-sama mengikuti aturan pemerintah mengenai penanggulangan Covid-19, khususnya kepatuhan pada prokes dan penuntasan vaksinasi.

“Mencari solusi dan bekerja sama mengatasi pandemi Covid-19 merupakan tugas yang perlu kita laksanakan saat ini,”katannya. (Radesman Saragih).


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments