Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Rigapan Siganup Ari | Kamis, 3 Februari 2022 | Pdt Grubert K.D.Manihuruk STh | Renungan Harian Bahasa Simalungun

Pdt Grubert K.D.Manihuruk STh .

Sibolga, BS
-Rigapan Siganup Ari (Renungan Harian Bahasa Simalungun) Kamis, 3 Februari 2022 Teks: 1 Korint 12:3 "Si Sada Horja Na Porsaya Pakon Tuhan Jesus".

Halani ai hupabotohkon ma bani nasiam, seng adong halak, na marsahap marhitei Tonduy ni Naibata manghatahon, "Hona papa ma Jesus," anjaha seng adong na boi manghatahon, "Jesus aima Tuhan," anggo lang marhitei Tonduy Napansing.

1 Korintus 12:3
Karena itu aku meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

1 Corinthians 12:3
Wherefore i give you to understand, that no man speaking by the spirit of God calleth Jesus  accursed: and that no man can say that Jesus is the Lord but by the Holy Ghost.
Selamat pagi dan selamat beraktifitas bagi kita semua.(**)

***

Renungan harian......

 1 Korintus 12:3
“Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.”

Jemaat Tuhan,jika seseorang dipenuhi dengan Roh Kudus, maka seyogyanya orang itu tidak akan berbicara buruk tentang Yesus, melainkan akan memuji Dia. Dalam nas renungan hari ini, yang tertulis dalam 1 Korintus 12:3, dituliskan bahwa Paulus membahas masalah karunia rohani kepada gereja di Korintus. 

Karunia-karunia rohani itu adalah hikmat, pengetahuan, iman, berkat kesembuhan, mukjizat, nubuat, dan berbagai jenis penafsiran bahasa roh lainnya (bdk. 1 Kor. 12:8-10). Karunia itu tidak seperti karunia alami, layaknya karunia bernyanyi yang bisa hilang atau kemampuan bermain sepak bola yang bisa “ditelan” usia. Tetapi sebaliknya, karunia rohani tidak dapat dibatalkan (Roma 11:29). 

Itulah yang dimiliki oleh orang-orang Kristen di Korintus, dengan banyaknya karunia rohani tetapi malah menyalahgunakannya. Alih-alih menggunakannya untuk memuliakan Tuhan, karunia-karunia itu menjadi sumber perpecahan (1 Kor. 12:12-31).

Orang-orang Kristen di Korintus telah disesatkan oleh berhala-berhala kayu dan batu yang tidak dapat berbicara atau hidup. Mereka telah diberkahi dengan karunia Roh tertentu, tetapi mereka tidak hidup secara rohani. Mereka sering menggunakan karunia rohani hanya untuk kepuasan diri sendiri, tanpa memohon pimpinan dari Roh Kudus. 

Mereka memiliki penampilan spiritualitas tetapi mereka tidak berjalan dalam roh dan kebenaran. Inilah yang dikhawatirkan oleh rasul Paulus, sehingga ia memberikan peneguhan agar iman jemaat tetap bertumbuh, bukan sebaliknya semakin merosot. 

Jemaat Tuhan, mengapa peneguhan penting? Kurangnya pertumbuhan iman dari orang-orang Kristen di Korintus tentu menjadi “mangsa yang empuk” bagi guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan. 

Karena itu, mereka rentan jatuh ke dalam dosa. Berangkat dari kekhawatiran itulah, rasul Paulus memperingatkan orang-orang Kristen di Korintus bahwa mereka juga perlu sadar dan waspada. Musuh (baca: pengajar sesat) bisa saja datang dan tampil sebagai sosok malaikat yang menipu. 

Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat Korintus bahwa setiap guru yang benar pasti akan selalu bersaksi tentang Yesus dan mengarahkan umat kepada-Nya. Roh Kudus selalu mempromosikan Tuhan Yesus Kristus, dan Paulus memperkuat kebenaran ini. Oleh sebab itu, jika ada seseorang yang mempromosikan dirinya sendiri demi kepentingan pribadi, bukan mengarahkan diri kepada Yesus, berarti itu bukan pekerjaan Roh Kudus. 

Jemaat Tuhan, nasihat dari rasul Paulus kepada jemaat di Korintus menjadi pengingat yang sama untuk kita di masa sekarang untuk tetap terjaga, waspada, dan mampu membedakan pekerjaan Roh Kudus dan roh pengajar sesat. Selaku pengikut Kristus, kita harus siap dan mampu menghakimi penipu dan pengajar-pengajar palsu yang ada di tengah-tengah kita. 

Salah satu alat terbesar yang kita miliki adalah Firman Tuhan. Marilah kita belajar untuk menunjukkan diri kita diterima oleh-Nya dan meninggikan Tuhan Yesus Kristus yang terkasih, yang hanya layak menerima segala pujian dan penyembahan. Tuhan memberkati kita. Amin.(Vik Pdt Jerry Damanik STh)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments