Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Silverius Bangun Terus Kritisi Kebijakan Bupati Simalungun RHS

Silverius Bangun. (Foto IST FB)

Pamatangraya, BS
-Silverius Bangun jurnalis Simantab dan Efarina TV serta orang dekat JR Saragih, mantan Bupati Simalungun terus mengkritisi kebijakan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga. Lewat tulisan di akun media sosial Silverius Bangun secara terbuka memberikan kritikan pedas kepada Bupati Simalungun RHS.
 
Berikut kutipan tulisan Silverius Bangun yang dipublikasikan lewat akun Facebook Silverius Bangun, Rabu (13/4/2022) sekira Pukul 17.45 WIB.

Bapak itu tidak sadar bahwa dia sudah menjadi Bupati. 
Baiklah pak, Saya kasih tau, mungkin penjilat penjilat di sekitar Bapak lupa menyampaikan dan menyadarkan Bapak. Karena saya dengar Staf Ahli itu sibuk jualan proyek dan jabatan serta BAJU BATIK. 

Bupati adalah Pejabat Daerah Yang Memiliki Kewenangan Menggunakan APBD yang sudah disahkan oleh DPRD. Bupati adalah satu satunya orang yang bisa menggunakan APBD untuk hal apapun bahkan tanpa persetujuan DPRD (jika dianggap mendesak) dengan mengeluarkan PERBUP.

Jadi pointnya adalah:
1. Bupati tidak boleh lagi berharap. Domain berharap ada pada kami rakyat, Domain Bupati adalah mengambil keputusan. 
Misalnya: Bupati tidak boleh berharap harga pupuk turun sesuai HET. Tetapi Bupati harus menjamin bahwa Pupuk Subsidi dijual dalam batas HET. Jika ada yang melanggar, giling pak giling.
 
2. Bupati tidak boleh berjanji. Karena jatah untuk berjanji adalah ketika menjadi calon. Bapak Bupati harus merealisasikan janji yang digaungkan ketika mencalon. Masak bapak Bupati tapi rasanya sebagai calon Bupati. Gimana sich pak. 

3. Bupati tidak boleh memelihara Dendam.
Bapak itu sebagai Bupati tentu menjadi Bapak bagi semua orang, siapapun dia termasuk TS TSnya Bobby, Anton dan Hasyim. Tidak boleh bapak bertanya ke Kepala BKD, Dia dulu dukung kita ngga ? Pantang itu pantang.
 
4. Berdayakanlah sahabat sahabat saya yang menjadi Tim Sukses Bapak. Mereka itu sudah berkorban segalanya lo untuk mendukung Bapak. Jangan sampai kami bersekutu lagi, capek Bapak nanti. Itupun kalo Bapak restu lo.
 
Begitulah dulu pak, karena pesan saya yang terdahulupun Bapak belum lakukan, itu lo yang meminta supaya nyonya kurangi berada di depan bapak. Masak nyonya Bupati Sidak ke Dinas kan malu kita. Sudah bisa begitu bu Bunda Nyky  Ikar Nyky. (***)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments