Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Selamat Jalan Brigpol Nopriansah Yosua Hutabarat, Korban Penembakan Sesama Anggota Polisi di Jakarta

(Foto: tangkap layar)


Jambi, BS-Selamat jalan ke rumah Bapa di Surga si gagah Brigpol Nopriansah Yosua Hutabarat, yang bertugas di Jakarta. BrigPol Nopriansah Yosua Hutabarat merupakan anak rekan sepelayanan (Majelis) di Gereja GPIB AO Dkn Samuel Hutabarat. Semua yang hadir turut merasakan dukacita yang sedalam-dalamnya. Semoga Tuhan memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan Almarhum.

Demikian Posma Boru Hotang SP memberikan penghormatan terakhir saat prosesi acara gereja atas meninggalnya BrigPol Nopriansah Yosua Hutabarat, di rumah duka di Desa Sukamakmur, Rt 8, Simpang Unit 1, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (11/7/2022).

Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat, merupakan anggota Brimob dari Jambi yang tewas dalam insiden penembakan di Jakarta pada Jumat (8/7/2022) dimakamkan di pemakaman umum Kristiani, di Desa Sukamakmur, Rt 8, Simpang Unit 1, Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Senin (11/7/2022).

Pihak keluarga menyayangkan, Brigpol Nopriansyah Yosua Hutabarat tidak diberangkatkan dan dimakamkan dengan upacara kepolisian.

Rohani Simanjuntak, pihak keluarga korban, mengaku kecewa karena pemakaman Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak dilakukan secara kepolisian.

“Katanya mau dikawal dan dimakamkan secara upacara kepolisian dari Brimob. Rupanya tidak ada. Hanya kami keluarga tanpa ada pengawalam dari kepolisian," kata Rohani Simanjuntak kepada wartawan.

Kata Rohani Simanjuntak, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, tewas ditembak dan juga mengalami luka sayatan di tubuh. Lokasi penembakan Nopryansah Yosua Hutabarat adalah di sebuah rumah di Jakarta.
Penghormatan terakhir saat prosesi acara gereja atas meninggalnya BrigPol Nopriansah Yosua Hutabarat, di rumah duka di Desa Sukamakmur, Rt 8, Simpang Unit 1, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (11/7/2022). (Istimewa)

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Jumat (8/7 2022) sekitar 17.00 WIB. Brigpol Nopryansah Hutabarat merupakan anggota Brimob yang berasal dari Jambi. Begitu penjelasan dari keluarga korban, Rohani Simanjuntak.

Kata Rohani Simanjuntak, Brigpol Nopryansah Hutabarat tewas setelah mendapat 4 luka tembak. Luka di tubuh korban berada di dada, tangan, dan leher. Tidak cuma itu, korban juga alami luka sabetan senjata tajam pada beberapa bagian tubuh.

Rohani Simanjuntak mengungkapkan, hingga Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat dimakamkan, pihak Polda Jambi belum juga menjelaskan kronologis wafatnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat di Jakarta.

Pihak keluarga pun belum tahu motif dari penembakan dan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Nopryansah Yosua Hutabarat. Pelaku penembakan Nopryansah Hutabarat, hingga kini masih misteri bagi keluarga.

Disebutkan, kepolisian hanya menyebut pelakunya sudah diamankan di Mabes. Rohani Simanjuntak menjelaskan, jenazah tiba di Jambi pada hari Sabtu, tanggal 9 Juli 2022 melalui cargo bandara.

"Saya dan keluarga yang nyambut mulai dari bandara sampai ke rumah di Bahar. Waktu itu orangtua korban ini sedang tidak berada di rumah. Korban sudah bertugas selama 2 tahun sebagai Ajudan Kadiv Propam Polri. Dia ajudan bapak Kadiv Propam, bapak Ferdy Sambo sudah 2 tahun," kata Rohani Simanjuntak.

Saat tiba di rumah duka, keluarga awalnya tak dibolehkan melihat kondisi korban. Tapi saat itu ibu korban bersikukuh, ingin bisa melihat kondisi anaknya sebelum dimakamkan. Saat itulah, keluarga melihat tubuh korban telah penuh luka.

IPW Desak Kapolri 

Sementara Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Pencari Fakta atas tewasnya Brigpol Nopriansyah Yosua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang tewas ditembak rekan sesama polisi Brigadir E di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.

“Hal ini untuk mengungkap apakah meninggalnya korban penembakan terkait adanya ancaman bahaya terhadap Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo atau adanya motif lain,” ujar Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso melalui keterangan tertulisnya, Senin (11/7/2022).

“Oleh karena itu, pimpinan tertinggi Polri harus menon-aktifkan terlebih dahulu Irjen Ferdy Sambo dari jabatan selaku Kadiv Propam,” tambahnya.

Sugeng menerangkan setidaknya ada dua alasan peristiwa tersebut harus diungkap secara terang benderang. Pertama, Irjen Ferdy Sambo adalah saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudannya tersebut. “Hal tersebut, agar diperoleh kejelasan motif dari pelaku membunuh sesama anggota Polri,” terangnya.

Alasan kedua, lanjut Sugeng Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat statusnya belum jelas apakah korban atau pihak yang menimbulkan bahaya sehingga harus ditembak.

Alasan ketiga, adalah locus delicti terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. “Karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan maka harus dilakukan oleh Tim Pencari Fakta yang dibentuk atas perintah Kapolri,” jelasnya.

“Dengan begitu, pengungkapan kasus penembakan dengan korban anggota Polri yang dilakukan rekannya sesama anggota dan terjadi di rumah petinggi Polri menjadi terang benderang. Sehingga masyarakat tidak menebak-nebak lagi apa yang terjadi dalam kasus tersebut,” tegas Sugeng.

Sugeng menilai, peristiwa terkait Brigpol Nopriansyah sangat langka karena terjadi disekitar Perwira Tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri. “Anehnya, Brigpol Nopryansah merupakan anggota Polri pada satuan kerja Brimob itu, selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badannya,” tutur Sugeng.

Sebelumnya, Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat tewas ditembak oleh polisi lainnya, Bharada E. Brigadir N merupakan personel yang bertugas di Propam Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa itu terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.

“Saat itu, saudara Brigadir P berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga. Kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir N. Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir N meninggal dunia,” kata Ramadhan, Senin (11/7/2022).

Kecewa

Semnetara pihak keluarga menyayangkan, Brigpol Nopriansyah Yosua Hutabarat tidak diberangkatkan dan dimakamkan dengan upacara kepolisian.

“Kami kecewa, katanya mau dikawal dan dimakamkan secara upacara kepolisian dari Brimob, rupanya tidak ada. Hanya kami keluarga tanpa ada pengawalam dari kepolisian," kata Rohani Simanjuntak di lokasi pemakaman, Senin (11/7/2022).

Saat itu, kata Rohani Simanjuntak, pihak kepolisian menanyakan permintaan keluarga, sebelum pemakaman. Pihak keluarga untuk dimakamkan secara kepolisian, dan kemudian dipenuhi oleh tim yang datang dari Mabes Polri.

Namun, saat hari H pemakaman, Senin (11/7/2022) tidak ada prosesi pemakaman secara kepolisian, seperti pada umumnya. Rohani Simanjuntak sempat mendengar, intruksi tersebut datang dari Mabes Polri, agar tidak dilakukan pemakaman secara kepolisian. (BS-Berbagaisumber/Asenk Lee)








Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments