Info Terkini

10/recent/ticker-posts

ALLAH MENINGGIKAN TINGGI SERIBU



Oleh : Pdt Defri Judika Purba STh 

BS-Usai sudah pelaksanaan pesta pamongkotan dan PBO GKPS Tinggi Seribu, Resort Bahapal Raya yang dilaksanakan hari Minggu 21 Agustus 2022 yang lewat. Sebenarnya, saya ingin langsung menuliskan beberapa refleksi iman terkait peristiwa tersebut setelah pesta usai.

Tapi karena kondisi badan yang masih letih ditambah kerepotan mengurus perpindahan saya baru bisa menuliskannya  setelah rasa letih di badan berangsur pulih. Memang, satu minggu menjelang pesta setiap hari saya bersama vikar datang ke Tinggi Seribu untuk memantau persiapan pesta. 

Setiap detil kami perhatikan. Kami usahakan semua dapat terlaksana dengan baik sehingga tidak ada yang ketinggalan. Puji Tuhan, dengan kerjasama dan saling mengingatkan pesta pamongkotan dan PBO GKPS Tinggi seribu dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana.

Ada beberapa refleksi iman yang ingin saya sampaikan berkenaan dengan apa yang kami alami.
1. Kami menyakini benar, bahwa Allah Tritunggal yang kami sembah benar-benar menyertai dan memberkati pekerjaan kami. Ini adalah refleksi  utama dan yang terutama bagi kami. Kesaksian ini muncul ketika kami mengingat bagaimana di awal-awal kami memulai  acara ini satu tahun yang lewat. Kami gamang dan bingung bagaimana harus memulainya. 

Kondisi desa Tinggi Saribu yang begitu terbatas dalam segala akses membuat kami harus banyak berdoa agar Tuhan membimbing kami untuk bisa mengatasinya. Dan syukur kepada Sang Pemilik Kehidupan, berbagai inspirasi Tuhan bukakan untuk kami bisa melangkah. 

Langkah pertama yang kami lakukan yaitu memproduksi video sekali seminggu untuk menceritakan apa yang sedang kami lakukan. Dengan bantuan video yang kami posting di Medsos, perlahan berbagai inpirasi mulai muncul kembali. Kedua, Kami juga melirik berbagai kemungkinan mencari dana dengan potensi yang dimiliki oleh Jemaat GKPS Tinggi Saribu. 

Setelah bergumul dan berdiskusi, jadilah kami membuat kerajinan dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di desa Tinggi Saribu. Dua hal yang kami lakukan ini, kami yakini sebagai sumber inspirasi dari Allah Tritunggal.

2. Proses yang kami  mulai dari  peresmian jemaat sampai kepada pesta pamongkotan dan Patibal batu Onjolan hanya satu tahun. Kami mulai tgl 23 Agustus 2021 dan puncaknya tgl 21 Agustus 2022. Saya tidak tahu entah ada gereja di GKPS yang memiliki pengalaman yang sama seperti yang dimiliki oleh GKPS Tinggi Saribu. 

Pembangunan gereja rampung tanpa kendala dalam proses enam bulan saja. Saya perlu menyampaikan ini tentu dengan pesan demikian besar Kasih Allah yang kami terima dalam proses ini. Kami  tetap maju melangkah dengan iman dan segala keterbatasan yang kami miliki. 

Pernah panitia  meminta kepada saya agar pembangunan gereja diberhentikan dulu karena dana yang kami miliki sudah menipis. Saya katakan, pembangunan tetap dilanjutkan karena Tuhan pasti akan cukupkan sesuai dengan doa yang kita panjatkan selama ini. Pembangunan pun kemudian dilanjutkan dengan hati yang was-was, ragu dan kwatir. 

Dan ternyata kuasa Tuhan lebih besar dari segala ketakutan kami. Allah memberikan segala berkatnya yang melimpah melebihi apa yang kami minta. Pada akhirnya, gereja GKPS Tinggi Saribu selesai dengan segala kemegahan, keanggunan, keunikan dan segala kekayaan estetikanya. 

Hanya satu tahun semua proses tersebut berjalan dan Puji Tuhan  terlaksana dengan baik dengan biaya hampir mencapai 0,5 M.  Allah pada akhirnya benar-benar meninggikan jemaat GKPS Tinggi Saribu lewat proses yang  mereka alami. Terpujilah Allah Tritunggal.

3. Salah satu yang hal yang kami syukuri adalah kami bertumbuh dalam proses. Tidak mudah membangun proses kebersamaan, kesehatian dan kerjasama dalam proses ini. Selalu muncul kendala yang bisa membuat hati ini ragu untuk melangkah. Kendala ini bersumber dari luar begitu juga dari internal jemaat GKPS Tinggi Saribu. 

Kendala dari luar lebih kepada sikap pesimis apakah proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan seandainya bangunan telah selesai untuk apa gedung gerejanya bagus padahal kondisi desa Tinggi Seribu itu masih terpelosok. 

Kendala dari internal lebih kepada sikap tanggung jawab, manajemen waktu dan karakter yang masih harus berproses untuk lebih matang. Pelajaran yang sangat berharga dari proses yang kami alami adalah sebaik-baiknya sebuah pekerjaan yang kita lakukan selalu ada orang yang ragu, pesimis, egois, meraih untung bahkan berpikir jahat. 

Walau demikian, pekerjaan itu harus tetap fokus dilaksanakan Energi tidak boleh habis membahas hal yang bisa membelokkan dari tujuan. Hasil akhirlah yang akan membuktikan itu. Secara pribadi, saya merasakan Tuhan begitu luar biasa memproses kepribadian saya sebagai seorang pelayan.  

Banyak pelajaran berharga yang menempa saya untuk lebih bijaksana, gigih, tangguh, kuat dan tidak takut untuk memulai sebuah pekerjaan. Saya belajar mencari peluang dari keterbatasan yang ada. Belajar improvisasi dari tantangan yang muncul.  

Menggali kreativitas yang bisa dikembangkan dan selalu berdoa untuk inspirasi yang baru dari Sang Ilahi. Semua proses yang saya alami tersebut sangat saya syukuri sebagai bagian dari sebuah perjalanan kehidupan sebagai seorang pelayan. Terpujilah Allah Tritunggal.

4. Desa Tinggi Seribu termasuk daerah yang terpencil dan terisolir. Baru empat tahun yang lalu listrik masuk ke desa ini. Sebelum listrik masuk, masyarakatnya mengandalkan penerangan lampu teplok seadanya. 

Rumahnya semua model rumah panggung bantuan dari pemerintah. Gedung gerejanya  masih semi permanen, tanpa asbes dan lantai kasar.  Penduduknya mengandalkan kekuatan fisik untuk membawa hasil pertanian dari desa tersebut. 

Kondisi yang saya gambarkan di atas sudah terjadi bertahun-tahun. Dan tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi mental mereka menjadi kurang percaya diri, pasrah pada keadaan, kurang inisiatif, ragu untuk melangkah dan terbiasa untuk menunggu. 

Dengan pembangunan gereja ini situasi perlahan mulai berubah. Muncul semangat dan harapan baru akan sebuah kemajuan. Perlahan namun pasti, arah kemajuan desa Tinggi Seribu sudah mulai menunjukkan sebuah titik yang terang. Banyak mata tertuju ke desa Tinggi Seribu lewat video yang selama ini diposting di Medsos. 

Semogalah desa Tinggi Seribu semakin maju dan tinggi sesuai dengan namanya. Tinggi Imannya, tinggi kebersamaannya, tinggi kepeduliannya dan anak-anaknya pun berhasil meraih cita-cita setinggi-tingginya. Bahapal Raya, 28 Agustus 2022. (Penulis Adalah Pendeta GKPS Resort Bahapal Raya)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments