Oleh: Rikanson Jutamardi Purba
ADA setidaknya 2 (dua) tindakan strategis yang bisa diambil untuk memajukan Kabupaten Simalungun (Kabsim). PERTAMA, memekarkan Simalungun menjadi setidaknya 2 DO (Daerah Otonomi), misalnya: Kabupaten Simalungun Hataran (dengan rencana ibu kota Perdagangan) dan Kabupaten Simalungun (Induk) dengan ibu kota Pamatangraya.
Dimana letak strategisnya? Kalaupun APBD-nya nggak berlipat 2, setidaknya 1,5 x dari yang sekarang. Dari semula +/- Rp 2,4 T bisa menjadi +/- Rp 3,6 T. Bayangkan betapa signifikan dampak ekonomisnya..!
Tapanuli sudah merasakannya. Nias sudah merasakannya. Kita? Tong tading-tading i lobei..!
Cuma karena pemekaran DOB masih dimoratorium, mungkin strategi ini nggak bisa dilaksanakan secara instan. Kita tunggu saja moratoriumnya dicabut.
KEDUA, mengupayakan Bupati - Wakil Bupati Simalungun ke depan (periode 2025-2030, karena Bupati - Wakil Bupati Simalungun yang terpilih pada Pilkada 27 November 2024 'kan dilantiknya nanti di 2025?) INLINE (segaris) dengan Pemerintah pusat pimpinan duet Presiden - Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Ulang lari jalur ge..!
Presiden Prabowo Subianto adalah dari Partai Gerindra (beliau ketumnya), sehingga kita upayakanlah Bupati - Wakil Bupati Simalungun ke depan adalah yang diusung dan didukung oleh Partai Gerindra dkk.
Siapa itu? Mereka adalah duet H. Anton Achmad Saragih - Benny Gusman Sinaga. Mereka diusung oleh Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai PPP, dan Partai Hanura.
Selama ini, kita kesulitan mengakses Pemerintah pusat karena Bupati - Wakil Bupati Simalungun TIDAK INLINE dengan Pemerintah pusat. Kira-kira beda jalur gitulah..!
Di tempat lain (baca: di daerah lain) banyak program-program Pemerintah pusat, lha.., kita sering nggak kebagian. Ada Inpres Jalan, kita dapat remah-remehnya saja. Ada BLK Komunitas, tapi di kita, pesantren yang di Panei Tongah (Al Kautsar pimpinan marga Purba Dasuha) saja yang kebagian. (Catatan: itu setahu saya ya).
Konon katanya Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga (Bang Rhss) ulang-alik ke Jakarta (Pemerintah pusat, K/L), tapi banyak nggak ditergenya. Atau kalau karena tidak diterge, diupayakannya melalui orang yang kurang tepat alias salah orang. Akhirnya, 'ambalat' (berat di ongkos)..!
Jadi lihatlah.., perbaikan-perbaikan jalan yang ada di Kabsim ini, itu ke itu aja (ruas yang sama aja) yang di-posting ber-ulang-ulang di medsosnya Dinas PUTR atau medsos kadisnya yakni Hotbinson Damanik.
Bahkan hingga detik ini, daftar ruas jalan yang 317 Km yang --konon kabarnya-- dapat Rekor MURI itu tidak ada rinciannya. Kalau memang ada, paparkan dong ke publik..!
Yaelah.., kalau betul hasil Gerakan Marharoan Bolon yang dihitung 100 hari pertama pasca-pelantikan Bupati - Wakil Bupati Simalungun tanggal 26 April 2021 benar-benar bisa memperbaiki jalan sepanjang 317 Km, seharusnya dalam 300 hari pemerintahan bisalah dikerjakan/diperbaiki 951 Km jalan 'kan?
Walaupun tidak semuanya beraspal hotmix, setidaknya bisa dilalui kendaraan (roda 2 bahkan roda 4) seperti janji-janji kampanye dulu 'kan woy? Buktinya, sila Anda warganet cek sajalah di kampung masing2..!
Jadi, kita rakyat Simalungun ini harus hati-hatilah dengan janji-janji kampanye. Nyatanya kita di-buaibuai degan PHP (Pemberian Harapan Palsu) saja. Kita kena 'prank'. Kita dibohongi..!
Ai mase samih-samih oknum sintua ni GKPS marsiburasan lo..? Ai lo lakanei do..! Ha.. 8x. 😁😁😁😁😁😁😁
#SalamBiusCantik
#RJP_RakyatJadiPrioritas
0 Comments