Aliansi Mahasiswa Menagih Janji 100 Hari Kinerja Wali Kota Pamatangsiantar Wesly Silalahi

Aliansi Gerakan Mahasiswa Bersatu (AGMB) Pamatangsiantar melakukan unjuk rasa ke Balaikota Pamatangsiantar, Jumat (13/6/2025) Pukul 15:30 WIB. (Foto Akun Siantar Channel)

Pamatangsiantar, BS-Aliansi Gerakan Mahasiswa Bersatu (AGMB) Pamatangsiantar melakukan unjuk rasa ke Balaikota Pamatangsiantar, Jumat (13/6/2025) Pukul 15:30 WIB. Unjuk rasa ini diterima oleh Sekda Kota Pamatangsiantar Junaidi Sitanggang S.STP, M.Si di Balai Kota Pematangsiantar.

Setidaknya ada 6 poin tuntutan Aliansi Gerakan Mahasiswa Bersatu Pamatangsiantar yakni mendesak Wali Kota Pamatangsiantar untuk merealisasikan janji kerja serta program 100 hari kerja mengenai pengelolaan sampah di Tanjung Pinggir.

Tuntutan lain yakni mendesak Wali Kota Pamatangsiantar untuk menertibkan parkir liar yang merujuk pada PERWAL No 06 Tahun 2015. Mendesak Wali Kota Pamatangsiantar untuk memastikan anggaran pembangunan gedung IV Pasar Horas sebelum dilakukan perobohan pembangunan.

Menolak relokasi Pasar Horas  yang diduga akan menghancurkan perekonomian para pedagang Pasar Horas. Mendesak Wali Kota Pamatangsiantar menindaklanjuti persoalan eksploitasi anak dibawah umur yang sangat meresahkan warga Pamatangsiantar.

Poin ke 6 desakan aliansi mahasiswa yakni meminta keterbukaan Wali Kota Pamatangsiantar terhadap pembentukan program kerta Perguruan Tinggi Negeri kepada masyarakat kota Pamatangsiantar. 

Seorang warga Roymond Gultom menyebutkan, masalah sampah saat ini menjadi hal serius di Kota Pamatangsiantar. Perlu bagi Wali Kota Pamatangsiantar melalui dinas terkait melakukan pembinaan kepada petugas di lapangan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. 

"Banyak petugas atau pegawai tukang sapu jalan yang kurang bertanggungjawab. Misalnya tidak membuang sampah yang telah disapu sepanjang jalan ke tempat sampah yang telah disediakan. Tapi menyapu dan  membuang ke parit,"ujar Roymond Gultom.

"Hal ini menjadi salah satu indikasi penyebab banjir yang saat ini melanda Kota Pamatangsiantar diberbagai wilayah. Aparat dan pemangku jabatan di tingkat paling bawah (Lurah dan perangkatnya) juga harus peka untuk memperhatikan masalah ini,"tambah Roymond Gultom.

Menurut Roymond Gultom, terkait dengan alam dan lingkungan hidup menjadi perhatian dunia saat ini, jadi point tuntutan tersebut diletakkan pada poit 1 sangat tepat. Tetapi yang paling penting, masyarakat juga perlu dibina dan diingatkan (kampanye kan) supaya tidak membuang sampah sembarangan dan  bertanggungjawab terhadap kotorannya masing-masing, peduli terhadap rumah, dan lingkungannya. Hal ini juga menjadi tugas penting aparat pemerintah dan tokoh masyarakat, karena saat ini mental dan kepedulian itu sudah rusak. (BS-AsenkLeeSaragih)

Foto 6 poin desalan aliansi mahasiswa.








0 Komentar

 






 






 


https://linktr.ee/asenkleesaragih