Berkat Aksi Warga-LSM-Mahasiswa Serta Tinjauan Menteri BUMN Dahlan Iskan
PANEI- Konversi teh
menjadi kelapa sawit milik PTPN 4 di Kebun Sidamanik, Bah Butong dan
Tobasari dipastikan ditunda. Seperti disampaikan Menteri Negara BUMN
Dahlan Iskan, PTPN IV akan mencari jenis bibit baru yang sesuai dengan
suhu udara di Sidamanik sekitarnya.
Dirut PTPN 4 Erwin Nasution, ketika
meninjau selokan di wilayah Kebun Marjandi Jalan Siantar-Seribudolok
Kecamatan Panei, kepada METRO, Selasa (24/4), menegaskan, setelah
kedatangan Menteri BUMN Dahlan Iskan, PTPN 4 akan menghentikan rencana
konversi serta mencari bibit teh sesuai dengan Sidamanik. “Sebenarnya
tidak seluruhnya direncanakan dikonversi, tetap saja masih ada yang
dipertahankan karena lokasi ketinggian dari permukaan laut tidak cocok
untuk ditanami sawit,” katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga menerima
keluhan masyarakat terkait banjir yang akhir-akhir ini terjadi di Panei
Tongah sekitarnya. Bersama Pemkab Simalungun akan dicari solusi untuk
pengalihan air. “Banjir terjadi karena selokan tidak mampu menampung
air. Untuk tahap pertama dilakukan pelebaran gorong-gorong yang memotong
jalan, tetapi karena jalannya berstatus jalan provinsi maka harus ada
izin dari provinsi,” katanya.
Ditambahkan Erwin, jika memang izin
untuk melebarkan gorong-gorong yang terletak di antara Simpang Marjanji
dan Simpang Raya diberikan, maka pihaknya segera mengerjakan pelebaran.
Kadis Pekerjaan Umum Simalungun Ir Jon Sabiden Purba dan Kadis
Perkebunan Ir Amran Sinaga yang langsung meninjau titik-titik banjir
mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PTPN 4 untuk mencari
solusi banjir yang sering terjadi di Panei Tongah, serta sebagian besar
jalan Siantar-Seribudolok.
“Pemkab Simalungun akan mengajukan izin untuk
memotong jalan ke pemprovsu karena jalan ini merupakan tanggungjawab
provinsi. Mudah-mudahan Mei ini tuntas,” kata Jon Sabiden.
Jon Sabiden menerangkan, keluhan
masyarakat telah diterima dan dikaji bahwa selokan yang ada sekarang
tidak mampu menampung air ketika hujan deras turun. Pihak perkebunan
telah melakukan upaya mengurangi pengaruh dengan membuat kolam-kolam
penahan, tetapi tidak maksimal. “Solusinya volume gorong-gorong harus
ditambah, sehingga air dari sekitar Nagori Simpang Raya Dasma dan lahan
PNTPN 4 yang berada di sekitarnya dapat dialihkan, tidak lagi seluruhnya
menuju selokan Panei Tongah,” katanya.
Wakil Ketua KNPI Kabupaten Simalungun
Arifin Sihombing yang berada di lokasi, meminta Pemkab Simalungun dan
pihak PTPN 4 segera merealisasikan pelebaran gorong-gorong yang berada
sekitar 100 meter dari Simpang Marjandi. Menurut dia itu merupakan
solusi satu-satunya yang tepat saat ini untuk menekan kemungkinan banjir
di Panei Tongah. “Selokan di Panei Tongah tidak mampu lagi menampung
air ketika hujan datang, ini telah berkali-kali dikeluhkan masyarakat,”
katanya.
Silahturahmi dengan Bupati
Dalam pertemuan itu, Dirut PTPN IV Erwin
Nasution menjelaskan kepada Bupati tentang areal Perkebunan PTPN IV.
Dia mengatakan bahwa areal kebun PTPN IV seluas 175.277 hektare (ha),
dan 44,97 persen dari luas kebun yang dimiliki PTPN IV tersebut berada
di Simalungun dengan jumlah kebun sebanyak 18 kebun.
Erwin mengatakan, Simalungun merupakan
produksi andalan yang sangat menghasilkan. Selebihnya di beberapa
wilayah yang ada masih pengembangan. Sebagai bentuk program kemitraan
dan program bina lingkungan setiap tahunnya mereka memberikan bantuan ke
Kabupaten Simalungun dengan jumlah bervariasi tiap tahunnya.
Bupati Simalungun JR Saragih berharap
hubungan tali silahturahmi dengan PTPN IV terus dijalin. Dia juga
berharap supaya memberikan kesempatan kepada putra daerah untuk
diperkejakan di perkebunan milik BUMN itu. “Ini juga untuk menekan
pengangguran sehingga masyarakat Simalungun yang berada di sekitar
perkebunan makin sejahtera,” ujar JR. Dalam pertemuan itu Bupati-Dirut PTPN IV saling tukar cinderamata. (esa)(osi)(metrosiantar.com)
0 Comments