Gempa 8,5 skala Richter
yang melanda Simeleu, Nangroe Aceh Darussalam, pada pukul 15.38 WIB,
Rabu 11 April 2012, juga sangat terasa di pesisir Danau Toba. Ribuan
warga yang bermukim di pesisir Danau Toba sempat panik akibat getaran
gempa tersebut. Aliran listrik juga sempat padam sekitar 30 menit.
Gelombang air di Danau Toba juga lumayan tinggi akibat gempa tersebut.
Warga yang merasakan getaran gempat tersebut meliputi Desa
Silalahi, Paropo, Kabupaten Dairi. Kemudian Tongging, Kabupaten Karo.
Sibolangit, Bage, Baluhut, Soping, Hutaimbaru, Nagori Purba, Gaol,
Binangara, Sihalpe, Nagori dan Desa Haranggaol Kecamatan Horisan
Haranggaol, Simalungun. ... Demikian diutarakan St Berlin
Manihuruk, warga Desa Hutaimbaru saat dihubungi dari Jambi, Rabu (11/4)
sore. Menurutnya, dirinya saat gempa berada di Desa Haranggaol saat
hendak pulang ke Desa Hutaimbaru.
“Gempa terasa selama 1 menit
dan sempat membuat warga panik.Saat ini saya lagi naik kapal pulang ke
Hutaimbaru. Gelombang Danau Toba tinggi serta angin kencang,”katanya.
Sebagian warga juga panik dan memanggil anak mereka yang tengah
berenang di Danau Toba. Aliran listrik sesaat genpa padam sekitar 30
menit.
Menurut warga Desa Tongging, Janner Munthe, gempa juga
membuat warga yang tengah beraktifitas di Desa Wisata Tongging panik.
Ratusan warga di lokasi wisata air terjun Sipiso-piso, Kecamatan Merek,
Kabupaten Karo juga ikut panik akibat getaran gempa tersebut.
Hal yang sama juga dialami warga Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang
Silimakuta, Simalungun. Hal itu diakui Armen Girsang, warga Hutaimbaru
saat dihubungi dari Jambi. Namun getaran gempa yang terasa di pesisir
Danau Toba tidak menimbulkan kerusakan. Aktifitas warga kembali normal
seperti biasa. Cuaca hujan ringan di Danau Toba membuat warga was-was
untuk melakukan aktifitas di Danau Toba. (ASENK LEE SARAGIH)
0 Comments