Akibatnya sejumlah kendaraan sempat terhenti namun kembali lancar
setelah petugas Unit Lalulintas Polres Simalungun turun ke lapangan.
Mulyadi Daryono (34), warga Huta II, Nagori Pematang Sahkuda yang
merupakan karyawan kebersihan PT Sipef mengatakan, dirinya sempat
melihat amblasnya jalan tersebut. ”Waktu lagi kerja, saya sempat melihat
tanah di ujung jembatan itu amblas,” katanya.
Masih kata Mulyadi,
kejadian amblasnya tanah di ujung jembatan tersebut tidak sampai
meruntuhkan lapisan aspal yang merupakan jalan lintas
Siantar-Perdagangan. ”Hanya saja waktu kejadian itu, aspal yang barada
di atasnya tidak sampai runtuh ke bawah,” jelasnya seraya mengatakan
tidak ada korban jiwa akibat amblasnya jalan ini.
Menurut warga ini, penyebab amblasnya
tanah dasar jembatan tersebut karena intensitas curah hujan yang cukup
deras dan banyaknya truk angkutan berkapasitas besar yang melintas.
”Selama ini saya lihat curah hujannya sangat tinggi. Bahkan dalam sehari
ada ratusan truk bermuatan besar yang melintasi jembatan ini,” katanya.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Baginda Sitohang yang
turun ke lokasi mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas
Pekerjaan Umum Pemprovsu untuk soal rusaknya jembatan ini.
“Saya sudah hubungi Kapala Dinas
Perhubungan Pemprovsu dan melaporkan kondisi jembatan tersebut. Sebab
runtuhnya lapisan dasar jembatan sangat berbahaya bagi pengendara yang
lewat,” ujarnya. Masih kata Baginda, melihat kondisi jembatan tersebut
pihaknya akan melakukan pengawasan intensif di sekitaran lokasi jembatan
untuk mewaspadai kemungkinan menelan korban jiwa.
0 Comments