“Jembatan itu ambuk akibat bangunannya yang sudah tua. Sementara mobil
yang setiap hari lewat dari jembatan tersebut bermuatan puluhan ton,”
ujar Irwansyah salah seorang warga yang lewat baru pulang dari ladang,
Selasa (15/5).
Dia mengatakan ambruknya bahu jalan
tersebut adalah ambruk yang kedua kalinya. Ambruk yang pertama akibat
hujan deras, yang mengakibatkan bahu jalan longsor. “Longsor itu kemarin
langsung cepat diperbaiki dengan mengecor tembok penahan bahu jalan.
Berselang sekitar dua bulan kemudian,
bahu jalan yang ambuk tepatnya dekat dengan tembok penahan yang baru
dibangun,”paparnya. Masih kata pria setengah baya itu, pemerintah harus
bertindak cepat menanggulangi kerusakan jalan tersebut, sebelum
kondisinya semakin parah. Menurutnya, ambruknya jalan tersebut sangat
berbahaya bagi keselamatan pengendara.
Pasalnya dekat dengan jalan tikungan
tepatnya di depan yayasan Majelis Zikrullah Al Munawwaroh. Senada
diungkapan Jengerin Sembiring. Pedagang mi yang setiap hari lewat dari
jalan tersebut mengatakan setahunya sejak ambruknya jalan tersebut belum
pernah memakan korban.
“Belum pernah lah jalan ambruk itu makan
korban. Namun lama kelamaan lubang yang menggangga itu semakin melebar
sampai ke badan jalan. Sebulan kemarin ambruknya masih kecil, tapi
sekarang sudah meluas,”ungkapnya. Amatan METRO, seluruh badan jalan
sebelah kiri dari arah Kabupaten Asahan ambruk.
Setaip mobil yang lewat dari arah
Kabupaten Asahan terpaksa memakan badan jalan ke kanan untuk
menggelakkan kerusakan jalan tersebut. Jalan yang ambruk itu langsung
plong ke sungai yang dalamnya sampai 10 meter. (METROJAMBI.COM)
0 Comments