Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pangulu Sihaporas HARUS DICOPOT


Masyarakat Nagori Sihaporas yang meminta Pemkab mencopot Pangulu Sihaporas. (Foto: Tonggo Sibarani)Masyarakat Nagori Sihaporas yang meminta Pemkab mencopot Pangulu Sihaporas. (Foto: Tonggo Sibarani)SIMALUNGUN- Sedikitnya 120 warga Kampung Pardondongan, Nagori Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik menandatangani surat perhomonan pencopotan pangulu Nagori Sihaporas, Manotar Ambarita. Dengan berbagai alasan yang dituangkan dalam surat pernyataan tersebut, kemudian diberikan kepada Bupati Simalungun dan DPRD Simalungun.

Judin Ambarita, mengatakan sejak Manotar Ambarita memimpin Nagori Sihaporas, masyarakat merasa tertindas. Manotar menguasai perladangan masyarakat secara paksa. Kemudian menuduh masyarakat melakukan pencemaran nama baik dan melakukan pengerusakan, sementara masyarakat menjaga dan mempertahankan tanahnya. 

“Manotar juga merusak tanaman masyarakat secara paksa untuk membuka jalan menuju perladangan masyarakat yang dirampasnya. Hal itu dilakukan Manotar untuk memuluskan angkutan membawa kayu yang ditebanginya dari lahan masyarakat. 

Semua dilakukan Manotar tanpa ganti rugi, dan tanpa sepengetahuan masyarakat sebagai pemilik lahan,” ujar Judin kepada METRO, Jumat (18/5).

Alasan lain masyarakat meminta pangulu dicopot, lanjut Judin, karena pangulu tidak berdomisili di Nagori Sihaporas dan kehadirannya di kantor pangulu bisa dihitung jari. Dalam dua minggu, Manotar bisa tak sekali pun ke kantor, sehingga banyak urusan masyarakat terbengkalai. 

Penindasan-penindasan lain yang dibuat Manotar adalah, mencoret status kependudukan masyarakat yang oposisi dengan Manotar. Maka tak sedikit lagi masyarakat Sihaporas yang sudah berpuluhan tahun tinggal di Sihaporas tidak terdaftar sebagai warga di sana.

Hal itu terjadi, kata Judin lagi, saat pemilihan pangulu Sihaporas tertanggal 23 Agustus 2011. Manotar bersama Ketua Maujana, Jaulahan Ambarita (abang kandung Manotar) memanipulasi data kependudukan dengan memasukkan warga nagori lain ke Nagori Sihaporas supaya ikut pemilihan. Sedangkan masyarakat yang sudah puluhan tahun terdaftar di Nagori Sihaporas dicoret.

“Berdasarkan fakta-fakta itu kamu berharap Bupati bersama DPRD Simalungun berkenan mencopot pangulu Nagori Sihaporas. Kami masyarakat semakin dimiskiskan dengan sikap Manotar yang merampas tanah masyarakat,” tegasnya. 

Hal senada diungkapkan Lamhot Ambarita dan puluhan masyarakat yang mengkerumuni METRO. Lamhot yang mewakili masyarakat mengatakan, Manotar membawa oknum polisi untuk memuluskan pekerjaanya menebangi pohon-pohon yang sudah puluhan tahun dipelihara masyarakat.

“Manotar yang merupakan orang baru di Nagori Sihaporas langsung mengobrak-abrik tanah adat dan tanah ulayat di kampung. Sejak keberadaan Manotar, masyarakat semakin miskin dibuatnya,” tegasnya.

Terpisah, anggota Komisi I DPRD Simalungun, Bernhad Damanik mengatakan telah menerima surat dari masyarakat Nagori Sihaporas. Dia mengatakan sudah menjadwalkan membahas keluhan masyarakat tersebut.

“Minggu depan pangulu Nagori Sihaporas dan Camat Pematang Sidamanik akan dipanggil DPRD untuk membahas keluhan masyarakat tersebut. Keluhan masyarakat itu merupakan skala prioritas karena melibatkan masyarakat banyak,” tegas Bernhad. (metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments