
PARAPAT- Untuk
sementara perambahan hutan wisata di Kelurahan Parapat, persisinya di
Desa Selamat Datang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dihentikan
karena warga keberatan dan perambah yang diduga berasal dari Tobasa
tidak hadir dalam pertemuan di Kantor Kelurahan Parapat, Kamis (14/6).
Amatan METRO, Jumat (15/6) kegiatan penebangan kayu sudah tidak ada
namun beberapa pekerja masih berada di kaki bukit menjaga alat berat dan
kayu yang sudah sempat ditebang.
Menurut Kasi Trantib Nelson Sinaga
SH, pihak pemborong hanya mengutus perwakilannya marga Sitinjak sehingga
sulit mengambil keputusan.
Sementara pihak marga Sinaga dan Sirait
yang mengaku sebagai pemilik bersikukuh untuk menghentikan perambahan
itu. “Untuk sementara dihentikan menunggu ada kesepakatan dan pertemuan
lanjutan karena Sitinjak yang mewakili juga tidak dapat memberikan
kepastian. Namun kita sudah mendapat informasi kalau pemborongnya
berasal dari Tobasa,” ujarnya.
Sementara L Sinaga, warga Desa Selamat
Datang mengaku keluarganya sudah lama tinggal di sana dan keluarganya
pernah mengusahai hutan itu menjadi ladang sebelum ditumbuhi pinus dan
tanaman keras lainnya.
“Jelas kami keberatan. Hutan itu dulu
pernah kami buka lading, namun karena sudah ditumbuhi pinus dan menjaga
agar tidak longsor kami biarkan ditumbuhi pinus sampai besar, tapi malah
ditebangi orang yang tidak kami kenal,” kesalnya. (MSC)
0 Comments