 |
| Tortor Simalungun "Tolu Sahundulan 5 Saodoran" dibawakan ASM GKPS Jambi Sektor Korintus. FT Asenk Lee S |
* Mau lagu apa? Inggou Tabas pun ada
Taralamsyah pun mendalami seni suara Simalungun yang dia bandingkan
dengan seni musik sekitar. Dia menemukan tangga nada lagu Simalungun
yang lebih canggih (sophisticated), dibandingkan misalnya dengan tangga
nada lagu Karo, Toba, dan Mandailing.
Seni suara Simalungun juga tak luput dari pendalaman Taralamsyah. “Mutu
seni suara Simalungun serupa dengan nada yang dihasilkan alat-alat tiup
Simalungun,” kata Taralamsyah.
Ini terlihat dari aneka nada yang dihasilkan para seniman vokal atau pencipta lagu oleh pendahulu Simalungun. Pernyataannya beranjak dari seni suara yang tidak hanya diiringi satu jenis alat tiup semata. Berbagai pola melodi tercipta di Simalungun kuno.
Akan tetapi aneka melodi dan nada seni suara Simalungun kuno itu tidak memadai jika diiringi satu alat tiup yang nadanya terbatas. Sarunei bolon (serunai besar) misalnya, memunculkan nada yang terbatas. Karena itu seni suara Simalungun harus dilengkapi dengan pergantian alat tiup, termasuk dengan memainkan alat tiup lain seperti sordam (seruling).
Ini sekaligus menandakan daya cipta seni vokal Simalungun yang variatif sekaligus menggambar daya imaginasi seni suara sejak zaman Simalungun kuno. Tidak heran jika seni suara Simalungun tidak menampilkan nada dan melodi yang relatif monoton tetapi sangat bervariasi.Kalau pun ada bernada monoton tetapi ada begitu banyak lagu tercipta dengan pola serupa.
Kecanggihan seni suara Simalungun pun tidak hanya diperlihatkan dari aneka nada dan melodi. Simalungun kuno juga menciptakan jenis lagu berdasarkan kategori solo dan grup atau kelompok.
Untuk seni suara solo, Simalungun memiliki terminologi tersendiri yang disebut doding. Lagu yang dibawakan bersama dinamai ilah.
Sama seperti banyak lagu daerah, Simalungun juga memiliki seni suara untuk berbagai peruntukan seperti pesta, menggambarkan kesedihan, kebahagiaan, perpisahan dan lainnya.
Namun variasi lagu Simalungun bisa dikatakan lebih jauh lagi jangakauannya. Misalnya, ada juga lagu tabas yang dalam istilah Taralamsyah disebut inggou tabas.
Ini menggambarkan seni suara tentang jampi-jampi dan segala ucapan saat dukun mendoakan agar tercapai sesuatu yang dikehendaki. Tabas merujuk pada ucapan-ucapan para dukun saat melakukan sebuah ritual. Seni suara untuk tabas ini kata Taralamsyah mengeluarkan nada yang relatif mendatar tetapi bernuansa menyeramkan. “Datu (dukun) melakukan pembacaan mantra dengan iringan lagu tertentu,” demikian Taralamsyah menuliskan.
Ada banyak lagu khusus untuk peruntukan para datu berdasarkan peruntukan ritualnya. Ini contoh ekstrem sekaligus menunjukkan jangkauan peruntukan lagu Simalungun itu meluas dan variatif.
To be continued...............
Sumber: Buku "Peradaban Simalungun" halaman 241 dst...
Ini terlihat dari aneka nada yang dihasilkan para seniman vokal atau pencipta lagu oleh pendahulu Simalungun. Pernyataannya beranjak dari seni suara yang tidak hanya diiringi satu jenis alat tiup semata. Berbagai pola melodi tercipta di Simalungun kuno.
Akan tetapi aneka melodi dan nada seni suara Simalungun kuno itu tidak memadai jika diiringi satu alat tiup yang nadanya terbatas. Sarunei bolon (serunai besar) misalnya, memunculkan nada yang terbatas. Karena itu seni suara Simalungun harus dilengkapi dengan pergantian alat tiup, termasuk dengan memainkan alat tiup lain seperti sordam (seruling).
Ini sekaligus menandakan daya cipta seni vokal Simalungun yang variatif sekaligus menggambar daya imaginasi seni suara sejak zaman Simalungun kuno. Tidak heran jika seni suara Simalungun tidak menampilkan nada dan melodi yang relatif monoton tetapi sangat bervariasi.Kalau pun ada bernada monoton tetapi ada begitu banyak lagu tercipta dengan pola serupa.
Kecanggihan seni suara Simalungun pun tidak hanya diperlihatkan dari aneka nada dan melodi. Simalungun kuno juga menciptakan jenis lagu berdasarkan kategori solo dan grup atau kelompok.
Untuk seni suara solo, Simalungun memiliki terminologi tersendiri yang disebut doding. Lagu yang dibawakan bersama dinamai ilah.
Sama seperti banyak lagu daerah, Simalungun juga memiliki seni suara untuk berbagai peruntukan seperti pesta, menggambarkan kesedihan, kebahagiaan, perpisahan dan lainnya.
Namun variasi lagu Simalungun bisa dikatakan lebih jauh lagi jangakauannya. Misalnya, ada juga lagu tabas yang dalam istilah Taralamsyah disebut inggou tabas.
Ini menggambarkan seni suara tentang jampi-jampi dan segala ucapan saat dukun mendoakan agar tercapai sesuatu yang dikehendaki. Tabas merujuk pada ucapan-ucapan para dukun saat melakukan sebuah ritual. Seni suara untuk tabas ini kata Taralamsyah mengeluarkan nada yang relatif mendatar tetapi bernuansa menyeramkan. “Datu (dukun) melakukan pembacaan mantra dengan iringan lagu tertentu,” demikian Taralamsyah menuliskan.
Ada banyak lagu khusus untuk peruntukan para datu berdasarkan peruntukan ritualnya. Ini contoh ekstrem sekaligus menunjukkan jangkauan peruntukan lagu Simalungun itu meluas dan variatif.
To be continued...............
Sumber: Buku "Peradaban Simalungun" halaman 241 dst...
Nikolas Munthe Sihilap bang Simon Petrus Saragih....songon na penasaran tumang.....bahen ham ma gan inggou tabas i....ase mardurus lobe na pinarsitto on.....hehehe.....hear.com- Simon Petrus Saragih Au pe lakkuoto da. Bahan on, han tulisan ni Bapata do on, Taralamsyah. Par Hutatinggir huahap, malonan ma soal on da. Ha ha ha.
- Nikolas Munthe Sihilap eak bois.......parhutatinggir tabas na soddia ase boi dayok isuruh manjaga jomur dassa.....da....
- Simon Petrus Saragih Ha ha ha.. Par Purbasaribu, lang malo martabas da. Martonggo hassa malo. Ha ha ha.... Mamikkirhon pendidikan do hassa par Purbasaribu, halani ai do buei namaju. Puji diri.com. Ha ha ha
- Nikolas Munthe Sihilap Ai adong dape na mamake tabas on nai?? nini uhur,,,,,,,,abbal-abbal ni hata: adong dape tabasni Opung Janami Jan Kaduk,,,,,na tahan hobal in Bang???,,,,,,,,bani par-ilmu tinggi boi dear balosi nasiam da,,,,,,
- Simon Petrus Saragih Huahap, ra ope dong. Soal par-ilmu tinggi, au pe yakin do au ai. Sontoh, dong tutur pahoppuku, isuba i Banten. Nini sonon, "Itebas do au bani podang na ganjang, mampan pe lang podang ai."
Ha ha ha...
0 Comments