Gubernur Sumut Minta Pembebasan Lahan Tol Tebingtinggi Dipercepat
BeritasimalungunRabu, September 24, 20140
Komentar
Guna merealisasikan percepatan akses jalan tol dan non - tol menuju Bandara
Internasional Kualanamu, ruas Kualanamu-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi.Ist
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meminta panitia pembebasan
tanah jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi bekerja cepat membebaskan
lahan agar pembangunan proyek itu tidak mengalami hambatan.
"Dari panjang 61,7 km, baru 35 km lahan yang sudah 'clear'.Sisanya
harusnya diselesaikan cepat pembebasan lahannya agar proyek fisik tol
itu bisa segera dilaksanakan tanpa hambatan," katanya di Medan, Selasa.
Dia menegaskan keberhasilan pembangunan jalan tol Itu sangat ditentukan oleh panitia pembebasan tanah atau P2T.
"Makanya saya berharap P2T kerja ekstra membebaskan lahan untuk tol
itu. Ketua P2T yaitu sekda di masing-masing kota/kabupaten yang
dilintasi tol itu diminta terus memantau dan mengingatkan P2T untuk
membebaskan lahan bagi proyek tersebut,"ujar Gatot.
Gubernur mengatakan jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi sangat dinanti masyarakat Sumut.
Oleh karena itu, Pemprov Sumut berterima kasih dengan dilakukannya
peletakan batu pertama atau "groundbreaking" proyek itu dan langsung
dilakukan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Selasa.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi yang direncanakan selesai 2017 diyakini semakin meningkatkan perekonomian Sumut.
"Bayangkan saja, belum ada jalan tol itu, pertumbuhan ekonomi di
Sumut sudah bisa melebihi angka nasional atau mencapai 6,01
persen,"katanya.
Dia menjelaskan, Sumut cukup lama menunggu
proyek itu sejak Tol Belawan-Medan-Tanjungmorawa (Belmera) yang selesai
dibangun pada 1986.
Sebelumnya Menteri PU, Djoko Kirmanto
menyebutkan, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dengan total panjang
61,80 km terbagi ke dalam dua seksi.
Untuk seksi pertama,
sepanjang 17,80 km yakni Medan-Perbarakan-Kualanamu, sedangkan seksi
kedua sepanjang 44 km yakni Perbarakan-Tebingtinggi. Pada pembangunan
seksi pertama menghabiskan Rp4,07 triliun.
Jalan tol itu
merupakan salah satu infrastruktur pekerjaan umum untuk mendukung
program masterplan percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia melalui
peningkatan kapasitas jaringan jalan di Pulau Sumatera sebagai bagian
dari koridor ekonomi Sumatera.(ant)
0 Komentar