Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pengamat: Diperlukan Format Baru Sosialisasikan Pancasila

PANCASILA

BERITASIMALUNGUN.COM, Medan- Pemerintah perlu menyiapkan format baru yang menarik dan tepat untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila agar dapat dipahami dan diamalkan masyarakat, terutama generasi muda.

"Dengan kondisi yang berkembang, (format baru) itu harus menjadi perhatian pemerintah," kata pengamat sosial politik dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Dr Ansari Yamamah di Medan, Rabu, terkait dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Menurut Ansari, jika mau dilihat secara jujur, hampir dapat dikatakan jika Pancasila telah kehilangan kharismatik dan kewibawaan ideologinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hilangnya kharismatik dan kewibawaan ideologi Pancasila tersebut dapat dilihat dari banyaknya perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, baik dari kalangan elite politik mau pun masyarakat umum.

"Kalau disebutkan Pancasila, orang-orang sudah tidak bergertar lagi hatinya. Bagaimana mereka mau menerapkan nilai-nilai Pancasila," katanya.

Bagi masyarakat umum, hilangnya kewibawaan Pancasila itu dapat terlihat dari pengabaian atas nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup berbangsa tersebut.

Karena itu, tidak mengherankan jika nilai persatuan yang diajarkan Pancasila sering dilupakan sehingga masyarakat sering terjebak pada kerusuhan dan mudah diprovokasi.

Sedangkan indikasi pengabaian terhadap nilai-nilai Pancasila yang ditunjukkan elite politik dapat dilihat dari banyak perilaku korup dan pengabaian terhadap hak-hak rakyat.

"Dimana keadilan sosial, dimana persatuan yang kuat saat ini. Hampir 'rontok' semuanya. Kalau mengamalkan Pancasila, tidak mungkin korupsi merajalela," ujar Ansari.

Dengan banyaknya fenomena itu, kata dia, tidak berlebihan jika Pancasila terkesan hanya menjadi "pemanis bibir" dan selalu disebutkan dalam upacara dan berbagai seremonial tradisi negara semata.

Untuk mengatasi masalah yang sangat serius tersebut, pemerintah perlu menyiapkan format baru dalam menyosialisasikan Pancasila agar masyarakat menjadi tertarik untuk mengamanlkannya.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, pemerintah memiliki format dan metode yang cukup efektif yang dikenal dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

Namun format tersebut diperkirakan sudah ketinggalan zaman untuk masa kini sehingga harus dicari format dengan melibatkan berbagai perguruan dan akademisi, terutama anak-anak bangsa yang peduli dengan Pancasila.

"Dulu ada P4, tetapi sekarang perlu format baru, mungkin dengan mengedepankan kearifan lokal (local wishdom) agar Pancasila dapat memenuhi kebutuhan berbangsa dan bernegara," katanya.

Format baru tersebut sangat dibutuhkan untuk menyahuti harapan sebagian generasi muda berintegritas yang mulai ingin menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila.

"Mereka (generasi muda) harus diajarkan segera nilai dan ideologi Pancasila agar tidak mudah dimasuki ideologi asing. Namun perlu format agar pendidikan tentang Pancasilan menjadi menarik," ujar alumni Leiden University Belanda. (Masduki Attamami/Ant)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments