BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto harapkan Presiden Joko Widodo memilih figur menteri kabinet yang kompeten, bersih, dan aspiratif.
"Masyarakat menaruh harapan besar kepada Presiden Jokowi untuk memilih menteri-menteri yang sesuai dengan harapan masyarakat yakni kompeten, bersih, dan aspiratif," kata Heri Budianto pada diskusi "Membangun Sinergi Pemerintahan dan Parlemen yang Sehat" di Jakarta, Selasa.
Menurut Heri, langkah Jokowi meminta KPK untuk membantu menseleksi calon menteri apakah bersih atau tidak dari indikasi kasus korupsi serta apakah memiliki rekening mencurigakan atau tidak, adalah salah satu aspirasi masyarakat.
Nama-nama calon menteri hasil rekomendasi KPK apakah bersih atau tidak, menurut dia, sudah menurunkan kemungkinan pemerintahannya dari tersandera oleh menteri yang bersangkutan.
"Ini tergantung pada Pak Jokowi, apakah akan menggunakan indikator dan rekomendasi dari KPK," katanya.
Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mercu Buana ini menegaskan, sebaiknya Jokowi mendapat figur menteri yang bersih dan berintegritas tinggi.
"Jangan sampai orang yang terkait dengan kasus korupsi, menjadi saksi kasus korupsi, atau disebut-sebut terkait dengan kasus korupsi menjadi menteri. Jangan sampai karena menteri menteri bersih jadi menyandera pemerintah," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Heri Budianto juga menyarankan, agar Jokowi tidak menempatkan figur neo-liberalisme sebagai menteri di kabinetnya.
Menurut dia, figur yang neo-liberal lebih mengutamakan pasar global daripada rakyat dan nasionalisme.
Padahal, kata dia, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang menjadikan melakukan revolusi mental dengan pendekatan konsep Trisaksi lebih mengutamakan kerakyatan dan nasionalisme.(ant/lee)
0 Comments