Kantor BNN Siantar Jalan Keselamatan Pematang Siantar |
BERITASIMALUNGUN.COM, Siantar-Badan Narkotika Nasional Kota Pematangsiantar yang berkantor di Jalan
Keselamatan terkesan mandul tanpa adanya gebrakan yang memukau, bukti
kerja terlihat hanya melakukan sosialisasi semata dan melakukan tes
urine dibeberapa instansi pemerintahan maupun swasta.
Kepemimpinan Ahmad Yani Damanik tidak mampu menimbulkan kesadaran bagi lapisan masyarakat akan ancaman narkotika yang sangat mematikan, bahkan banyak kalangan BNN siantar mandul tanpa adanya gebrakan yang memukau.
Anehnya pantauan beberapa bulan belakangan ini semakin marak pecandu narkotika beredar di kota Siantar bahkan sarat menjerat para anak sekolah menjadi pecandu.
Narasumber yang layak dipercayai menjelaskan semenjak adanya BNN Kota Siantar yang pembangunan kantornya mencapai Miliaran rupiah bahkan anggaran tahunanya sangat besar melihat tahun sebelumnya anggaran yang diperoleh BNN mencapai 1.8M pertahun bak penghamburan uang negara.
Alasan utama dugaan penghamburan uang negara karena BNN siantar belum pernah menciptakan satu gebrakan atau menangkap bandar, pengedar maupun pemakai narkoba di siantar tetapi sampai saat ini BNN hanya mampu melakukan seminar.
BNN Siantar tidak mampu mengurangi jumlah pecandu narkoba, bahkan hanya bangga dengan menempati kantor yang megah, kejanggalan terlihat dari tidak adanya bukti nyata kinerja sehingga ada dugaan anggaran yang masuk ke rekening BNN tidak dapat dipercayai laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran.
Ahmad Yani Damanik selaku Kepala BNN Kota Pematangsiantar tidak berhasil dikonfirmasi melalui selular, Rabu (26/11) pukul 16.00Wib. (S9Dr)
Kepemimpinan Ahmad Yani Damanik tidak mampu menimbulkan kesadaran bagi lapisan masyarakat akan ancaman narkotika yang sangat mematikan, bahkan banyak kalangan BNN siantar mandul tanpa adanya gebrakan yang memukau.
Anehnya pantauan beberapa bulan belakangan ini semakin marak pecandu narkotika beredar di kota Siantar bahkan sarat menjerat para anak sekolah menjadi pecandu.
Narasumber yang layak dipercayai menjelaskan semenjak adanya BNN Kota Siantar yang pembangunan kantornya mencapai Miliaran rupiah bahkan anggaran tahunanya sangat besar melihat tahun sebelumnya anggaran yang diperoleh BNN mencapai 1.8M pertahun bak penghamburan uang negara.
Alasan utama dugaan penghamburan uang negara karena BNN siantar belum pernah menciptakan satu gebrakan atau menangkap bandar, pengedar maupun pemakai narkoba di siantar tetapi sampai saat ini BNN hanya mampu melakukan seminar.
BNN Siantar tidak mampu mengurangi jumlah pecandu narkoba, bahkan hanya bangga dengan menempati kantor yang megah, kejanggalan terlihat dari tidak adanya bukti nyata kinerja sehingga ada dugaan anggaran yang masuk ke rekening BNN tidak dapat dipercayai laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran.
Ahmad Yani Damanik selaku Kepala BNN Kota Pematangsiantar tidak berhasil dikonfirmasi melalui selular, Rabu (26/11) pukul 16.00Wib. (S9Dr)
0 Comments