Vikar Pdt Melly S br Purba Pakpak STh. Dok Asenk Lee Saragih |
BERITASIMALUNGUN.COM-Sepertinya
memang GKPS harus lebih ketat lagi menseleksi para calon pendetanya sejak
hendak studi ke STT hingga penerimaan vikar sampai pada proses penabalan. Walau
memang pengalaman saya sebagai anggota tim seleksi selama lima tahun ini, ada
saja hal-hal di luar ketentuan yang sering 'menabrak' aturan shg kadang yg tdk
direkomendasi oleh tim bisa lolos. Saya sebetulnya menahan diri utk tidk
mengungkap hal ini.
Namun, hati nurani saya bicara lebih keras dari jari-jari saya ini. Di rapat pendeta kemarin pun saya berbicara dgn sangat sedih atas peristiwa memalukan ini. Dgn berat hati saya mengatakan, "turut bersalah' atas peristiwa ini. Memang pengalaman GKPS dahulu pun pernah peristiwa sperti ini terjadi tetapi belum pernah sampai pada seorang pendeta, apalagi yg sudah ditahbiskan.
Bagaimanapun "some thing wrong' pasti ada di dlm rekrutmen kita. Kita harus terima itu, dan konsekuensinya salah satunya adalah ini. Saya tidk bisa membayangkan bila ini diikuti lagi oleh orang yg mungkin punya kasus serupa dgn ini. Bila kita tdk betul-betul serius memandangnya sebagai problem GKPS, memang sudah saatnya kita ingatkan GKPS bahwa ini adalah masalah 'kerapuhan' kita yg harus dicari 'akar masalahnya' spy ke depan hal seperti ini tdk terjadi lagi.
Maaf, bila kali ini saya menulis dgn terus terang dan berberat hati krn perasaan saya tidk tenang sejak saya mendengar isu ini pertama kali (sebelum muncul ke permukaan) sewaktu yg bersangkutan masih bertugas di resortt itu.Bahkan kami dr kantor pusat masih sempat datang ke sana menyikapi masalah 'penyerbotan tanah' gereja pd waktu itu. Semula kami hanya memandangnya sbg isu belaka, ternyata yg bersangkutan memang nekad dan diluar dugaan kita semua.
Sbg pribadi tidak ada manusia yang sempurna, dan beban berat sekarang yg paling dirsakan adalah perasaan bersalah orang tua ybs di Purbatongah sana. Ephorus sudah berkali-kali berkunjung ke rumah orangtuanya. Kita berdoa semoga adik-adiknya yang masih ada dua orang lagi (satu masih SMA dan satu lagi sdng mencari kerja di batam) tdk ikut-ikutan dgn kakaknya. Orangtuanya gundah, "anak kami saja sdh pdt masih bisa murtad, bagaimana lagi dgn adik-adiknya ini?"
Saran saya, mari berhenti utk menghujat, dan menyalahkan siapapun, Berempatilah dgn keluarganya, terutama orangtua dan adik-adiknya. Kita semua pantas bersedih, dan mengintrospeksi diri, tak terkecuali tentunya kita yg berkomentar di sini. Salam.
Namun, hati nurani saya bicara lebih keras dari jari-jari saya ini. Di rapat pendeta kemarin pun saya berbicara dgn sangat sedih atas peristiwa memalukan ini. Dgn berat hati saya mengatakan, "turut bersalah' atas peristiwa ini. Memang pengalaman GKPS dahulu pun pernah peristiwa sperti ini terjadi tetapi belum pernah sampai pada seorang pendeta, apalagi yg sudah ditahbiskan.
Bagaimanapun "some thing wrong' pasti ada di dlm rekrutmen kita. Kita harus terima itu, dan konsekuensinya salah satunya adalah ini. Saya tidk bisa membayangkan bila ini diikuti lagi oleh orang yg mungkin punya kasus serupa dgn ini. Bila kita tdk betul-betul serius memandangnya sebagai problem GKPS, memang sudah saatnya kita ingatkan GKPS bahwa ini adalah masalah 'kerapuhan' kita yg harus dicari 'akar masalahnya' spy ke depan hal seperti ini tdk terjadi lagi.
Maaf, bila kali ini saya menulis dgn terus terang dan berberat hati krn perasaan saya tidk tenang sejak saya mendengar isu ini pertama kali (sebelum muncul ke permukaan) sewaktu yg bersangkutan masih bertugas di resortt itu.Bahkan kami dr kantor pusat masih sempat datang ke sana menyikapi masalah 'penyerbotan tanah' gereja pd waktu itu. Semula kami hanya memandangnya sbg isu belaka, ternyata yg bersangkutan memang nekad dan diluar dugaan kita semua.
Sbg pribadi tidak ada manusia yang sempurna, dan beban berat sekarang yg paling dirsakan adalah perasaan bersalah orang tua ybs di Purbatongah sana. Ephorus sudah berkali-kali berkunjung ke rumah orangtuanya. Kita berdoa semoga adik-adiknya yang masih ada dua orang lagi (satu masih SMA dan satu lagi sdng mencari kerja di batam) tdk ikut-ikutan dgn kakaknya. Orangtuanya gundah, "anak kami saja sdh pdt masih bisa murtad, bagaimana lagi dgn adik-adiknya ini?"
Saran saya, mari berhenti utk menghujat, dan menyalahkan siapapun, Berempatilah dgn keluarganya, terutama orangtua dan adik-adiknya. Kita semua pantas bersedih, dan mengintrospeksi diri, tak terkecuali tentunya kita yg berkomentar di sini. Salam.
Tadi
pagi di meja kerja saya sdh terletak tembusan sepucuk SK dari PP GKPS ttg
pemberhentian ybs sbg pendeta GKPS. Artinya GKPS sdh resmi memberhentikan ybs
sbg pdt GKPS dan sesuai dgn PRT GKPS Psl 7 (b, c) maka keanggotaan dan jabatan
pelayan GKPS ybs di GKPS sdh berakhir (PRT Psl 20 ay 1).
Rasken
Dasuha, krn saya bekerja di Kantor Pusat GKPS perlu saya jelaskan bhw Pimpinan
Pusat GKPS sdh pernah mengirim tim ke resortnya, memanggil ybs ke Kantor Pusat
untuk konfirmasi bahkan mendokan ybs di Chapel Doa. Pd waktu itu ybs sdh
berjanji akan menjauh dr MR X. Karena alasan ini pulalah, shg PP kemudian
mencoba dia menjauhkannya dr pengaruh MR X dgn memutasinya ke luar daerah,
namun apa hendak di kata, semuanya sdh terjadi dan tak bisa disesali lagi.
sekali lagi kita tdk perlu menyalahkan siapa-siapa, Mari berintrospeksi diri, dan awaslah, jangan sampai kejadian atau kasus spt ini sampai menimpa diri anda, keluarga anda, bahkan mungkin anak kita sendiri, terutama bila berada di lingkungan yg non Kristen. Tidak ada yg bisa menebak apa yg terjadi bahkan pd diri kita sendiri. Teguhlah dalam iman kita kepada Yesus satu-satunya Jalan Keselamatan dan Hidup (Yoh 14:6).
sekali lagi kita tdk perlu menyalahkan siapa-siapa, Mari berintrospeksi diri, dan awaslah, jangan sampai kejadian atau kasus spt ini sampai menimpa diri anda, keluarga anda, bahkan mungkin anak kita sendiri, terutama bila berada di lingkungan yg non Kristen. Tidak ada yg bisa menebak apa yg terjadi bahkan pd diri kita sendiri. Teguhlah dalam iman kita kepada Yesus satu-satunya Jalan Keselamatan dan Hidup (Yoh 14:6).
Anggo
pindah kuria do lang pala mahua ope ai, ai tong ope mar Jesus ia, asal ulang
pindah ugama ma lah. Ai naha pe pilihan markuria on lang boi ipaksahon hita,
sonai na marugama. Hansa sondahan on tongon tantangan botul do marugama on i
Indonesia on, talobih hita na Kristen. Anggo rapuh do dasar PAK ni, urah do
muyun. Ase parkuat hita ma PAK on i rumahta, ulang pitah mangajamhon i sikolah
atap SM hansa. (Sumber FB Juandaha Raya
Purba)
0 Comments