Pejabat dan masyarakat Simalungun duduk bersama menyaksikan pagelaran budaya Simalungun dalam Pesta Rondang Bittang di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/5/2015). |
SIMALUNGUN-Dalam rangka melestarikan seni
dan budaya Simalungun, pesta budaya yakni Pesta Rondang Bittang (PRB)
digelar untuk kali ke-30. Acara ini bertempat di Kecamatan Purba,
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan berlangsung pada Jumat
(22/5/2015).
Ketua Umum
Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) Totok Sudarwoto dalam
sambutannya mengatakan, pihaknya merasa kagum melihat kearifan lokal
yang ditonjolkan dalam kegiatan ini. Seluruh warga duduk bersama
mengikuti acara tanpa ada batas antara pemerintah dengan masyarakat.
“Kearifan
lokal seperti ini merupakan lem perekat untuk persatuan bangsa yang
harus tetap dikembangkan,” ujar Totok, Jumat (22/5/2015).
Totok
mengakui di Kabupaten Simalungun potensi budayanya sangat luar biasa.
Maka ia berharap ke depan Simalungin bisa menjadi pusat kebudayaan
seperti Yogyakarta.
“Yogyakarta itu sebagai pusat kebudayaan
tidak hanya Indonesia saja, tetapi untuk dunia. Simalungun kita harapkan
bisa seperti itu,” katanya.
Bupati Simalungun JR Saragih
mengatakan, kegiatan PRB bertujuan untuk menggali dan melestarikan
budaya Simalungun sebagai warisan para leluhur terdahulu. Sebagai
generasi penerus diharapkan senantiasa melestarikan dan mewariskan
budaya tersebut kepada anak cucu.
“PRB ini kita laksanakan untuk
menggali seni budaya yang telah tertinggal sehingga dapat terus
dilestarikan. Karena dalam PRB ini dilaksanakan berbagai kegiatan
perlombaan yang dilakukan oleh para leluhur kita terdahulu seperti
tor-tor,” katanya.
Dalam acara tersebut ada pula marsarunai, hagualon, fashion show, vokal solo dan perlombaan olahraga tradisonal seperti marjalekkat, catur, dan marlittun.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun
Jamesrin Saragih menjelaskan, pelaksanaan kegiatan PRB di seluruh
kecamatan dipusatkan pada enam lokasi yakni di Kecamatan Gunung Malela,
Bandar Huluan, Bandar, Tanah Jawa, Sidamanik, dan Purba. “
Diharapkan
ini menjadi peningkatan pelestarian budaya Simalungun terutama
pembelajaran bagi generasi muda sekaligus memperkenalkan seni budaya
Simalungun kepada mayarakat luas,” katanya.
Pembukaan PRB dirangkaikan dengan peresmian areal peristirahatan sejenak (rest area) yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. Lokasi rest area
dinamakan Parsaranan Na Bujur (tempat singgah yang baik atau
peristirahatan yang nyaman) ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat
kebudayaan daerah, lokasi peristirahatan sejenak bagi wisatawan yang
berkunjung di Kabupaten Simalungun, dan sebagai pusat layanan informasi
pariwisata.
Pada rest area itu, para wisatawan dapat menikmati
berbagai produk unggulan Kabupaten Simalungun, di antaranya produksi
pertanian, perkebunan, industri rumah tangga masyarakat, pembuatan ulos,
batik, dan berbagai jenis keterampilan masyarakat, termasuk makanan
khas, kesenian, dan kebudayaan Simalungun.
Pada kesempatan itu,
Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) memberikan penghargaan
kepada Bupati Simalungun atas kepedulian membina seni budaya dan
periwisata daerah. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua
Umum LKNI Totok Sudarwoto. (Sumber: kompas.com)
0 Comments