BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2015
tumbuh 7,8% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada
Maret 2015 sebesar 7,6% (yoy). Dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN
Indonesia pada akhir April 2015 tercatat sebesar
USD299,8 miliar, terdiri dari ULN sektor publik USD132,9 miliar (44,3%
dari total ULN) dan ULN sektor swasta USD167,0 miliar (55,7% dari total
ULN).
Perkembangan ULN pada April 2015 dipengaruhi oleh
pertumbuhan ULN sektor swasta yang meningkat di saat pertumbuhan ULN
sektor publik melambat. ULN sektor swasta tumbuh 13,4% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya
sebesar 12,7% (yoy). Hal ini terutama didorong oleh peningkatan
pinjaman (loan agreement) dan surat utang (debt securities). Di sisi
lain, ULN sektor publik tumbuh 1,5% (yoy), lebih lambat dibandingkan
dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,7%
(yoy).
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN
Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang (85,2% dari total ULN). ULN
jangka panjang pada April 2015 tumbuh 8,6% (yoy), lebih lambat dari
pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,9%
(yoy). Sementara itu, ULN jangka pendek tumbuh 3,3% (yoy), meningkat
dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,3%
(yoy). Pada akhir April 2015, ULN jangka panjang mencapai USD255,4
miliar ULN, terdiri dari ULN sektor publik USD129,9
miliar (97,8% dari total ULN sektor publik) dan ULN sektor swasta
USD125,5 miliar (75,1% dari total ULN swasta).
Posisi ULN swasta pada April 2015 terutama
terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan,
dan listrik, gas & air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut
terhadap total ULN swasta mencapai 76,8%. Pada April 2015,
pertumbuhan tahunan ULN sektor keuangan dan sektor industri pengolahan
mengalami peningkatan, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor listrik,
gas & air bersih tercatat melambat. Di sisi lain, pertumbuhan
tahunan ULN sektor pertambangan justru mencatat kontraksi.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada
April 2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya
terhadap perekonomian. Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan
ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan
agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan
pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas
makroekonomi.
Data lengkap mengenai ULN Indonesia terkini dapat
dilihat pada publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI)
edisi Juni 2015 yang tersedia pada
website Bank Indonesia. (Rel/BI)
0 Comments