APJ Abdul Kalam, presiden India ke
11 (2008-2012) mengatakan ada tiga kunci membuat negara bebas korupsi
yakni ayah, ibu dan guru. "If a country is to be corruption free
and become a nation of beautiful minds, I strongly feel there are three
key societal members who can make a difference. They are the father,
the mother and the teacher". (A.P. J. Abdul Kalam).
Memberantas korupsi adalah guru/dosen yang mendidik anak-anak bangsa
menjadi baik dan menghasilkan pasangan ayah dan ibu yang baik.Budaya korupsi terletak di tangan guru-guru dan pengajar yang baik. Guru
harus menjadi teladan mengajarkan dan melakukan sesuatu yang baik.
Anak didik yang berpengatahuan tinggi, berakhlak anti korupsi akan menghasilkan pasangan ayah dan ibu tidak mau korupsi. Oleh sebab itu, sertifikasi, gaji guru/dosen harus dinaikkan, seleksi guru/dosen harus lebih diperketat. Guru/dosen bukanlah pekerjaan "buangan", mereka adalah orang-orang yang terpilih, terpandai dari segala bidang pekerjaan.
Di luar mengajar, para professor, doktor berbicara dan terus menyuarakan :"anti korupsi", menghempang pejabat yang korup! Jangan diam saja, membiarkan, apalagi turut korupsi seperti Prof Dr Akil Mohtar
Korupsi itu bertentangan dengan hakekat ilmu pengetahuan.
Jadi, selama negeri ini masih membiarkan seleksi, guru/dosen bukan dari orang-orang terpintar dan terbaik akhlaknya, dilanjutkan dengan pembinaan yang terus menerus, maka korupsi masih lama subur di negeri tercinta ini.Benarkan demikian? Mari kita coba memberikan perhatian lebih besar lagi terhadap guru-guru/dosen kita.Semoga! (Jannerson Girsang)
Anak didik yang berpengatahuan tinggi, berakhlak anti korupsi akan menghasilkan pasangan ayah dan ibu tidak mau korupsi. Oleh sebab itu, sertifikasi, gaji guru/dosen harus dinaikkan, seleksi guru/dosen harus lebih diperketat. Guru/dosen bukanlah pekerjaan "buangan", mereka adalah orang-orang yang terpilih, terpandai dari segala bidang pekerjaan.
Di luar mengajar, para professor, doktor berbicara dan terus menyuarakan :"anti korupsi", menghempang pejabat yang korup! Jangan diam saja, membiarkan, apalagi turut korupsi seperti Prof Dr Akil Mohtar
Korupsi itu bertentangan dengan hakekat ilmu pengetahuan.
Jadi, selama negeri ini masih membiarkan seleksi, guru/dosen bukan dari orang-orang terpintar dan terbaik akhlaknya, dilanjutkan dengan pembinaan yang terus menerus, maka korupsi masih lama subur di negeri tercinta ini.Benarkan demikian? Mari kita coba memberikan perhatian lebih besar lagi terhadap guru-guru/dosen kita.Semoga! (Jannerson Girsang)
0 Comments