“Seandainya Ephorus GKPS Berpolitik Praktis, Itu Bukanlah Gereja"

Marim Purba (Mantan Walikota Pematang Siantar)

“Seandainya Ephorus GKPS berpolitik praktis, itu bukanlah gereja. Sebaliknya, bila bisa menjadi gereja yang benar maka GKPS telah melakukan lebih dari sekedar politik," Marim Purba.

• 

Sonny Bonata Poerba Dan politicion yg menggoda dan melamar ya??

Marim Purba Wah, lang hubotoh soal politcion tuh Sonny Bonata Poerba. he.he. Postingan on pitah soal prinsip gereja - politik.

Sonny Bonata Poerba Ai ma nikku san Marim Purba, anggo domma tertata rapi GKPS on, lang wajib do jadi primadona ia dan semua mata melirik dan berlomba utk meminangnya.

Kwkwkwkwk

John E Saragih senadainya do kan lawei Marim Purba... ?

John E Saragih Anggo masalah Barita di doakan dan mambere ulos pamotting kepada calon tertentu yang di permasalahkan yang bisa diartikan sebagai Politik prkatis... sudah ada ajakan dari Pendeta bila ada calon tertentu yang ingin datang kesana utk melakukan hal yang sama... mereka sudah siap melakukannya.

Mardison Simanjorang @bang Marim Purba, yang abang sebut ini mengingatkan saya pada Pendeta dan juga seorang filsuf Paul Riceur yang memperkenalkan pemisahan antara "yang politis" (the political) dengan "politik" (politics). Dan baginya "yang politis" lah yang mesti dikerjakan gereja sebab "yang politis" itu melampaui "yang politik". Memang ia memberi catatan bahwa relasi keduanya bersifat paradoksal. Meski begitu ia kemudian menegaskan bahwa "yang politik" itu adalah residu dari "yang politis".

Marim Purba Lagi-lagi, postingan ini hanya ingin melihat gereja - politik John E Saragih. Kalau kata 'seandainya' dihilangkan coret saja, maknanya akan sama. Maka tak ada hubungan postingan ini dengan 'hiou pamotting.'

Rias Damanik bergereja yg baik inilah disebut politik suci...tapi naha homa na isobut berpolitik praktis on?? Dgn kondisi skrng apakah ephorus ini sperti itu? Marim Purba

Marim Purba Gereja melakukan politik praktis jika ia sudah menjadi partisan. Begitu luasnya medan layan gereja, dan politik hanya salah satunya. Jika (seandainya) benar Ephorus lakukan itu Rias Damanik maka ia menghilangkan hakekat gereja yang 'rahmatan lil alamin' (meminjam istilah tetangga). Cukup jika Ephorus menjalankan fungsi gereja yang sebenarnya, maka sesungguhnya itu sudah melayani politik juga.

Rias Damanik Iya tulang Marim Purba, sbg ephorus sepakat akan fungsinya...setiap orang menjadi partisan dalam bernegara ini, konteks pemilu...termasuk pimpinan agama, bedanya ada yg vulgar dan ada yg senyap...

Disisi lain pimpinan agama dalam hal ini ephorus jg punya tggungjawab terhadap pemimpin negara yg baik...hehhee

Saragih Sahala Tuah Gereja bukan lah orangnya?

Marim Purba Gereja dalam konteks postingan ini adalah denominasi. Ephorus dalam konteks ini adalah lembaga. Memang tak bisa disebut sebagai 'pribadi,' sebab dirinya melekat dalam jabatan. Makanya harus hati-hati melangkah (dan berpendapat), apalagi diangkat dalam wacana publik, sebab personifikasinya mewakili umat.

Sonny Bonata Poerba Sebetulnya memilih cara utk menyampaikan firman Tuhan saya kira mempunyai strategi tersendiri utk tercapai tujuan Agama tertentu, hal ini sudahlah merupakan strategi politik.

Tp jika penatua gereja memasuki dunia politik dan mendukung partisan menuju tujuan tertentu partisan ttt, maka bagi saya hal ini sudah MERENDAHKAN FIRMAN tersebut, artinya FIRMAN bukan lagi TUHAN tp FIRMAN menjadi sesuatu ciptaan manusia.

Merendahkan disini penatua-penatua gereja memakai cara-cara politik utk mencapai tujuan agama, yg padahal adlh tugas ROH KUDUSlah utk mencapai tujuan itu. 

RENCANAMU bukanlah RENCANAKU

Arby Damanik Nagur Gereja berpolitik dalam hal "Mem-BER-dayakan" masyarakat, bukan malah "mem-PER-daya" masyarakat,, pertanyaan yg harus di jawab sebagai umat GKPS,, apakah politik gereja "GKPS" konteks realita ke-kinian sebagai Pem-BER-daya masyarakat atau hanya sebatas Mem-PER-daya jemaat..?? semoga para pelayan-pelayan Tuhan di GKPS tidak terjebak dalam MENGHAYATI KUASA UANG DAN KUASA POLITIK...

Mardison Simanjorang Betul, Arby Damanik Nagur@ Politik gereja mestinya mentransformasi Power menjadi Empowering warga. Ini yang disebut dengan politik etis yakni politic of influence (politik memompakan pengaruh; menjadi "Garam n Terang".Jadi,kerja politik gereja adalah yang menyangkut sehari-hari warga. (Sumber: Group FB Kuria GKPS)

Berita Lainnya