Seskab Pramono Anung menyampaikan keterangan pers, di Istana Raja Faisal, Jeddah, Sabtu (12/9) malam. Foto http://setkab.go.id) |
Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Arab Saudi, yang diisi
pertemuan marathon mulai dari Presiden Islamic Development Bank (IDB),
Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Raja Arab Saudi Salman bin
Abdulaziz Al Saud, yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral kedua
pemerintahan, serta pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah menteri
negara tersebut telah memberikan hasil yang menggembirakan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, hasil pertemuan
marathon yang dilakukan oleh Presiden Jokowi itu adalah dikabulkannya
permintaan permintaan untuk mendapatkan tambahan kuota haji kepada
Indonesia. “Alhamdulilah untuk tahun depan mendapatkan tambahan sebanyak
10.000,” kata Pramono kepada wartawan di Istana Raja Faisal, Jeddah,
Sabtu (12/9) malam waktu setempat atau Minggu (13/9) dinihari WIB.
Menurut Seskab, Presiden Jokowi tetap mengharapkan kuota yang lebih
tetapi perhari ini Raja telah memberikan jawaban melalui Menteri Urusan
Agama yang sekaligus utusan khusus dari Raja.
Kenapa kuota haji menjadi penting, menurut Seskab, dengan jumlah
penduduk muslim yang besar dengan kuota haji yang sekarang ini orang
bisa antri 10 tahun baru bisa berhaji. Maka dengan demikian harapan
Presiden selain tambahan 10.000, dan kita lagi fight lagi minta
tambahan, dan mudah mudahan tahun depan dapat kembali lagi seperti awal
sekitar 200.000 untuk kuota kita. Saat ini kuota haji Indonesia adalah
168.000 orang.
Seskab Pramono Anung juga menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi secara
sungguh sungguh memberikan perhatian pada perbaikan pelayanan haji. Ia
menilai musibah jatuhnya crane yang merenggut banyak korban merupakan force majeure atau bencana karena adanya badai.
“Tetapi yang lebih utama adalah agar pelayanan haji kita itu dapat
ditingkatkan. Walaupun sekarang ini sudah mengalami kemajuan tetapi
bahwa ini masih banyak kekurangan untuk melakukan perbaikan,” kata Mas
Pram, panggilan akrab Pramono Anung, mengutip pernyataan Presiden
Jokowi.
Aramco
Hasil lain yang didapat dari pembicaraan marathon Presiden Jokowi
dengan sejumlah pejabat di Arab Saudi, menurut Seskab, adalah kemauan
kuat perusahaan minyak Aramco, yang dimiliki Saudi Arabia, untuk
membangun kilang, sekaligus storage ,dan sekaligus secara
langsung mempunyai distribusi di Indonesia. Adapun mengenai daerahnya,
menurut Seskab, akan diatur lebih lanjut.
Presiden Jokowi, lanjut Seskab, memberikan peluang untuk Arab Saudi
berinvestasi di Indonesia, membangun kilang, dan nilai investasinya
sekitar 10 miliar dollar AS.
“Maka dengan demikian itu salah satu hal konkrit yang dihasilkan pada
pertemuan ini, selain itu kita juga meminta untuk pembebasan pajak
berganda yang akhirnya disetujui kedua belah pihak yang nanti akan
disiapkan oleh Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian kita,” tambah Mas
Pram.
Selain itu, lanjut Seskab, Presiden Jokowi juga telah menyinggung
mengenai upaya Bank BNI untuk membuka cabang di Jeddah mengingat
banyaknya jumlah jemaah haji maupun umroh Indonesia, yang tiap tahunnya
mecapai sekitar 700.000 orang.
“Insha Allah bisa diberikan, di Mekkah dan Madinah,” kata Mas Pram
seraya menyampaikan pesan Presiden Jokowi agar para pejabat terkait
memantau, memonitor terhadap pembahasan selanjutnya karena Saudi Arabia
pernah gagal di sektor komunikasi, yaitu dengan perusahaan Axis yang
akhirnya sahamnya dijual ke Malaysia dan seterusnya.
Menurut Pramono, pertemuan maraton kali ini masih ada 3 (tiga) lagi
yaitu dengan Menteri Luar Negeri, kemudian Menteri Tenaga Kerja dan
terakhir Badan Intelijen Negara (BIN).
“Presiden sungguh sangat gembira dengan perkembangan yang ada, dan
memamg pemerintah Saudi Arabia menyampaikan belum pernah ada pembahasan
yang maraton seperti ini yang dilakukan pemerintahan siapapun, dan ini
menunjukan kesungguhan pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia untuk lebih
meningkatkan keakraban kedua negara,” pungkas Mas Pram. (DNS/ISP/ES)
0 Comments