BERITASIMALUNGUN.COM, Pada acara pembabtisan Nia boru Turnip putri dari keluarga. Saur
Humisar Kennorton Turnip dan Karis Ellen di Gereja Saffron Walden
Baptist Church,Cambridgeshire, UK pada tgl.30 Agustus 2015 berlangsung
dengan meriah dan sederhana. Mr Ken Turnip yang berasal dari Pulau
Samosir desa Simanindo ,Sumatra-Utara ,Indonesia yang telah menikahi
Karis Ellen warga negara Inggris beberapa tahun yang lalu dan sekarang
menetap di desa Ashdon sekitar 15 km dari kota Cambridge.
Acara pembabtisan yang di pimpin oleh Minister (Pendeta) John Goddard
dengan bacaan Matthew 28:16-20 berlangsung dengan hikmat. Selesai acara
pembaptisan di lanjutkan dengan acara perjamuan di rumah Amang Turnip ,
berbagai hidangan lezat di sajikan dengan kombinasi masakan Inggris dan
Batak seperti saksang. Dalam kesempatan tersebut salah seorang tamu
undangan Ibu boru Gultom (asal Pematang Siantar ) yang sedang
mengunjungi keluarganya di Inggris menyempatkan diri untuk memberikan
‘Ulos Parompa’ kepada nona Nia boru Turnip.
Ulos Parompa
sejenis kain panjang yang biasanya dipakai untuk menggendong bayi atau
anak kecil yang belum bisa berjalan. Dan biasanya di berikan kepada si
anak yang dipangku oleh ibu nya dan disematkan dari depan. Tradisi ini
sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang silam penuturan inang boru
Gultom. Seluruh undangan sangat berkesan dan tertarik melihat acara
seremoni tersebut.
Bahkan salah seorang tamu undangan yang bernama Suez Paul bekerja di
Universitas of Cambridge sebagai librarian (Perpustakaan ) spesialis di
bidang buku~buku kuno bercerita bahwa di Universitas Manchester Jhon
Rylands Library tersimpan buku ‘Laklak’ salah satu buku Batak yang
tertua di dunia . Dan beliau berjanji akan membantu Parhobas GoBatak.com
untuk dapat mengakses ke perpustakaan tersebut agar dapat melihat
langsung dan mendokumentasikannya .
Buat kita Halak Batak dimana saja pun berada tradisi Ulos Pangompa
ini sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan sebagai tradisi leluhur
kita agar tidak punah dan termakan zaman .Terutama untuk generasi anak
Batak yang berdarah campuran yang tinggal di luar Tanah Batak agar dapat
mempelajari dan tidak melupakan tradisi leluhurnya . Seperti yang di
lakukan Ompungta Sijolo Tubui sejak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun
yang silam secara turun temurun
Horas ma di hita sude manangna didia pe hita maringanan. (Gobatak.com)
0 Comments