Korban Fransiskus (22) saat dievakuasi Tim SAR. |
Korban Heli Fransiskus (22) menjalani perawatan intensif di UGD RSU Hadrianus Sinaga Pangururan, Selasa (13/10/2015). Foto Bim Limbong |
Jakarta - Fransiskus (22), merupakan satu korban selamat Heli EC
130 yang baru saja ditemukan di Danau Toba. Bagaimana Frans, panggilan
akrabnya, bisa selamat setelah 3 hari berada di danau?
Komandan
SAR Mission Coordinator (SMC) Heli EC 130, yang juga Deputi Operasi
Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayjen Heronimus Guru mengatakan setelah
ditemukan tim SAR gabungan, korban membenarkan namanya adalah Frans.
"Saat
ditanya dia bilang namanya Fransiskus," ujar Heronimus, ketika
dihubungi detikcom, Selasa (13/10/2015). Heronimus ikut langsung mencari
korban.
Menurut Heronimus, Frans bercerita bahwa dia bersama Nurhayanto dan Giyanto melompat keluar dari heli di kawasan Danau Toba.
"Kata
Fransiskus, mereka bisa lompat keluar heli," kata Heronimus. Belum
diketahui mengapa ketiga penumpang itu meloncat dari heli, namun diduga
heli mengalami masalah.
Di Danau Toba yang merupakan danau
terluas di Asia Tenggara itu, mereka bertahan di eceng gondok di kawasan
Onan Baru. Tumbuhan gulma eceng gondok memang banyak mengapung di danau
yang juga merupakan destinasi wisata terkenal itu.
Namun lama-lama Nurhayanto dan Giyanto tidak diketahui lagi keberadaannya. Sementara Frans tetap bertahan di eceng gondok.
Frans kini terbaring di Puskesmas Onan Runggu. Dia pingsan dan dehidrasi.
"Di puskesmas Frans sedang dirawat. Di sana Korem memiliki perlengkapan kesehatan lengkap," tutur Heronimus. (dtk)
0 Comments