BERITASIMALUNGUN.COM, Medan - Helikopter EC 130 PK-BKA milik PT
Penerbangan Angkasa Semesta (PAS), yang hilang kontak saat menuju
Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), diduga jatuh di tengah
Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
"Ada heli yang terbang rendah siang kemarin. Tidak lama setelah itu
heli itu menghilang, dan kami mendengar suara dentuman," ujar seorang
warga Onan Rungu, Bernard Naibaho (40) kepada SP saat dihubungi dari Medan, Senin (12/10) pagi.
Naibaho belum dapat memastikan suara dentuman tersebut, apakah
bersumber dari helikopter dengan lima penumpang itu. Namun, dia bersama
masyarakat sekitar, menduga suara dentuman itu merupakan helikopter yang
jatuh di tengah Danau Toba.
"Jauh hari sebelumnya, kami tidak pernah melihat helikopter terbang
rendah, atau hanya beberapa meter di atas air Danau Toba. Itu yang kami
lihat kemarin. Kemungkinan, ada masalah dengan mesin," ujar warga
lainnya, Edison Hutabarat (39).
Kepala Seksi Operasi SAR Medan Gusti Syaiful mengatakan, proses
pencarian heli EC 130 difokuskan di Danau Toba. Pencarian itu melibatkan
Polair, Brimob, Tim SAR dan melibatkan tim penyelam. Jumlah regu yang
dikerahkan melakukan pencarian ada 50 orang.
"Ada 20 penyelam yang diterjunkan untuk mencari helikopter jika benar
jatuh di Danau Toba. Mereka dikerahkan karena berdasarkan keterangan
warga yang melihat helikopter terbang rendah," ujarnya.
Helikopter itu mengangkut lima orang, yang dua di antaranya adalah
pilot Teguh Mulyanto, tekhnisi Hari Poerwantono dan tiga penumpang,
Nurhayanto, Giyanto dan Frans. (Beritasatu.com)
0 Comments