Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Aktifis: Penutupan Aqua Farm dan Japfa Jangan Panas "Tai Ayam"

Memancing di Danau Toba di Nagori Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sabtu 2 Januari 2016. Foto Asenk Lee Saragih.

Memancing di Danau Toba di Nagori Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sabtu 2 Januari 2016. Foto Asenk Lee Saragih.
BERITASIMALUNGUN.COM-Mengenai keinginan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun yang akan menutup PT Aqua Farm dan PT Japfa yang sudah lama beroparasi di areal Danau Toba disambut baik oleh Aktifis Danau yang menamakan dirinya, Jendela Danau Toba yang diketua oleh Mangaliat Simarmata.

Mangaliat Simarmata mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi tindakan tersebut. "Kami sangat mendukung hal tersebut, kami apresiasi wacana dari Mentri dan Pemkab kalau dilaksanakan," kata Mangaliat.

Hal tersebut diutarakan Mangaliat karena wacana seperti sudah lama dicetuskan tetapi tindakan yang dilakukan tidak pernah dilakukan. "Dari berbagai Presiden sudah di cetuskan wacana itu tetapi tidak pernah ada tindakannya, dan saya harap kali ini tidak hanya wacana saja," ucapnya.

Menurut Mangaliat dari segala sisi keberadaan keramba yang ada di Danau Toba tidak ada baiknya,"dari sisi keindahan kita lihat, Pariwisata itukan dilihat dari sisi keindahannya, keramba itu tidak enak dipandang mata, dari sisi kesehatan juga sudah banyak yang mengeluh, jadi wacana itu saya harap benar-benar dilaksanakan," sebutnya.

Dia juga mengharapkan kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang mengelilingi Danau Toba untuk sama-sama menjaga keindahan Danau Toba,"dulu mereka (Pemkab yang mengelilingi Danu Toba) melemparkan permasalahan ini ke Pemerintah Pusat, dan sekarang pemerintah pusat sudah mengeluarkan wacana itu, jadi tidak ada alasan lagi bagi Pemda (Pemerintah Daerah) untuk tidak melaksanakannya," ujarnya.

Masih kata Mangaliat bahwa Pemda setempat harus kembali meninjau ulang Ijin dari kedua perusahaan tersebut,"jadi mereka (Pemda Setempat) harus meninjau ulang, ijin dari kedua perusahaan itu, langsung ditutup saja yah karena seperti yang saya bilang tadi dari segala sisi tidak ada baiknya," kata Mangaliat Lagi.

Untuk Keramba milik warga, Mangaliat mengatakan bahwa yang memiliki keramba di sekitaran Danau Toba kebanyakan pemiliknya adalah warga dari luar Danau Toba,"membuat keramba itukan butuh modal yang tidak sedikit, dan berdasarkan survei kita bahwa kebanyakan yang memiliki keramba itu dari luar Danau Toba, jadi saya rasa tidak ada masalah untuk itu,"katanya.

Namun, Mangaliat juga mengharapkan bantuan dari Pemerintah untuk menggiatkan pertanian yang merupakan pekerjaan mayoritas dari penduduk disekitaran Danau Toba. "Solusi agar keramba tidak marak, maunya pemerintah juga memberikan bantuan kepada petani-petani di sekitaran Danau Toba, karena mayoritas penduduk Danau Toba itu profesinya sebagai petani, agar keramba itu tidak menjadi solusi bagi masyarakat melainkan petani sebagai solusi mereka," harapnya. (ht)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments