Terduga pelaku serangan tembakan di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2015. (Xinhua/Veri Sanovri) |
Jakarta, CNN Indonesia-
Pagi itu, Veri, seorang pewarta foto kantor berita
asal China, Xinhua, sedang berada di warung kopi di sekitar Bundaran
Hotel Indonesia (HI). Tiba-tiba saja terdengar bunyi ledakan. (Lihat Video Bunuh Diri Pelaku Bom)
“Awalnya
tadi saya mengira bunyi dari proyek pekerjaan MRT di kawasan jalan MH
Thamrin, tiba tiba polisi yang ada di kawasan HI berlari sambil teriak
ada ledakan bom di Sarinah,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/1).
Mendengar teriakan polisi, Veri langsung menuju lokasi guna memverifikasi kebenaran berita.
“Saya
parkir motor di dekat Sarinah dan berlari menuju lokasi ledakan, dari
jauh terlihat kepulan asap, dan ada mayat yang tergeletak di samping pos
polisi di seberang Sarinah,” cerita dia.
Veri pun mencoba
mendekat. Dia melihat ada tiga mayat yang tergeletak. “Saya memotret
sebelum warga mengerumuni korban,” ujarnya.
Tak lama kemudian, polisi bergerak memasuki pos polisi untuk
menyelamatkan anggota polisi yang menjadi korban ledakan tersebut.
Setelah itu, polisi meminta kerumunan untuk menjauh dari lokasi
kejadian. Sementara, Veri menuju pojokan lampu merah tak jauh dari
Starbuck.
“Disitu ada tempat rindang untuk mengirim gambar ke kantor,” tuturnya.
Tiba-tiba
terdengar suara tembakan beberapa kali dari kerumunan, warga panik
menyelamatkan diri. “Tinggal satu orang berdiri mengacungkan senjata,
secara refleks, saya mengambil kamera sementara laptop saya masih
terkoneksi,” cerita Veri.
“Saya memotret tingkah laku orang tersebut di jalanan, kemudian
orang tersebut berjalan santai sambil memegang pistol ke trotoar di
depan Starbuck. Saya terus memotret gerak geriknya.”
Terduga pelaku serangan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016. (Xinhua/Veri Sanovri)
|
Kemudian, Veri mendengar ledakan dari arah Starbuck. “Saya langsung
kabur ke belakang gedung tak jauh dari Starbuck. Saya masuk ke gedung
tersebut meskipun satpam melarang, saya tetap bertahan untuk tetap bisa
masuk,” ujar dia.
Ketika melewati lobi utama gedung Djakarta
Theater, Veri melihat sosok orang asing tergeletak di depan Starbucks.
“Saya memotret beberapa frame.”
Petugas mengingatkan Veri untuk
tidak keluar dari pintu utama gedung itu, “Kalau mau keluar, lewat
samping Hotel Sari Pan Pacific,” kata Veri, menirukan petugas.
Veri
berpikir untuk tidak terlalu dekat dan lama berada di lokasi kejadian.
“Saya menjauh dan mengirimkan foto tersebut dari tempat yang lebih
aman.”
Terduga pelaku serangan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016. (Xinhua/Veri Sanovri)
|
Ledakan Thamrin, Tujuh Orang Meninggal Dunia
Suasana Usai Ledakan Bom di Thamrin. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Ledakan yang terjadi pagi tadi, di kawasan Sarinah,
Jakarta pusat, sekitar pukul 10.45 WIB, menewaskan tujuh orang. Hal
tersebut dikonfirmasi Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris
Besar M Iqbal.
“Tujuh orang meninggal dunia, ada dari pelaku dan
juga masyarakat sipil. Pelaku ada empat orang yang meninggal dan dari
masyarakat sipil tiga orang. Sementara ada anggota kami yang juga luka
berat,” terang Iqbal.
Hingga berita ini diturunkan Tim Densus 88, Gegana dan Brimob masih melakukan pendalaman.
Sementara itu,ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah Thamrin membuat suasana perkantoran sekitar Thamrin mencekam.
Alhasil para pegawai yang bekerja di sekitar lokas ledakan pun tidak berani keluar dari dalam gedung tempat mereka bekerja.
Poppy
Margareth salah seorang pegawai swasta yang berkantor di The Plaza
Thamrin mengatakan pada saat kejadian dirinya mendengar ada tujuh kali
suara ledakan keras di luar gedung.
Sesaat mendengar ledakan tersebut seleuruh pegawai yang ada di dalam gedung pun diimbau untuk tidak meninggalkan gedung.
Polisi antiteror bergerak ke lokasi dan beberapa dari mereka mengarahkan senjata ke atas Gedung Sarinah.
Di
depan Gedung Sarinah juga dipenuhi polisi antiteror. Garis polisi
dipasang dari bekas Gedung Kedutaan Australia sampai Kebon Sirih.
(Sumber: http://www.cnnindonesia.com)
0 Comments