Foto: dok.Unpad/ Rektor Unpad umumkan kuliah kedokteran gratis |
BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Kuliah kedokteran gratis alangkah baiknya tidak hanya
di Universitas Padjadjaran (Unpad) saja. Kampus-kampus negeri lain juga
bisa mencontohnya. Bila semua kuliah kedokteran bisa gratis, siswa
berprestasi namun tak punya biaya bisa tertampung. Dokter juga tidak
akan berorientasi ekonomi karena biaya yang mahal.
"Ini solusi
konkret. Bayangkan di Indonesia, 3 dokter harus melayani 10 ribu
penduduk. Kita masih kalah jauh dari Malaysia, di mana 10 ribu penduduk
mereka dilayani oleh 9 dokter. Belum lagi kita bicara ketimpangan
penyebaran dokter yang 50 persen ada Jawa dan Bali. Ini persoalan serius
dan Unpad telah menawarkan solusinya. Mudah-mudahan daerah lain
tergerak," kata anggota DPD Fahira Idris, Jumat (29/1/2016).
Menurut
dia, apa yang dilakukan Unpad yang menggratiskan biaya pendidikan
mahasiswa baru program studi Sarjana Pendidikan Dokter dan Pendidikan
Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran mulai 2016 adalah solusi konkret
persoalan kekurangan dan ketidakmerataan dokter yang sudah berlangsung
puluhan tahun di Indonesia. Ketersediaan dokter yang merata dipastikan
akan membuat derajat kesehatan rakyat Indonesia akan meroket.
"Apa
yang dilakukan Unpad ini mengingatkan kita dengan apa yang dilakukan
para dokter Stovia dulu yang jadi motor kebangkitan nasional. Kodratnya
kampus memang jadi agen perubahan, jadi solusi bangsa dan Unpad
meneguhkan peran itu lagi. Kami sangat salut dan mengapresiasi. Ini
solusi konkret kekurangan dan ketidakmerataan dokter yang sudah akut dan
menahun tanpa solusi konkret dari negara," terang Fahira.
Menurut
Fahira, yang salah satu lingkup tugasnya pengawasan bidang kesehatan
ini, salah satu persoalan serius dunia kesehatan di Indonesia adalah
kekurangan dan ketidakmerataan tenaga dokter dan dokter spesialis.
Faktor terbesar dari terciptanya kondisi ini adalah mahalnya biaya
kuliah di fakultas kedokteran. Biaya kuliah yang tinggi secara tidak
langsung juga disinyalir punya pengaruh terhadap kualitas moral dan
profesionalisme dokter, salah satunya enggan bertugas di tempat yang
terpencil.
"BPJS, JKN, berobat gratis, ataupun program
pemerintah yang lainnya tidak akan berhasil jika tenaga kesehatan
terutama dokter dan dokter spesialis tidak tersedia. Kunci semua program
kesehatan itu ada di ketersedian tenaga kesehatan. Makanya, biaya
kuliah gratis jadi solusi untuk meretas semua persoalan tenaga kesehatan
yang memang kompleks ini," jelas Senator Asal Jakarta ini.
Jika
skema kuliah kedokteran gratis Unpad diterapkan di semua PTN yang ada
di Indonesia, Fahira optimis, dalam 10 tahun ke depan, derajat kesehatan
rakyat Indonesia akan 'meroket', karena rasio antara jumlah dokter dan
jumlah penduduk bisa seimbang.
Fahira mengungkapkan, sangat banyak
anak-anak muda yang punya potensi dan keinginan besar menjadi dokter,
tetapi terpaksa mengurungkan niatnya, karena harus mengeluarkan biaya,
yang bagi mereka tidak masuk akal.
Untuk itu, Fahira berharap,
langkah Unpad ini ditiru oleh PTN dan semua Pemda yang ada di Indonesia
sehingga persoalan kekurangan dan ketidakmerataan dokter bisa teratasi.
Skema yang terapkan Unpad, menggratiskan biaya kuliahnya mahasiswa
kedokteran melalui beasiswa yang dikeluarkan pemerintah daerah dari 27
Kota/Kabupaten di Jawa Barat maupun beasiswa dari berbagai pihak,
termasuk instansi swasta adalah terobosan luar biasa.
Nantinya, para
dokter yang kuliah gratis ini wajib mengabdi di wilayah/instansi yang
ditentukan. Sehingga dipastikan, nantinya di seluruh Jawa Barat
ketersedian dokter terjamin.
Unpada menyediakan 250 kursi untuk mahasiswa kedokteran yang diseleksi lewat jalur SNMPTN dan SNBPTN mulai 2016 ini. (Detik.com)
0 Comments