BERITASIMALUNGUN.COM, Raya-KPU Simalungun selaku penyelenggara
pilkada Kabupaten Simalungun diingatkan untuk mengantisipasi mobilisasi massa
dalam pemilihan bupati dan wakil bupati susulan pada 10 Februari 2016.
Sementara KPU Simalungun kumpulkan PPS guna membahas persiapan kelengkapan
Pilkada.
“Kenali warga di sekitar Anda," ujar anggota KPU
Sumatera Utara Yulhasni pada acara sosialisasi dan konsolidasi PPS dan KPPS di
Gedung Rajawali GPI Kabupaten Simalungun, Sabtu lalu.
Menurut Yulhasni, peluang mobilisasi massa terbuka dengan
diperbolehkannya warga mempergunakan hak pilih memakai surat keterangan tempat
tinggal dari kepala desa atau lurah.
Pihaknya mengimbau kepada para PPS dan KPPS yang merupakan
warga setempat di TPS masing-masing untuk mempertegas keberadaan pemilih yang
tidak dikenal.
Selain yang terdata dalam DPT dan DPT tambahan, warga
diperbolehkan memilih dengan menunjukkan KTP, KK, paspor, atau surat keterangan
tempat tinggal permanen.
Sedangkan SIM tidak diperbolehkan, karena bukan termasuk
dokumen kependudukan sesuai surat edaran KPU Pusat Nomor 1003/KPU/XII/2015.
Yulhasni juga mengingatkan penyelenggara untuk melayani
warga yang terdaftar di DPT, meski tidak membawa atau tidak memiliki formulir
C6. “Ingat C6 hanya surat undangan untuk memilih, bukan bagian syarat
memilih," ujar komisioner Divisi Sosialiasi, Program dan Data itu.
Ketua KPU Simalungun Adelbert Damanik berpesan kepada PPS
dan KPPS untuk mempedomani DPT hasil pencermatan yang dilakukan secara manual. "Ada
perubahan dari DPT hasil coklit (pencocokan dan penelitian), berkurang kira-kira
13.000 jiwa," kata Adelbert.
Kumpulkan PPS
Sementara KPU Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,
mengadakan sosialisasi dan konsolidasi kepada para ketua PPS dan KPPS di Gedung
Rajawali GPI, Jalan Sangnaualuh, Kecamatan Siantar, Sabtu.
Menurut Ketua KPU Simalungun Adelbert Damanik, kegiatan
menjelang empat hari pemilihan pilkada susulan itu untuk menyatukan pemahaman,
persepsi, dan sistem dalam menjalankan tugas.
Adelbert mengimbau para ketua PPS dan KPPS untuk
memberitahukan secara luas kepada pemilih di daerah masing-masing waktu
pemilihan yakni pada Rabu, 10 Februari 2015.
Penyelenggara di lapangan itu juga dipesankan untuk
menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan supaya pilkada berlangsung aman dan
lancar.
Anggota KPU Simalungun lainnya Dadang Yusprianto
menyebutkan, jumlah TPS di Kabupaten Simalungun sebanyak 1.685 yang tersebar di
400-an desa/kelurahan.
“Jadi ada 2.000-an lebih penyelenggara di tingkat desa yang
kami undang untuk acara ini," kata Dadang.
Surya Dharma, seorang penyelenggara tingkat KPPS di wilayah Kecamatan Dolok Batu Nanggar mengusulkan kepada komisioner untuk menyurati perusahaan agar memberikan libur kepada karyawan.
Surya Dharma, seorang penyelenggara tingkat KPPS di wilayah Kecamatan Dolok Batu Nanggar mengusulkan kepada komisioner untuk menyurati perusahaan agar memberikan libur kepada karyawan.
Pemberitahuan tersebut perlu disampaikan supaya karyawan di
tempat itu bisa mempergunakan hak pilih pada hari pemilihan, sehingga
partisipasi pemilih tinggi. “Mereka (karyawan) tidak akan datang (ke TPS), jika
tanpa izin dari perusahaan," kata Surya.
Pemilih Berkurang
Terkait soal DPT, jumlah pemilih untuk pemilihan bupati dan
wakil bupati Simalungun, Sumatera Utara, mengalami pengkurangan dari daftar yang
telah ditetapkan KPU setempat.
Anggota KPU Simalungun Abdul Razak Siregar di Simalungun,
Jumat, mengatakan, kekurangan jumlah pemilih untuk pilkada Simalungun itu
karena ada yang meninggal dunia dan pindah domisili.
Razak menyebutkan, semula penyelenggara menetapkan DPT
668.355 jiwa dari hasil pencocokan dan penelitian daftar pemilih secara
faktual.
“Setelah kami melakukan pencermatan secara manual,
berkurang kira-kira 13.000-an pemilih," katanya. Jumlah pemilih pada
pilkada Simalungun susulan dimungkinkan berkurang lagi atau bertambah seiring
dengan kondisi kependudukan.
Razak menegaskan, warga yang belum terdata di DPT dan
DPTb1, bisa mempergunakan hak pilihnya dengan memperlihatkan identitas diri. Sesuai
surat KPU Nomor 1003/KPU/XII/2015, identitas diri itu bisa berupa KTP, kartu
keluarga, paspor, atau identitas lainnya.
Pemilik identitas kependudukan dipersilahkan untuk datang
ke TPS sesuai alamat dan diberikan kesempatan memilih pada satu jam sebelum
berakhirnya pemungutan suara.
“Antara pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB, dengan ketentuan
masih ada surat suara," sebut Razak.
Perbaiki DPT
Sementara itu puluhan warga Kabupaten Simalungun, Sumatera
Utara, yang bergabung dalam Forum Orang Miskin, Kamis, menuntut komisioner KPUD
setempat memperbaiki daftar pemilih tetap atau DPT Pilkada susulan.
Massa yang kebanyakan kaum ibu membawa poster atau spanduk
dan menunjukkan beberapa temuan kejanggalan DPT di halaman KPUD Simalungun di
Pamatang Raya dengan pengawalan aparat kepolisian.
Menurut Koordinator Aksi, Lipen Simanjuntak, dalam
rekapitulasi DPT di Desa Dolok Marlawan, Kecamatan Jorlang Hataran, ditemukan
pemilih yang sudah meninggal dan pindah domisili.
“Kalau masih satu tahunan wajar, tetapi ini sudah di atas
lima tahun bahkan puluhan tahun," kata Lipen. Dia memperkirakan temuan
kasus meninggal dan pindah domisili tetapi masih tercantum dalam DPT, merata di
kecamatan lain.
“Yang fiktif (meninggal dan pindah domisili), kami
perkirakan mencapai 30 persen, sementara yang hidup ada yang tidak
terdaftar," sebut Lipen.
Lipen juga meminta komisioner mengevaluasi keberadaan
petugas penyelenggara di lapangan, khususnya berstatus ASN. “Jangan rekrut yang
punya jabatan, karena berdampak pada pelayanan kepada masyarakat," kata
Lipen.
Selain itu, KPUD diminta melakukan sosialisasi Pilkada
susulan sampai ke tingkat desa, supaya warga pinggiran mengerti cara melakukan
pemilihan secara benar.
Komisioner KPUD Simalungun, Abdul Razak Siregar berjanji
pihaknya akan menindaklanjuti temuan Forum Orang Miskin tersebut. Razak
menyarankan supaya warga yang tidak terdaftar agar datang ke TPS pada hari
pemilihan, 10 Februari 2016, dengan memperlihatkan KTP.
KPUD kata Razak, saat ini melakukan tahap sosialisasi, dan
pendistribusian undangan pemilih atau C-6 ke tingkat kecamatan. (Berbagai
Sumber/Lee)
0 Comments