Foto IST Jaya Damanik FB |
Foto http://baranews.co) |
BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Kemenangan JR Saragih sebagai Bupati Simalungun pada Pilkada yang
lalu mendapat tentangan keras dari masyarakat Simalungun yang tergabung
dalam “Barisan Rakyat Koreksi Simalungun” (BRKS). BRKS berunjuk rasa di
depan Gedung Kementrian Dalam Negeri meminta agar Mendagri tidak
melantik JR Saragih sebagai Bupati periode 2015 – 2020.
Seorang orator yang bernama Pahala
Sihombing dalam orasinya mengatakan: ‘’Selama kepemimpinan JR Saragih
tidak ada perkembangan berarti di Simalungun, banyak jalan yang
dibiarkan hancur.Kemenangan JR Saragih cacat secara hukum, karena Amran
Sinaga sebagai cawabup sudah menjadi terpidana ketika dicalonkan.’’
Di awal pendaftaran calon peserta
pilkada Simalungun JR Saragih sudah menimbulkan pro dan kontra. Bahkan
"SOPOU PILKADA SIMALUNGUN"selaku pemantau pemilukada Simalungun, pernah
melakukan gugatan yang pada akhirnya membatalkan pasangan no urut 4
yaitu pasangan JR Saragih – Amran Sinaga, dengan putusan KPU Simalungun
No.79/kpts/-sim/002.434769/XII/2015 tanggal 6 Desember 2015.
Namun
pada tanggal 8 Desember 2015 JR Saragih mengajukan gugatan ke PTTUN dan
yang pada hari itu juga PTUN memenangankan gugatanya. Inilah putusan
pengadilan tercepat di Indonesia bahkan di dunia.
Gaya kepemimpinan JR Saragih pun
dinilai masyarakat sangat melukai hati masyarakat Simalungun. Di tengah
masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dia menghabiskan anggaran biaya
makan yang sangat fantastis.
Pada tahun 2014 mengahabiskan biaya makan
Rp 6.251.000.000/tahun atau rata-rata per hari Rp 25.726.337, meningkat
drastis dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 sebesar Rp 1.010.000.000
atau rata-rata per hari Rp 4.156.378. Ini menggambarkan bahwa JR
Saragih bukan pemimpin yang pro rakyat karena tidak memiliki empati
sedikitpun.
Masyarakat Simalungun berharap
Kemendagri berpihak pada masyarakat Simalungun untuk tidak melantik JR
Saragih sebagai bupati. Masyarakat lebih memilih tidak memiliki bupati
dari pada harus dipimpin oleh bupati yang serakah, arogan dan korup.
Pahala Sihombing menambahkan: ‘’JR
Saragih adalah pemimpin yang tidak memiliki empati sedikitpun. Di tengah
kehidupan masyarakat Simalungun yang masih banyak hidup di bawah garis
kemiskinan, dia menghabiskan anggaran biaya makan yang sangat
fantastis.”
Pada aksi di Kemendagri tiga
perwakilan pendemo diterima Devisi Pengaduan Kemendagri yang berjanji
akan menikdaklanjuti pengaduan masyarakat Simalungun tersebut.
Sumber: http://baranews.co)
0 Comments