Foto: ilustrasi pembangunan jalur kereta (Grandyos Zafna-detik) |
BERITASIMALUNGUN.COM,Medan-Kementerian Perubungan (Kemenhub) akan
mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur kereta mati peninggalan Belanda
di Jawa dan Sumatera, di antaranya rute Stasiun Besitang-Stasiun Binjai
di Sumatera Utara (Sumut) sepanjang 80 kilometer (km).
Saat ini,
jalur kereta lintas Binjai-Besitang sebagian besar masih menggunakan
rel R.25 yang terdiri atas bantalan kayu peninggalan Belanda. Jalur ini
sudah tidak aktif sejak Agustus 2013 karena kondisi konstruksi jalan rel
dan bangunan lain (jembatan, stasiun dan fasilitas operasi) sudah tidak
layak operasi. Jalur kereta ini direncanakan siap dioperasikan pada
tahun 2017.
Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meninjau progres reaktivasi jalur Besitang-Binjai pada Rabu besok, (2/3/2016).
"Presiden
RI direncanakan melakukan peninjauan pekerjaan reaktivasi jalur KA
relasi Stasiun Binjai–Stasiun Besitang sepanjang 80 km," kata Dirjen
Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko dalam siaran pers, Selasa
(1/3/2016).
Kegiatan konstruksi yang telah dilaksanakan untuk
ruas Besitang-Binjai hingga akhir tahun 2015 meliputi pembangunan badan
jalan kereta sepanjang 69,5 km, pemasangan rel R.54 sepanjang 55 km,
pembuatan box culvert sebanyak 25 buah dan pemasangan pintu
perlintasan di dua lokasi. Sumber pendanaan pelaksanaan pekerjaan
reaktivasi jalan kereta tersebut berasal dari APBN Tahun Anggaran 2015
sebesar Rp 454 miliar.
Adapun pendanaan yang dianggarkan pada
tahun 2016 sebesar Rp 20 miliar. Dikarenakan masih banyak pelaksanaan
pekerjaan reaktivasi dan untuk memenuhi target pengoperasian relasi
Stasiun Binjai-Stasiun Besitang pada tahun 2017, Ditjen Perkeretaapian
telah mengusulkan untuk penambahan anggaran kegiatan yang bersumber dari
APBN-P 2016 sebesar Rp 105 miliar dan usulan RKA tahun 2017 Rp 599
miliar.
Masih di Sumut, Kemenhub juga akan memulai pembangunan
jalur ganda layang kereta relasi Stasiun Medan-Stasiun Bandar Khalipah.
Kesiapan pembangunan ini ditandai dengan akan dilakukannya groundbreaking pembangunan pada Rabu besok di wilayah Sumut, tepatnya di Km 2+800 antara Stasiun Medan-Stasiun Bandar Khalipah.
Groundbreaking
rencananya dilakukan oleh Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri
Perhubungan, Ignasius Jonan dan Plt. Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi.
Hermanto
mengatakan pembangunan jalur ganda kereta relasi Stasiun Medan-Stasiun
Bandar Khalipah sepanjang 8 km merupakan bagian dari pembangunan jalur
ganda relasi Stasiun Medan-Stasiun Bandara Kualanamu sepanjang 27 km.
Proyek jalur ganda kereta yang dibangun secara elevated
(layang) tersebut dilakukan dalam rangka mendukung pengoperasian Kereta
Bandara Kualanamu yang akan menghilangkan 9 perlintasan sebidang
eksisting.
"Dengan beroperasinya jalur ganda layang kereta, akan
menambah kapasitas lintas, mempercepat waktu tempuh serta meningkatkan
keselamatan perjalanan kereta dan pengguna jalan raya," tambahnya.
Lanjut Hermanto, pembangunan jalur ganda kereta at grade relasi
Stasiun Araskabu-Stasiun Bandar Khalipah sepanjang 19 km telah dimulai
pada tahun 2014. Kegiatan pembangunan tersebut meliputi pekerjaan
pembangunan rel sepanjang 14 km, pembangunan jembatan kereta sebanyak 22
unit, serta pembangunan persinyalan elektrik di Stasiun Bandar
Khalipah, Stasiun Araskabu, dan Stasiun Kualanamu sebanyak 3 unit. Pada
2016 direncanakan pekerjaan jalan rel tersisa sepanjang 5 km dapat
diselesaikan.
Pembiayaan terhadap kegiatan pembangunan yang
dilakukan pada 2014-2015 tersebut dibebankan ke APBN dengan total
anggaran sebesar Rp 366,1 miliar yang terdiri dari pembangunan jalur
ganda sebesar Rp 193 miliar, pembangunan jembatan kereta sebesar 98,7
miliar, dan pembangunan persinyalan elektrik sebesar Rp 74,4 miliar.
Sedangkan
pembiayaan pelaksanaan pekerjaan 2016 terdiri dari penyelesaian
pembangunan jembatan kereta dan penyelesaian pembangunan persinyalan
elektrik sebesar Rp 80,5 miliar. Untuk dapat memenuhi target
pengoperasian jalur ganda relasi Stasiun Bandar Khalipah-Stasiun
Kualanamu di 2016, Kemenhub akan mengajukan usulan penambahan anggaran
sebesar Rp 59,1 miliar melalui APBN-P tahun 2016.
Hermanto
menambahkan bila pembangunan jalur ganda layang kereta relasi Stasiun
Medan-Stasiun Bandar Khalipah, jalur ganda kereta at grade relasi
Stasiun Bandar Khalipah-Stasiun Kualanamu serta reaktivasi jalan kereta
relasi Stasiun Binjai-Stasiun Besitang nantinya dapat membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi massal berbasis kereta api
di Sumut.
"Pemerintah berharap dengan peningkatan pelayanan
perkeretaapian akan memberi kemudahan bagi mobilitas masyarakat dengan
tersedianya transportasi kereta api yang terintegrasi dengan Bandara
Kualanamu serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
Pembangunan ini juga merupakan bagian dari fokus kerja Kemenhub dalam
rangka meningkatkan kualitas, kapasitas, serta keselamatan dan keamanan
transportasi," paparnya. (Sumber: Detik.com)
0 Comments