Petani Bawang Merah Desa Baluhut, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun saat menjemur bawang mereka sebelum dijual ke Pekan Tongging. Foto Asenk Lee Saragih. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Hutaimbaru-Harga bawang merah hasil
produksi pertanian di Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten
Simalungun anjlok. Pekan lalu harga masih dikisaran Rp 50.000/kg dan kini hanya
Rp 20.000 dibadrol tengkulak di Pasar Tongging Jumat (27/5/2016).
Disaat warga desa setempat bergairah bercocok tanam bawang
merah, justru harga ditingkat petani yang anjlok sehingga merugikan petani.
Petani juga menyesalkan anjloknya harga itu mengingat seperti biasa jelang
Bulan Suci Ramadhan harga selalu naik.(Baca Juga: Kebijakan Impor Bawang Merah, Petani Bawang di Simalungun Buntung, Juga Ciptakan Modus Spekulasi)
“Saat petani bergairan menanam bawang, justru harga yang
jual yang anjlok. Sampai-sampai modalpun tak kembali. Kami kesal melihat
situasi ini, kami tidak tahu siapa yang salah. Ini mungkin ulah spekulan dengan
tengkulak,” ujar Lamhot Manihuruk, petani bawang dari Desa Hutaimbaru,
Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun kepada BS, Sabtu
(28/5/2016).
Menurut Lamhot Manihuruk, sudah setahun ini sebagian warga
Desa hutaimbaru menggeluti pertanian tanaman bawang merah. Bulan April lalu,
harga rata-rata sudah dikisaran Rp 50.000/kg. Sementara harga bawang merah
hasil produksi petani Simalungun dijual di Medan, Sumut Jumat (27/5/2016)
dikisaran Rp 60.000/kg. (Lee)
0 Comments