Korban Banjir Bandang di Berastagi-Foto FB RasTa NNsay Part I |
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-Pencarian sejumlah wisatawan hilang setelah tersapu banjir bandang di
lokasi wisata Air Terjun Dua Warna di Sibolangit, Kabupaten
Deliserdang, Sumatera Utara kemarin sore, masih terus berlangjut.
Dari pencarian sejak pagi hingga sore ini, tim SAR Gabungan bersama
warga berhasil menemukan 17 korban. Belasan korban itu ditemukan dalam
kondisi meninggal dunia. (Baca Juga: Korban Air Terjun Dua Warna Mulai Diidentifikasi)
"Telah ditemukan 17 mayat, dua mayat sudah dievakuasi ke posko dan 15
masih dipinggirkan di tepi sungai dalam proses evakuasi," ujar seorang
petugas kepolisian di Sibolangit, Senin (16/5/2016).
Dalam operasi pencarian korban banjir bandang di lokasi wisata Air
Terjun Dua Warna, Polda Sumut menerjunkan 55 personel dari Sat Brimob,
36 personel Sabhara, dan 45 personel Polresta. Sementara Satpol PP
mengerahkan 30 personel, Basarnas 70 personel dan 50 relawan.
"Proses evakuasi masih berlangsung. Lokasi evakuasi cukup sulit. Kami
juga berhati-hati dalam menganggat jenazah," jelas seorang personel
yang ikut melakukan evakuasi.
18 Keluarga Korban Air Terjun Dua Warna Serahkan Data Ante Mortem
Proses evakuasi terhadap korban banjir bandang dan longsor di kawasan
wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, masih terus dilakukan. Sejauh
ini sudah 17 korban yang berhasil dievakuasi, tujuh di antaranya sudah
dibawa ke RS Bhayangkara Medan.
Pantauan di RS Bhayangkara Medan hingga pukul 18.00 WIB, puluhan
keluarga korban yang disebut-sebut tewas dalam bencana tersebut mulai
berdatangan ke RS Bhayangkara Medan. Tercatat sedikitnya keluarga dari
18 korban sudah melapor dan menyerahkan data ante mortem korban ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, yang membuka posko di RS Bhayangkara Medan.
"Sudah 18 orang yang kita kumpulkan," ujar Dara, salah seorang dokter
muda yang menjadi petugas pengumpul data ante mortem di RS Bhayangkara
Medan, Senin (16/5/2016).
Keluarga 18 korban itu kini masih berada di RS Bhayangkara untuk
menunggu kapan mereka mendapatkan kepastian terkait informasi keluarga
mereka yang menjadi korban.
"Kita berharap prosesnya bisa cepat. Apalagi tadi waktu jenazah masuk
kita sudah mencium bau busuk. Mudah-mudahan hari ini atau besok bisa
kita ambil. Kita sudah pasrah, karena ada informasi dari lokasi, semua
yang hilang sudah tewas," ujar Lidya, keluarga korban.
Jenazah Korban Air Terjun Dua Warna Tak Semua Utuh
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Kombes Pol Farid Armasnyah
mengaku pihaknya tengah berupaya secara maksimal untuk melakukan
identifikasi terhadap 14 jenazah korban bencana longsor dan banjir
bandang yang terjadi di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Kecamatan
Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu 15 Mei 2016 kemarin.
Hingga saat ini diakui Farid, sudah tujuh jenazah korban yang mereka
kerjakan. Terdiri dari lima jenazah berjenis kelamin pria dan dua
jenazah berjenis kelamin wanita. Sementara tujuh lainnya masih disimpan
di container pendingin untuk selanjutnya dilakukan pengumpulan dan
pencocokan data pada Selasa 17 Mei 2016 besok.
“Iya kita mengahadapi sejumlah kendala, karena jenazah korban juga
mulai mengalami pembusukan. Jadi kita juga harus cepat,” kata Farid di
RS Bhayangkara Medan, Senin (16/5/2016) malam.
Farid lebih lanjut mengatakan, pihaknya menurunkan setidaknya enam
ahli untuk melakukan identifikasi terhadap para korban. Apalagi sebagian
korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
“Iya memang tidak semuanya utuh. Jadi selain pembusukan, kondisi
ketidakutuhan itu juga jadi halangan buat kita. Tapi kan ada metode lain
yang bisa kita lakukan. Kita lakukan yang terbaik lah. Kita upayakan
yang tercepat,” tutupnya.
Identifikasi Jenazah Korban Banjir Bandang Air Terjun Dua Warna Dihentikan
Sebanyak 14 korban tewas dalam bencana banjir bandang di lokasi
wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera
Utara, Minggu 15 Mei 2016 kemarin, sudah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS)
Bhayangkara Medan, Senin (16/5/2016).
Namun, sekira tujuh jenazah yang tiba terakhir tak diidentifikasi
hari ini, sehubungan dengan telah dihentikannya identifikasi oleh pihak
RS Bhayangkara Medan.
Kepala RS Bhayangkara Medan, Kombes Pol Farid Armansyah mengatakan,
untuk malam ini pihaknya masih melakukan pengumpulan data post mortem
terhadap tujuh korban tewas yang telah datang lebih dahulu.
“Iya, kita hentikan sementara (identifikasi). Malam ini, kita
fokuskan pada tujuh jenazah yang pertama tiba. Kita sudah melakukan
pengumpulan data post mortem-nya dan akan segera kita
konsolidasikan,”ujar Farid, Senin (16/5/2016).
Menurut Farid, untuk tujuh jenazah yang lain, akan dilakukan
pengumpulan data post mortem pada esok pagi. Saat ini, seluruh jenazah
sudah disimpan di container pendingin yang terdapat di rumah sakit
tersebut.
“Besok jam 07:30 WIB kita lanjutkan untuk tujuh jenazah lain yang
belum kita buka kantong mayatnya. Doakan saja prosesnya lancar dan kalau
memungkinkan malam ini juga bisa selesai rekonsoliasi data ante mortem
dan post mortem-nya, sehingga bisa dikembalikan ke keluarga,” tukas dia. (*)
Sumber: http://news.okezone.com
0 Comments