BeritaSimalungun.com, Paris - Portugal dan Prancis akan
saling berhadapan pada laga final Piala Eropa 2016 di Stade de France,
Senin (11/7/2016) dini hari WIB. Di atas kertas, peluang Les Blues
memetik kemenangan sekaligus meraih trofi juara lebih besar ketimbang A
Selecao.
Prancis lolos ke partai puncak Piala Eropa setelah membungkam Jerman
dua gol tanpa balas di Stade Velodrome pada 8 Juli 2016. Sementara itu,
Portugal melenggang ke final usai mengalahkan Wales dengan skor 2-0 di
Parc Olympique Lyonnais, 7 Juni 2016.
Bagi kedua negara, ini adalah pertemuan ke-25 di seluruh ajang
kompetisi. Prancis lebih dominan dengan meraih 18 kemenangan, Portugal
lima kemenangan, dan satu pertandingan tersisa berakhir imbang.
Bukan hanya itu, Les Blues juga sukses menyapu bersih kemenangan
dalam 10 laga terakhir kontra Portugal. Dengan catatan tersebut, Prancis
dijagokan bakal membungkam Portugal dan merengkuh trofi Piala Eropa
yang ketiga. Apalagi, mereka bertindak sebagai tim tuan rumah.
Meski demikian, Portugal diyakini akan merepotkan Prancis. A Selecao
tak terkalahkan dalam 13 pertandingan kompetitif di bawah asuhan
Fernando Santos. Lalu, siapa yang akan keluar sebagai pemenang dan
menjadi jawara Eropa tahun ini? Patut untuk ditunggu.
Berikut ini 14 fakta menarik jelang laga Portugal vs Prancis:
1. Ini akan menjadi pertemuan keempat antara Portugal kontra Perancis
di turnamen besar. Prancis berhasil meraih tiga kemenangan, semuanya
terjadi di semifinal (Piala Eropa 1984, Piala Eropa 2000, dan Piala
Dunia 2006).
2. Portugal merupakan tim yang paling banyak menjalani pertandingan
dalam sejarah Piala Eropa, yakni 34 laga. Namun, mereka belum pernah
sekalipun keluar sebagai pemenang.
3. Sebelum Portugal, Argentina dan Italia adalah negara yang lolos ke
final dengan status peringkat tiga terbaik pada fase grup di turnamen
besar (Piala Dunia dan Piala Eropa). Argentina pada Piala Dunia 1990,
sedangkan Italia pada Piala Dunia 1994.
4. Portugal tak terkalahkan dalam 13 pertandingan kompetitif di bawah
asuhan Fernando Santos (9 menang; 4 imbang). Delapan dari sembilan
kemenangan ditentukan berkat gol tunggal.
5. Di turnamen besar, Portugal hanya kalah sekali dari 13
pertandingan terakhir. Satu-satunya kekalahan tersebut terjadi pada laga
melawan Jerman di fase grup Piala Dunia 2014.
6. Portugal hanya kebobolan satu gol dalam lima pertandingan terakhir
pada fase knock-out di Piala Eropa. Kebobolan itu adalah ketika bermain
imbang 1-1 melawan Polandia pada perempat final Piala Eropa 2016.
7. Bagi Prancis, ini adalah untuk kelima kalinya berlaga di final
pada turnamen besar. Les Blues berhasil meraih tiga kemenangan dan
keluar sebagai juara pada Piala Eropa 1984 dan 2000, serta Piala Dunia
1998. Sementara itu, kekalahan terjadi pada final Piala Dunia 2006.
8. Prancis tidak terkalahkan dalam 18 pertandingan saat bermain di
kandang sendiri pada turnamen besar, dengan rincian 16 kemenangan dan
dua kali imbang.
9. Hanya Jerman dan Spanyol (3 gelar) yang lebih banyak mengoleksi trofi juara Piala Eropa dibandingkan Prancis (2 gelar).
10. Prancis adalah tim yang paling banyak mencetak gol di Piala Eropa
2016 dengan 13 gol dalam enam laga. Mereka tidak pernah mencetak banyak
gol di turnamen besar sejak Piala Eropa 2000 (13 gol).
11. Portugal berhasil memenangkan tiga dari empat adu penalti di
turnamen besar (75 persen). Di antara negara-negara Eropa yang menjalani
empat adu penalti di turnamen besar, hanya Jerman yang persentasenya
lebih besar dibandingkan Portugal, yakni 86 persen.
12. Tingkat keberhasilan Prancis saat menjalani adu penalti di
turnamen besar hanya mencapai 50 persen. Les Blues meraih tiga
kemenangan dari enam adu penalti.
13. Cristiano Ronaldo adalah pemain yang paling sering tampil pada putaran final Piala Eropa (20 laga).
14. Didier Deschamps akan menjadi orang kedua yang berhasil meraih
trofi Piala Eropa sebagai pemain dan pelatih setelah Berti Vogts. Vogts
sukses membawa Jerman Barat menjuarai Piala Eropa 1972 ketika masih
aktif bermain, dan mengantarkan Jerman merengkuh trofi Piala Eropa 1996
sebagai pelatih. Sedangkan Deschamps, menjabat sebagai kapten ketika Prancis menjadi kampiun Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
Sumber: Sky Sports
0 Comments