Suryo Utomo, dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (ITB) dilaporkan hilang sejak Rabu (10/5/2017).(Dok Istimewa) |
Cerita Perjalanan Dosen ITB Suryo Utomo dari Mengantar Sang Ibu hingga Diduga Bunuh Diri
BeritaSimalungun.com, Bandung-
Kisah perjalanan hidup terakhir Suryo Utomo (31), salah satu dosen
Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (ITB), berawal
ketika dirinya tiba-tiba menghilang pada Rabu (10 /5/2017).
Sebelum
menghilang, Suryo sempat mengantar ibu kandungnya, Ika Rini Astuti,
menggunakan mobilnya, Toyota Vios warna silver dengan nomor polisi F
1031 DC ke Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung.
Ibunya
berencana naik bus tujuan Bogor.
Seusai mengantarkan ibunya, Suryo tidak kunjung kembali kerumah dan
hilang kontak. Pihak keluarga pun melaporkan hal itu ke Polrestabes
Bandung agar bisa menemukan Suryo.
Polisi
menemukan petunjuk. Mobil Toyota Vios warna silver dengan nomor polisi F
1031 DC milik Suryo ditemukan di Jalan Ciranjang, sebelum masuk
Cianjur.
"Posisi mobil terakhir di Jalan Raya Cianjur-Bandung Km 209. Tapi korban
belum ditemukan," kata Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro
Pandowo.
Spekulasi
hilangnya Suryo bermunculan. Mulai dari penculikan hingga ikut gerakan
kelompok radikal. Namun, berdasarkan keterangan dari ibunya, Suryo
diketahui memiliki riwayat hilang ingatan.
"Tapi
itu nonmedis," ujar ibu Suryo, Ika Rini Astuti, saat dihubungi melalui
telepon seluler, Jumat (12/5/2017).
Ika menuturkan, riwayat tersebut diderita anaknya sejak April 2017.
Namun ia tidak menyebutkan secara rinci perihal penyebab penyakit yang
diderita Suryo.
Hingga
akhirnya pada Sabtu (13/5/2017) sore, jasad pria dengan ciri-ciri mirip
Suryo Utomo ditemukan di Waduk Cirata, Kampung Jagabaya, Desa
Sindangsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pihak kepolisian pun segera membawa keluarga dan kerabat Suryo ke RSUD
Cianjur, tempat jasad pria mirip Suryo diotopsi.
Keluarga dan kerabat akhirnya membenarkan jasad pria tersebut adalah Suryo Utomo.
Pernyataan keluarga kembali disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo.
"Pihak
Polres Cianjur langsung melakukan koordinasi dengan Satreskrim
Polrestabes Bandung dan juga melakukan pengecekan ke keluarga korban dan
keluarga korban menyatakan bahwa mayat tersebut adalah Suryo Utomo yang
hilang," kata Hendro melalui ponselnya, Minggu (14/5/2017) pagi.
Bunuh diri
Kepala
Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus merilis hasil
otopsi yang dilakukan kepada jasad Suryo Utomo. Yusri Yunus mengatakan,
korban meninggal diduga karena bunuh diri.
"Dugaan bahwa korban bunuh diri dengan cara meloncat ke jurang dari
ketinggian 20 meter," kata Yusri melalui ponselnya, Senin (15/5/2017).
Lebih
lanjut Yusri menyebutkan, jurang tempat korban melompat tidak jauh dari
lokasi penemuan mobil milik Suryo Utomo di Ciranjang, Cianjur.
"TKP
meloncat ke jurang tidak jauh dari ditemukannya kendaraan pribadinya,"
ungkapnya. Hasil otopsi yang dilakukan oleh pihak RSUD Cianjur, sebut
Yusri, menemukan beberapa luka luar dan dalam.
"Pada
bagian kepala ada luka terbuka tapi tidak rata sampai dasar tulang
kepala. Di bagian tulang iga dada kiri, tulang iga 1,2,3,4 patah,"
tuturnya.
Kemudian, terdapat sayatan di tangan kiri atas serta patahan di punggung
bagian kiri dan kanan.
"Di bagian paha kanan patah tertutup. Ada resapan darah di bagian kepala
dan dada," ucapnya.
Wakapolres
Cianjur, Kompol Santiadji Kartasasmita mengatakan bahwa saksi yang
dimintai keterangan menyebutkan, sebelum bunuh diri, Suryo terlihat
seperti orang yang tertekan dan sempat bolak-balik di rest area Citarum.
Kendaraan miliknya ditemukan terparkir di tempat tersebut.
"Saat
berbincang-bincang dengan saksi, korban seperti tidak fokus dan sering
mondar-mandir ke sejumlah tempat di rest area," kata Santiadji.
Santiadji
kembali menegaskan bahwa hasil otopsi yang dilakukan Instalasi
Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur
menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan atau
tindak pidana.
"Hasil
penyelidikan yang kami lakukan dan berdasarkan hasil otopsi dari IPJKF
RSUD Cianjur, dapat dipastikan Suryo Utomo tewas akibat bunuh diri.
Bahkan hasil tersebut diperkuat dengan keterangan dari beberapa saksi
yang ada di sekitar tempat kejadian. Korban diduga mengalami depresi,"
katanya.
Polisi Pastikan Kematian karena Bunuh Diri
TANGIS
HARU - Istri dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB Suryo Utomo
sambil menggendong bayinya menangis di depan peti berisi jenazah
suaminya seusai disolatkan di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota
Bandung, Minggu (14/5/2017) malam. Setelah
disolatkan teman, kerabat, dan civitas akademika ITB di Mesjid Salman,
jenazah bapak satu orang anak ini dimakamkan di TPU Cikutra. Suryo Utomo
(30) sebelumnya dinyatakan hilang pada 10 Mei dan akhirnya ditemukan
sudah tidak bernyawa oleh anggota Polsek Ciranjang di Waduk Cirata,
Kabupaten Cianjur, Sabtu (13/5/2017) sore.(Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Polres
Cianjur memastikan kematian dosen ITB Suryo Utomo (30) karena bunuh
diri. Namun mengenai alasan Suryo bunuh diri hingga kini Polres Cianjur
masih melakukan penyelidikan.
Hal
tersebut dikatakan Kapolres Cianjur AKBP Arif Budiman saat ditanya
mengenai perkembangan hasil otopsi yang dilakukan pihak forensik atas
jenazah Suryo Utomo.
“Sudah dipastikan kematian dosen ITB itu karena bunuh diri," ujar Arif, Senin (15/5/2017).
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan rangkaian penyelidikan setelah melakukan serah terima jenazah kepada pihak keluarga.
Jenazah
Suryo Utomo diotopsi forensik di Instalasi Pemulasaraan Jenazah Minggu
(14/5/2017) pukul 10.00 WIB sampai dengan diberangkatkan ke Bandung
pukul 19.30 WIB.
Terkait hasil otopsi yang diterima Polres Cianjur dari pihak forensik,
pihaknya menemukan beberapa data di antaranya mengenai kondisi luka dan
lainnya.
Pihaknya menerima hasil otopsi pada Minggu (14/5) sekitar pukul 18.00 WIB dengan beberapa kesimpulan.
"Pada bagian kepala ada luka terbuka tapi tidak rata sampai dengan dasar tulang kepala," ujarnya, Senin (15/5/2017).
Lalu
ia mengatakan ada bagian luka patah lain di tubuh di antaranya iga dada
kiri dan dan tulang iga patah di empat bagian.
Pada laporan yang diterimanya, pihaknya juga mengatakan ada luka sayatan
di bagian tangan kiri bagian atas. “Di bagian punggung ada patahan
tulang punggung kiri dan kanan, di bagian paha kanan patah tulang
tertutup," ujarnya.
Jasad
Suryo Utomo yang dilaporkan hilang ditemukan di genangan Cirata
tepatnya di Kampung Jagabaya, Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang.
Lokasi temuan jenazah tersebut berada sekitar dua kilometer dari temuan
mobil Toyota Vios bernomor polisi F 1331 DC di sekitar Jembatan Cirata
dengan kunci kontak kendaraan masih tergantung.
Dari
keterangan warga di tempat ditemukanya mobil, Suryo Utomo sempat
membeli barang kemudian kembali ke area tak jauh dari lokasi mobil
terparkir. Ia sempat bolak-balik di area tersebut. Kepada seorang warga
ia mengatakan akan kembali ke Bandung.
"Belum
terlalu malam sekitar pukul 18.00-19.00 ia masih terlihat di sekitar
mobil," ujar seorang warga. Warga pun berlalu dan beberapa saat kemudian
pemilik mobil tersebut sudah tak terlihat lagi di sekitar jembatan.
Melompat ke Jurang
Kepala
Bidang Humas Polda Jawa Barat merilis hasil otopsi yang dilakukan
kepada jasad Suryo Utomo korban diduga melakukan bunuh diri. “Dugaan
bahwa korban bunuh diri dengan cara meloncat ke jurang dari ketinggian
20 meter," kata Yusri melalui ponselnya, Senin (15/5/2017).
Lebih
lanjut Yusri menyebutkan, jurang tempat korban melompat tidak jauh dari
lokasi penemuan mobil milik Suryo Utomo di Ciranjang, Cianjur. “TKP
meloncat ke jurang tidak jauh dari ditemukannya kendaraan pribadinya,"
ungkapnya.
Hasil
otopsi yang dilakukan oleh pihak RSUD Cianjur, sebut Yusri, menemukan
beberapa luka luar dan dalam. “Pada bagian kepala ada luka terbuka tapi
tidak rata sampai dasar tulang kepala. Di bagian tulang iga dada kiri,
tulang iga 1,2,3,4 patah," tuturnya.
Kemudian,
terdapat sayatan di tangan kiri atas serta pada bagian punggung
terdapat patahan tulang punggung kiri dan kanan. “Di bagian paha kanan
patah tertutup. Ada resapan darah di bagian kepala dan dada," ucapnya.
Mondar-mandir
di "Rest Area"
Wakapolres Cianjur Kompol Santiadji Kartasasmita mengatakan bahwa saksi
yang dimintai keterangan menyebutkan, Suryo terlihat seperti orang yang
tertekan dan sempat bolak-balik di rest area Citarum. Kendaraan miliknya
ditemukan terparkir di tempat tersebut.
"Saat
berbincang-bincang dengan saksi, korban seperti tidak fokus dan sering
mondar-mandir ke sejumlah tempat di rest area," katanya, Senin
(15/5/2017).
Santiadji
kembali menegaskan, hasil otopsi yang dilakukan Instalasi Pemulasaraan
Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur menunjukkan bahwa
tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan atau tidak pidana.
"Hasil
penyelidikan yang kami lakukan dan berdasarkan hasil autopsi dari IPJKF
RSUD Cianjur, dapat dipastikan Suryo Utomo tewas akibat bunuh diri.
Bahkan hasil tersebut diperkuat dengan keterangan dari beberapa saksi
yang ada di sekitar tempat kejadian. Korban diduga mengalami depresi,"
katanya. (BS)
Sumber: Kompas.com
0 Comments