(Dari kamarku yang baru di Cipinang, aku akan menulis surat
untuk dibacakan oleh istriku kepada semua yang mencinta dan tak mencintaku).
Salam sejahtera.
1. Pertama-tama saya ingin menaikkan syukur kepada Tuhan,
sumber segala Kebaikan dan Kekuatan, yang sudah memelihara seluruh kehidupan
kita bersama sampai saat ini.
2. Saya mohon maaf bila tak dapat menjumpai teman-teman
semua seperti yang biasa saya lakukan di Balai Kota. Saya yakin anda semua
dapat memahami kondisi saya saat ini yang menjadikan saya tak mungkin untuk
bertatap muka dengan anda semua.
3. Dengan berat hati, pada saat yang sama dalam keyakinan
yang kuat terhadap istri saya, maka saya memohon kesediaan istri saya untuk
membacakan surat ini bagi anda semua. Ini pasti amat berat baginya, namun
dengan cintanya yang besar pada saya dan juga bagi Jakarta, ia pasti akan
bersedia menanggung semua ini... (i love you Vero....)
4. Teman-teman seperjuangan, terima kasih untuk cinta dan
dukungan yang sudah kalian tunjukan buat saya. Perjuangan kita belum selesai. Bahkan
justru baru dimulai dengan babak yang baru juga. Teruslah menjaga nyala api
perjuangan, sekuat apa pun angin yang mencoba untuk memadamkan api itu.
5. Saat ini saya mohon kepada teman-teman semua yang masih
ada di sekitar Cipinang: Pulanglah kepada keluarga kalian. Saya akan baik-baik
saja di sini. Lanjutkan hidup kalian, lanjutkan pekerjaan kalian, lanjutkan
perjuangan kita untuk terus membangun Jakarta menjadi kota yang lebih baik. Dengan
begitu, seluruh perjuangan kita tak akan sia-sia.
6. Betapa pun pahit dan berat keputusan yang sudah
dijatuhkan oleh majelis hakim pada saya, itu semua saya hormati. Saya tetap
percaya pada lembaga peradilan dan oleh karena itu maka saya akan terus
melanjutkan proses peradilan ini sampai tuntas.
7.Bagi seluruh Umat Islam yang luka oleh karena ucapan
saya, dengan sungguh dan dalam kerendahan saya mohon: Bukakanlah Pintu Maaf
yang selebar-lebarnya bagi saya.
8.Bagi saudara-saudara yang tak dapat menerima saya,
melalui kesempatan ini saya mohon agar saudara-saudara dapat terus membantu pak
Jarot yang untuk sementara waktu menggantikan saya sampai nanti gubernur baru
dilantik. Dukunglah pemerintah yang sekarang dan yang akan datang dengan
sepenuh hati. Saya punya keyakinan bila Kota Jakarta ini baik maka kebaikan itu
juga akan menjadi kebaikan bagi setiap warga Jakarta. Persoalan saya biarlah
itu ditangani oleh lembaga peradilan yang ada.
9.Bagi seluruh aparat di Pemprov DKI Jakarta, tetaplah
bekerja dengan baik dan benar seperti selama ini sudah anda kerjakan. Janganlah
hendaknya kerajinanmu menjadi kendor. Inilah kesempatan untuk membuktikan bahwa
Jakarta bukan soal Ahok, tapi soal kita bersama.
10.Akhirnya, terima kasih pada semua pihak yang sudah
bekerja sekuat tenaga. Pada lembaga peradilan melalui majelis hakim, jaksa
penuntut umum, tim pembela, setiap saksi. Terima kasih. Buat Mas Jarot...you
are a friend in deed...selamat jadi Gubernur sementara. Terima kasih buat semua
pendukung...dua tahun itu sekejap saja..we shall overcome..dan last but not
least, buat anak-anakku..terima kasih kalian tetap tegar...buat Vero..tak ada
kata yang bisa ungkap rasaku yang paling dalam saat ini..i love you..
Cipinang, 09 Mei 2017
Salam Dua Jari
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
0 Comments