KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara sebelum peristiwa. |
Bangkai kapal KM Sinar Bangun berada di kedalaman 490 meter. Basarnas tidak memiliki alat guna mengangkut bangkai KM Sinar
Bangun yang teronggok di dasar Danau Toba.
BeritaSimalungun, Parapat - Meski bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun sudah berhasil ditemukan dan teridentifikasi, namun pihak Basarnas belum memiliki alat untuk melakukan evakuasi kapal tersebut dari dasar perairan di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
"Kita sedang berusaha semaksimal mungkin, memikirkan bagaimana cara mengangkat maupun menarik kapal tersebut. Sebab, kita tidak memiliki alat yang namanya robot," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, Senin (25/6/2018).
Syaugi mengatakan, masalah temuan kapal diduga KM Sinar Bangun sudah disampaikan pihak Basarnas kepada seluruh jaringan di negara lain. Sayangnya, alat yang bisa mengangkut bangkai kapal dengan kedalaman 490 meter tersebut belum tersedia.
"Yang ada hanya alat yang bisa mengangkut dengan kedalaman 100 meter. Alat itupun tidak bisa mengangkut dalam ukuran yang terlalu besar. Nelayan di sini sangat antusias untuk bisa membantu proses evakuasi ini," katanya.
Menurutnya, penarikan kapal dari dasar danau merupakan salah satu alternatif. Sehingga, proses penarikan itu bisa membuat banyak korban yang tewas terangkat ke permukaan. Korban tewas pun bisa dievakuasi sebanyak mungkin.(*)
Sumber: Suara Pembaruan
0 Comments