Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Korban KM Sinar Bangun (Reynold dan Juliana) Berencana Menikah Tahun Depan


Foto bersama Reynold dan Juliana.IST
BeritaSimalungun, Siantar-Peristiwa kecelakaan kapal KM Sinar Bangun tujuan rute Simanindo-Tigaras, mengakibatkan rencana pernikahan antara Chrisman Reynold Simarmata dengan tunangannya Juliana, terancam batal.

Reynold, warga Jalan Puan Gunung Purba, Sinaksak, Kabupaten Simalungun ini menjadi salah satu penumpang yang belum ditemukan hingga, Rabu (20/6/2018).

Tidak sendirian, pria kelahiran 19 Desember 27 tahun silam itu juga bersama kekasihnya, Juliana Suraida serta ratusan orang lainnya menumpang kapal motor Sinar Bangun yang berangkat dari pelabuhan Simanindo menuju Tigaras.

Sampai H+2 pencarian, petugas gabungan dari Tim Basarnas dan kepolisian serta dinas perhubungan belum juga menemukan keduanya. Kabar sekecil apa pun akan sangat dibutuhkan keluarga terkait keberadaan Reynold dan Juliana, serta ratusan penumpang lain.

Sejak saat itu pula, Lasmaria boru Rumapea, ibu dari Reynold tak dapat membendung air matanya. Tangisannya semakin menjadi mengingat Reynold dan Juliana berencana akan melangsungkan pernikahan tahun depan.

“Kau bilang janji datang hari Selasa, ku tunggu tunggu tidak adanya. Pulangkan si Juli itu,” kata Jon Clinton, adik Reynold meniru perkataan ibunya menangisi kejadian yang menimpa mereka saat ini.

Jon Clinton menceritakan, memang rencananya pada Selasa (19/6/2018), Reynold akan membawa Juliana ke kediaman mereka. Hal itu bertujuan untuk membahas rencana pernikahan mereka tahun depan.

“Hari Selasa semalam lah rencananya mau datang mereka bang. Ya mau membicarakan rencana nikah (keduanya). Sekitar 4 tahun mereka sudah berpacaran,” katanya saat berbincang-bincang dengan Rabu (20/6/2018).

Untuk mendapatkan kepastian kabar anaknya, ayah dan abang dari Reynold berangkat menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun untuk kesekian kalinya. J Simarmata, ayahanda Reynold membawa jas dan sepatu, untuk persiapan jika tubuh anaknya ditemukan.

“Memang bukan kita inginkan kejadian ini bang. Tapi kalaupun abang meninggal, ya mudah-mudahan jasadnya ditemukan. Tadi pagi bapak sama abang kesana uda bawa jas sama sepatu abang,” ujar Jon dengan tatapan kosong.

Pasang sejoli yang masih dalam pencarian itu belakangan ini menjalani hubungan jarak jauh, meskipun rumah mereka hanya berjarak sekitar 500 meter. Reynold bekerja di PT STTC, Pematangsiantar sedangkan Juliana berkerja di salah satu bank di Kota Depok.

Juliana pulang ke Pematangsiantar bertepatan dengan libur perayaan Idul Fitri. Memanfaatkan libur kerja, keduanya berangkat ke Pulau Samosir untuk sekedar jalan-jalan membuang penat. Rupanya perjalanan itu menjadi perjalanan terakhir keduanya, sampai kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Danau Toba.

Dengan mengenakan baju perpaduan warna biru dan abu-abu, jacket jeans dan sepatu boot coklat, pada Senin pagi kemarin, Reynold mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpio Z berboncengan dengan Juliana menuju Kabupaten Toba Samosir.

“Orangnya baik, humoris. Gak pernah neko neko lah,” ucap Juni Sinaga, teman kerja Reynold yang sudah bertahun tahun menjalin pertemanan.

Sejak kejadian naas itu juga, rumah berlantai keramik itu dipadati sanak saudara dan tetangga yang silih berganti datang ke rumah untuk menemani keluarga korban yang khawatir dengan kabar Reynold. Tak jarang juga, mereka menghibur Lasmaria Boru Rumapea yang menangis.

Kabar buruk itu diterima keluarga dari tetangga mereka yang juga menjabat sebagai ketua RT setempat. Anak dari ketua RT tersebut kebetulan berada di Kabupaten Samosir dan berencana akan menyebrang dengan menaiki kapal ferry, namun batal karena mendapat kabar adanya kapal motor yang tenggelam.

“Dapat kabar dari pak RT bang. Kebetulan anaknya mau nyebrang juga pake ferry, tapi batal karena ada kapal tenggelam. Jadi dikabari dia lah sama bapaknya disini, dibilang biar dikasih tahu sama tetangga mana tahu ada keluarga yang menyebrang naik kapal itu,” terangnya.

Mendapat kabar itu, Lasmaria langsung teringat dengan Reynold, anaknya. Usaha untuk menghubungi anak ke 2 dari 3 bersaudara itu pun dilakukan. Namun usaha itu tak membuahkan hasil, dan semakin membuat keluarga semakin khawatir.

Tangis memecah ruah di dalam rumah orang tua Reynold. Sampai akhirnya, ayah dan keluarga Reynold berangkat menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun berharap mendapat kabar kepastian nasib anak dan calon menantunya.

“Amang anak ku tu Simanindo dohot si Juli,”teriak ibunda Reynold saat mendapat kabar buruk itu. Sampai saat ini, keluarga masih menunggu kabar dari Reynold dan Juliana. Ditemukan masih bernyawa ataupun tidak, keluarga mengaku sudah pasrah, berharap jenazah dapat ditemukan jika memang sudah meninggal. (*)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments