 |
| Caleg Kamson Nicholson Napitu Ogah Tebar Pesona, Memilih Aksi Nyata. |
Pematangraya, BS- Kamson Nicholson Napitu, Caleg DPRD Kabupaten Simalungun Partai Hanura No 8 Dapil 6 Kecamatan Sidamanik, Pamatang Sidananik, Dolok Pardamean, Jorlang Hataran, Dolok
Panribuan, Girsangsipangan Bolon, Panei, Pabombean Panei memang tergolong lain dari caleg lain.
Kalau Caleg lain sibuk menebar baliho dan spanduk, Kamson Nicholson Napitu justru beda. Dia lebih memilih aksi nyata yakni membuka akses jalan pertanian untuk petani.
Berikut ini tulisan Kamson Nicholson Napitu lewat linimasa akun sosial media miliknya.
Menuju Visi "Membangun Kedaulatan Desa"
Orang sibuk wara wiri kampanye...awak masih sibuk mendampingi pembersihan jalan usaha tani. Sebagai seorang wakil rakyat tingkat dusun, yang dipercayakan oleh masyarakat memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Orang sibuk wara wiri kampanye...awak masih sibuk mendampingi pembersihan jalan usaha tani. Sebagai seorang wakil rakyat tingkat dusun, yang dipercayakan oleh masyarakat memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Ragam gagasan, usulan, pendekatan dan negosiasi dengan berbagai pihak dilakukan sehingga penggunaan dana desa optimal bagi masyarakat. Keahlian, pengalaman kerja dan ragam strategi digunakan untuk pencapaian tujuan.
Mengurangi biaya produksi bagi para petani salah satunya dengan memperbaiki sarana dan prasarana jalan. Menggunakan alat berat mempermudah dan mempercepat pencapaian target untuk jalur jalan produksi.
Jika pemerintah pusat menekankan penggunaan dana desa pada tenaga manual gotong royong agar dananya pada masyarakat, berhubung jalur jalan produksi cukup panjang mencapai 6,2 Km rasanya terlalu muluk jika dikerjakan manual karena masyarakat juga banyak pekerjaan lain.
Untuk itulah kami perjuangkan penggunaan alat berat. Lakukan pendekatan dan diskusi dengan pendamping desa, hubungi kementerian terkait, buat Berita Acara dan minta tandatangan masyarakat, semua dilakukan sepenuh hati.
Tadinya sejumlah pihak tidak setuju dengan berbagai alasan tapi dengan memberi penjelasan akhirnya terwujud juga. Kini 3,5 Km jalur sudah clear. Termasuk menurunkan bukit menuju lembah sepanjang 200 meter sehingga kecuraman jalan makin berkurang dan bila dana pengerasan jalan sudah ada, jalannya sudah layak bagi kenderaan bermotor / mobil.
Ketika semua jalur produksi terjangkau kenderaan, di sana tingkat produktifitas makin meningkat dan biaya produksi makin berkurang.
Jika Tuhan berkenan dan masyarakat siap mendukung, dengan "Sapangambei Manoktok Hitei" banyak hal yang bisa kita lakukan memajukan Simalungun ini. Mau ? Inilah dedikasi kami bagi maayarakat desa. Tunggu ....gebrakan lainnya.(*)
Mengurangi biaya produksi bagi para petani salah satunya dengan memperbaiki sarana dan prasarana jalan. Menggunakan alat berat mempermudah dan mempercepat pencapaian target untuk jalur jalan produksi.
Jika pemerintah pusat menekankan penggunaan dana desa pada tenaga manual gotong royong agar dananya pada masyarakat, berhubung jalur jalan produksi cukup panjang mencapai 6,2 Km rasanya terlalu muluk jika dikerjakan manual karena masyarakat juga banyak pekerjaan lain.
Untuk itulah kami perjuangkan penggunaan alat berat. Lakukan pendekatan dan diskusi dengan pendamping desa, hubungi kementerian terkait, buat Berita Acara dan minta tandatangan masyarakat, semua dilakukan sepenuh hati.
Tadinya sejumlah pihak tidak setuju dengan berbagai alasan tapi dengan memberi penjelasan akhirnya terwujud juga. Kini 3,5 Km jalur sudah clear. Termasuk menurunkan bukit menuju lembah sepanjang 200 meter sehingga kecuraman jalan makin berkurang dan bila dana pengerasan jalan sudah ada, jalannya sudah layak bagi kenderaan bermotor / mobil.
Ketika semua jalur produksi terjangkau kenderaan, di sana tingkat produktifitas makin meningkat dan biaya produksi makin berkurang.
Jika Tuhan berkenan dan masyarakat siap mendukung, dengan "Sapangambei Manoktok Hitei" banyak hal yang bisa kita lakukan memajukan Simalungun ini. Mau ? Inilah dedikasi kami bagi maayarakat desa. Tunggu ....gebrakan lainnya.(*)
Sumber: FB Kamson Nicholson Napitu
0 Comments