 |
| Petarung asal Simalungun Jeka Saragih tak lama lagi akan menghadapi debut internasionalnya melawan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan. Jeka Asprido Saragih saat memasuki arena One Pride. (Foto: Facebook/One Pride Pro Never Quit) |
Beritasimalungun, Jakarta - Petarung asal Simalungun, Sumatera Utara, Jeka Saragih tak lama lagi akan menghadapi debut internasionalnya dalam ajang bela diri campuran Mixed Martial Arts (MMA) di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu 21 September 2019 mendatang.
Setelah mengukir sejumlah prestasi di beberapa laga MMA di One Pride, pria berjulukan "Si Tendangan Maut" tersebut sangat percaya diri menghadapi lawannya fighter asal Filipina, Mhar John Manahan.
Walaupun lawan yang dihadapi Jeka memiliki rekor tak terkalahkan selama menjalani pertandingan internasional. Pun menguasai beragam cabang bela diri, mulai dari wushu, tinju hingga kickboxing. Namun, Jeka tak gentar.
"Latihan seperti biasa aja. Yang tadinya latihan 2 kali, sekarang jadi tiga sampai empat kali. Pagi, sore dan malam, gitu," ujarnya.
Pria kelahiran Pematang Siantar, 3 Juli 1995, ini mengaku hanya menambah porsi latihan dan meminta dukungan kepada sanak saudara yang ada di Indonesia, untuk menghadapi anak asuh juara dunia Wushu Sanda, Rene Catalan itu.
"Latihan seperti biasa aja. Yang tadinya latihan 2 kali, sekarang jadi tiga sampai empat kali. Pagi, sore dan malam, gitu. Dukungan dari orang tua, teman-teman sama pelatih dan dukungan latihan saja juga," kata dia kepada Tagar, Senin 17 September 2019.
Tak hanya itu, pertandingan Fight Night 32 yang akan dihadapi Jeka mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah.
Setelah mengukir sejumlah prestasi di beberapa laga MMA di One Pride, pria berjulukan "Si Tendangan Maut" tersebut sangat percaya diri menghadapi lawannya fighter asal Filipina, Mhar John Manahan.
Walaupun lawan yang dihadapi Jeka memiliki rekor tak terkalahkan selama menjalani pertandingan internasional. Pun menguasai beragam cabang bela diri, mulai dari wushu, tinju hingga kickboxing. Namun, Jeka tak gentar.
"Latihan seperti biasa aja. Yang tadinya latihan 2 kali, sekarang jadi tiga sampai empat kali. Pagi, sore dan malam, gitu," ujarnya.
Pria kelahiran Pematang Siantar, 3 Juli 1995, ini mengaku hanya menambah porsi latihan dan meminta dukungan kepada sanak saudara yang ada di Indonesia, untuk menghadapi anak asuh juara dunia Wushu Sanda, Rene Catalan itu.
"Latihan seperti biasa aja. Yang tadinya latihan 2 kali, sekarang jadi tiga sampai empat kali. Pagi, sore dan malam, gitu. Dukungan dari orang tua, teman-teman sama pelatih dan dukungan latihan saja juga," kata dia kepada Tagar, Senin 17 September 2019.
Tak hanya itu, pertandingan Fight Night 32 yang akan dihadapi Jeka mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah.
"Simalungun pasti selalu memberikan dukungan dan juga teman-teman. Teman-teman dari Simalungun juga mau datang (nonton), Pemerintah Batam dan dari masyarakat juga Bandung," ucapnya.
Dengan banyaknya dukungan yang diterimanya. Dia mengaku memiliki target untuk segera menyelesaikan pertandingan go internasionalnya kontra Mhar John. "Target paling lama itu 2 ronde. Target minimal 1 ronde aja itu," ujarnya.
Walaupun tidak mempersiapkan teknik mematikan untuk menghentikan langkah Mhar John. Jeka bertekad akan mengeluarkan seluruh kemampuan yang dia pelajari selama ini di dunia MMA.
"Kalau teknik membuat dia KO tidak ada. Karena, kalau di MMA kita tidak bisa prediksi apa yang akan kita lakukan. Yang terpenting, kita bermain dengan apa yang kita pelajari aja," kata dia.
Tak lupa, Jeka juga meminta agar seluruh penggemarnya untuk memberikan dukungan dengan menyaksikan pertandingannya di televisi. "Saya hanya meminta doa untuk seluruh penggemar dan jangan lupa tonton aksi saya," kata dia.(*)
Sumber: Tagar.id
.jpg)
0 Comments