Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Kelompok Pemuda Islam dan Kristen Minta Polemik Babi Dihentikan

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara M Alwi Hasbi Silalahi (kiri) dan Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Gito M Pardede. ( Foto: Beritasatu Photo / Arnold H Sianturi )
Medan, BeritasSimalungun.com - Kelompok pemuda Islam dan Kristen di Sumatera Utara (Sumut) meminta semua pihak untuk segera menghentikan persoalan pemusnahan hewan babi. Persoalan yang sudah menimbulkan polemik ini tidak perlu untuk dibesar-besarkan di masyarakat, sehingga situasi kondusif tetap terjaga.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi, yang mewakili kelompok pemuda Islam dan Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Gito M Pardede mewakili kelompok pemuda Kristen mengungkapkan hal itu dalam pertemuan di Medan, Rabu (12/2/2020).

Kedua tokoh panutan pemuda Islam dan Kristen ini mengemukakan hal itu karena adanya gerakan unjukrasa yang dilakukan masyarakat bertema #savebabi, Senin (10/2/2020) kemarin. Di lain sisi, aliansi ormas Islam berencana melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak hari kedaulatan babi yang menjadi bagian materi aksi #savebabi yang lalu.

Menurut Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi, polemik ini harusnya tidak ada karena Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah menyatakan tidak akan melakukan pemusnahan babi.

“Ini bukan lagi persoalan mendukung atau menolak aksi #save babi yang dilakukan dua kelompok masyarakat. Ini soal menjaga kerukunan kita di Sumut ini yang sudah ribuan tahun damai. Intinya, kedaulatan masyarakat Sumut yang utama,” ujar Alwi Hasbi.

Oleh karena itu, sambung Alwi, semua pihak diharapkan dapat menahan diri, sebab pemimpin daerah ini sudah menegaskan tidak ada rencana pemusnahan babi. Baik itu masyarakat yang melakukan aksi #savebabi maupun koalisi umat Islam yang ingin melakukan aksi tandingan. "Polemik ini harus disudahi,” imbuhnya.

Hasbi juga meminta agar Gubernur mengambil langkah untuk megakhiri polemik yang terjadi di masyarakat soal isu pemusnahan babi ini. “Baiknya Gubernur mengumpulkan Forkopimda, Kapolda, Pangdam, dan jajaran dinas di pemprov bersama tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda untuk berdialog menyelesaikan persoalan ini,” lanjut Hasbi.

Hal senada disampaikan Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Gito M Pardede yang mewakili kelompok pemuda Kristen.

“Terkait gerakan #savebabi maupun tolak #savebabi, kami mengajak masyarakat untuk menahan diri dari segala kemungkinan perpecahan. Kita tidak mau ada gesekan yang terjadi karena gerakan ini,” kata Gito.

Gito juga meminta agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan virus ASF yang menyebabkan banyak babi mati di Sumut.

“Kami pemuda Sumut dalam hal ini kelompok HMI dan GMKI memahami apa yang dirasakan peternak dan pengusaha yang mengatasi persoalan virus yang menyebabkan banyak babi mati. Di sini kami meminta agar bagaimana pemerintah dan peternak dapat sejalan untuk menyelesaikan persoalan babi mati karena virus ini,” terang Gito.

Soalnya, lanjut Gito, pemerintah pusat sudah memutuskan ini sebagai wabah. "Kita minta pemda bergerak cepat menangani persoalan virus babi ini," sebutnya.(BS)



Sumber: BeritaSatu.com

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments