Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Wagner Damanik Paparkan Program Strategis Membangun Simalungun

St Irjen Pol (P) Drs Maruli Wagner Damanik MAP menjadi nara sumber pada Seminar “Menuju Simalungun Unggul dan Akselerasi Pembangunan Bebas KKN” di Hotel Sapadia Pematangsiantar, Kamis (20/2/2020) pagi. Seminar ini juga dihadiri pemateri William Aditya Sarana, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Fraksi PSI. Calon wakil bupati Abidinsnyah Saragih juga ikut memberikan pemaparan.(Istimewa)
Pematangsiantar, BS-Bakal calon bupati (Balonbud) jalur independen St Irjen Pol (P) Drs Maruli Wagner Damanik MAP memaparkan lima isu trategis dalam Visi-Misi dalam membangun Kabupaten Simalungun masa depan. 

Lima isu strategis itu akan diupayakan penyelesiannya jika pasangan bakal calon Bupati Simalungun Wagner Damanik -H Abidinsnyah Saragih menang di Pilkada Simalungun 23 September 2020 mendatang.

Hal itu mencuat saat St Irjen Pol (P) Drs Maruli Wagner Damanik MAP menjadi nara sumber pada Seminar “Menuju Simalungun Unggul dan Akselerasi Pembangunan Bebas KKN” di Hotel Sapadia Pematangsiantar, Kamis (20/2/2020) pagi. Seminar ini juga dihadiri pemateri William Aditya Sarana, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Fraksi PSI. Calon wakil bupati Abidinsnyah Saragih juga ikut memberikan pemaparan.
Acara seminar ini dihadiri semua perwakilan dari tiap kecamatan dan tokoh masyarkaat dan tokoh agama di Kabupaten Simalungun.(Istimewa) 
Disebutkan, 5 isu strategis yakni soal infrastruktur rusak/buruk, masyarakat miskin masih relatif besar, daya saing SDM rendah, pertumbuhan ekonomi lamban, pelayanan publik buruk dan tidak transparan.

Khusus untuk infrastruktur jalan, walau itu jalan nasional maupun jalan provinsi, seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas jalan-jalan tersebut dengan menggunakan dan  mengembangkan jejaring ke pemerintah atasan.

Baca Juga: Drs Maruli Wagner Damanik, M.AP Siap Jadi Bupati Simalungun


Baca Juga: KPU Pemeriksaan Berkas Dukungan Paslon Wagner Damanik-H Abidinsyah Saragih

Kemudian disamping BPJS, cakupan PBI, KIP dan KIS diperluas. Juga dukungan terhadap PKH. Untuk mengatasi daya saing SDM, pemberian dukungan (beasiswa) bagi siswa/mahasiswa berprestasi, seperti yang telah 6 tahun dilaksanakan melalui YPPM.

Juga menjalankan program "link and match" antara dunia pendidikan dan industri. Sektor yang akan dikembangkan dengan lebih serius adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini disebut juga sebagai "industri tanpa asap". Juga upaya penambahan investasi di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.

Yang memudahkan masyarakat (khususnya petani) seperti pupuk bersubsidi akan dijamin ketersediannya. Intinya e-Government agar tidak ada lagi pungutan-pungutan yang memberatkan.

Ultimate value (nilai tertinggi): "Keinginan melayani mendahului keinginan memimpin" yang artinya ingin menjadi "Parhobas Simalungun".


WD juga menyinggung soal pemekaran Kabupaten Simalungun. “Jika moratorium pemekaran daerah dicabut (oleh Pemerintah Pusat), pemekaran Kabupaten Simalungun menjadi dua, Kabupaten Simlaungun (induk) dan Kabupaten Simlaungun Hataran, akan (otomatis) menggelinding. Tapi sebelum itu terjadi, yang akan kami dilakukan adalah adalah mendekatkan pelayanan ke kecamatan-kecamatan, kelurahan-kelurahan dan nagori-nagori (desa2),” kata WD.

Pendekatan Sistemik

Sementara William Aditya Sarana mengatakan, korupsi muncul, awalnya, karena kebutuhan (corruption by needs). Selanjutnya, berkembang jadi corruption by greed (karena kerakusan).


“Korupsi tidak cukup lagi diatasi dengan pendekatan moral(itas), melainkan juga dengan pendekatan kesisteman (sistemik). Orang yang putih-bersih ketika masuk ke dalam sistem yang gelap/kotor, sangat mungkin berubah jadi kotor juga. Jadi, yang dibutuhkan adalah perubahan sistem menjadi lebih transparan dan akuntabel,” ujar Politisi PSI ini.

Acara seminar ini dihadiri semua perwakilan dari tiap kecamatan dan tokoh masyarkaat dan tokoh agama di Kabupaten Simalungun. Usai seminar ini paslon Wagner Damanik-H Abidinsnyah Saragih akan diarak menggunakan truk terbuka menuju KPU Simalungun di Pematangraya.(BS-Lee) 
William Aditya Sarana.





St Irjen Pol (P) Drs Maruli Wagner Damanik MAP (kanan) dan H Abidinsnyah Saragih (kanan). 



  


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments