Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Menerima

Pdt Defri Judika Purba-FB

Oleh: Pdt Defri Judika Purba

Beritasimalungun-Tadi malam saya membaca inbox. Ada pesan masuk. Saya perhatikan pesannya masuk dua hari yang lalu, tetapi baru saya baca semalam. Saya memang jarang membuka inbox.

Setelah membaca pesan masuk tersebut, saya terkejut heran. Ada orang yang tersentuh dan terharu dengan postingan saya beberapa hari yang lalu, yaitu kisah seorang bayi yang dibaptis dibawa kakek dan neneknya, karena ibunya sudah tiada dan ayahnya jauh di perantauan. 

Baca: Bayi Dibaptis Dibawa Kakek dan Neneknya

Beliau ingin berbagi kasih dengan keluarga tersebut. Herannya lagi, saya secara pribadi kurang mengenal orang yang berbaik hati ini.

Lama saya merenung. Pesan tersebut tidak langsung saya balas. Berbagai pikiran berkecamuk dalam pikiran. Betapa masih ada orang baik di sekitar kita ternyata. 

Orang yang mau berbagi kasih kepada orang lain, walau orang tersebut tidak dikenalnya. Anehnya lagi, kebaikan ini kalau boleh tidak diketahui orang yang dibantu. Tangan kiri tidak perlu tahu apa yang diperbuat tangan kanan.

Setelah berpikir sejenak saya pun membalas pesan tersebut mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kepeduliannya. Saya pun diminta nomor rekening untuk bisa mentransfer tanda kasih dari beliau.

Tindakan memberi memang perbuatan yang mulia. Tetapi sebenarnya tindakan menerima tidak kalah mulianya. Banyak orang yang mau memberi tetapi tidak mau menerima. 

Orang yang tidak mau menerima ini biasanya menganggap apa yang ada padanya sudah cukup. Dengan tidak mau menerima mereka berpikir, itu sudah membantu orang yang mau memberi.

Apakah itu benar? SALAH. Tidak mau menerima bukanlah wujud kerendahhatian melainkan KESOMBONGAN. 

Menganggap diri tidak perlu akan bantuan atau tindakan kasih dari orang lain, padahal orang yang memberi itu tulus dalam memberi, itulah sebenarnya salah satu makna dari kesombongan.

Menerima adalah pekerjaan yang sulit. Sama sulit nya ketika memberi. Dengan menerima kita menyatakan kepada pemberi bahwa mereka mempunyai 'kekayaan' yang dapat mereka tawarkan.

Okh ya...sering sekali nas di Filipi 4:13 tidak kita pahami secara utuh. Disana tertulis: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku". Apakah arti dan makna nas ini?

Nas ini sebenarnya bagian dari ucapan terimakasih Paulus atas pemberian jemaat Filipi kepadanya. Saat itu jemaat Filipi tetap mendukung pelayanan Paulus dengan mengirim pemberian melalui Epafroditus.

Sebenarnya, Paulus selalu belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Segala perkara (lapar, kekurangan, tidak ada sahabat, ditolak) dapat ditanggungnya di dalam nama Yesus yang memberi kekuatan kepadanya. 

Walau demikian, ketika jemaat Filipi datang memberi bantuan kepadanya, dia tetap mau menerima. Kenapa? Karena dengan menerima maka Paulus memberi kesempatan kepada jemaat Filipi untuk mengambil bagian dalam kesusahannya.

Intinya adalah pada saat memberi, memberilah; pada saat menerima, menerimalah. Bahapal Raya, 03 April 2020.(*)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments